Chapter 12 - Awal dan Akhir yang Bagus.. atau Buruk?

687 96 10
                                    

  Eun Ji tak pernah menyangka bahwa hal semacam ini akan terjadi pada sang sahabat, Ji Won. Yah~ tak ada yang tahu bagaimana rencana Tuhan di masa depan, namun benar-benar tak disangka bagi ia saat mengetahui bahwa sahabatnya harus mengalami kecelakaan seperti ini.

  Gadis itu terus berdoa agar Ji Won baik-baik saja saat Dokter keluar dari sebuah ruang operasi dan datang menghampiri ia. Harapannya saat ini adalah keselamatan Ji Won.

  Di sisinya, masih ada Chan Yeol dan Seok Jin yang Setia menemani Eun Ji. Namun, mereka juga mengkhawatirkan Kim Ji Won.

"Eun Ji-ya.. " panggil Seok Jin pelan yang mendapatkan respon dari Eun Ji. "Sebaiknya, kau pulang saja. Tenangkan dirimu dan besok kembalilah ke mari." lanjutnya menyuruh Eun Ji pulang. Ia khawatir pada sosok Eun Ji.

"Tidak perlu, aku akan menunggu Ji Won sampai dia sadar. Aku ingin di sampingnya." tolak Eun Ji lembut. Yah~ kenyataan bahwa ingin berada di sisi gadis itu saat nanti telah sadar ia harapkan.

"Aku mengerti, tapi melihat keadaan saat ini sedikit diragukan. Kau juga terlihat tak baik-baik saja."

  Eun Ji memang tak terluka, namun batinnya yang terus mengukir luka di sana. Seok Jin hanya khawatir, hanya itu. Ia tak ingin 'gadisnya' itu kenapa-napa.

  Chan Yeol yang sedari tadi diam hanya bisa memutar bola mata malas. Malas melihat sikap manis dari Seok Jin pada Eun Ji. Ia tak suka, ia akui itu. Rasanya tak rela jika ada pria lain yang memperhatikan Eun Ji juga.

"Aku baik-baik saja, percayalah." jawab Eun Ji dengan senyuman penuh ketulusan, berikutnya ia beralih pada Chan Yeol. "Chan.. apa kau sudah menghubungi ibunya Ji Won?"

"Iya.. sudah." jawab Chan Yeol yang tanpa sengaja melihat luka di lutut Eun Ji. Ah, benar! Gadis itu terjatuh tadi, tentu saja menimbulkan luka di sana. Oh.. kenapa dia baru ingat? "Ji.. ikutlah aku." ucap Chan Yeol yang sudah meraih lengan Eun Ji.

  Sontak, hal itu membuat Eun Ji terkejut. Hey~ ada apa? "Ikut kemana?"

"Sudahlah, ikut saja." tanpa babibu lagi, Chan Yeol segera menarik Eun Ji ke suatu tempat. Meninggalkan Seok Jin yang tidak paham dengan situasinya. Ia hanya bisa diam dan menatap kedua punggung itu dengan rasa sedikit tak suka.

*** ***

"Untung saja luka ini segera diobati, kalau tidak bisa terkena infeksi. Kalau begitu, saya permisi dulu."

"Baik.. terima kasih, Suster."

"Iya.. sama-sama. Tolong perhatikan kekasihmu dengan baik ya?"

"Apa? Euh.. i-iya."

  Ternyata, Chan Yeol membawa Eun Ji ke ruang UGD dan mengobati luka di lutut Eun Ji di sana dengan seorang perawat yang kebetulan sedang kosong waktu. Namun, tak disangka saat perawat itu selesai mengobati Eun Ji, dikiranya Eun Ji adalah kekasihnya. Oh.. apa yang harus Chan Yeol katakan untuk itu. Tapi, bodohnya ia menjawab iya dengan rasa gugup dan canggung. Yah~ bodoh sekali.

"Bagaimana bisa kau menahan rasa sakitnya? Kalau aku, mungkin sudah memperlihatkan raut wajah kesakitan." ucap Chan Yeol yang mencoba menutupi rasa gugupnya pada Eun Ji.

"Mau bagaimana lagi? Saat itu, aku juga mengkhawatirkan Ji Won. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya." jawab Eun Ji.

"Tetap saja, kalau sudah terinfeksi, kau pasti akan menyesal."

  Ucapan Chan Yeol hanya didiamkan oleh Eun Ji. Tak ada lagi pembahasan yang diangkat oleh keduanya untuk dijadikan obrolan. Masih merasa sedikit canggung tentang ucapan perawat tadi. Oh.. kenapa harus jadi seperti ini?

When I Love You | ChanJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang