Chapter 3 - Apa Yang Kukhawatirkan

725 84 23
                                    

  Akhirnya, semua yang ia khawatirkan terjadi juga. Bagaimana untuk mengatakannya, tapi semua fakta yang baru saja ia ketahui berhasil membuatnya merasa patah hati untuk 3 kali lipatnya. Rasanya begitu semakin menyakitkan saat di sisi lain ia berdoa agar ia bisa tegar nantinya. Tapi, itu hanya sebuah harapan berupa angan-angan belaka. Kenyataannya jauh berbeda dari yang ia doakan.

"Jung,, kau baik-baik saja?"

  Lagi-lagi pertanyaan itu yang ia dengarkan. Jujur saja, ia muak dengan pertanyaan itu. Karena, itu mengartikan bahwa ia harus.. berbohong.

"Yah.. aku baik-baik saja." jawab Eun Ji seberusaha mungkin agar Ji Won tidak menyadari kebohongan yang ia buat.

"Tapi, bukankah kau menyukai.. Chan Yeol?" tanya Ji Won kembali. Di sisi lain, ia juga ingin tahu apakah sahabatnya ini.. masih menyukai Chan Yeol atau tidak.

  Eun Ji diam. Tak langsung menjawabnya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia mencoba untuk tidak menangis.

"Lupakan saja, aku hanya menyukainya dan tidak berniat untuk menyatakannya, Ji Won-ah. Jadi, kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu."

"Be-benarkah? Apa kau sungguh baik-baik saja tentang hal ini?" yah.. tentunya tentang Ji Won yang secara tak langsung menerima perasaan Chan Yeol terhadapnya juga.

  Hatinya hanya semakin perih saat Ji Won terus membahas hal itu. Tolong, ia memohon agar ia bisa sendirian lagi. Ia memohon.

"Eum.. tentu saja. Aku baik-baik saja." ia berucap dengan posisi yang masih sama. "Ji Won-ah, aku permisi ke toilet dulu. Tiba-tiba perutku sakit."

"Ah.. i-iya."

  Eun Ji meraih ponselnya dan tanpa babibu lagi, ia pergi menuju toilet. Bukan untuk melakukan apa yang ia lakukan tadi, tapi melakukan hal lain. Ia menangis, gadis itu meneteskan airmatanya di balik bilik toilet di sana. Ia menangis dalam diam, seperti di malam itu. Ia meluapkan emosinya dengan menangis tanpa ingin membuat kecurigaan orang-orang lain.

  Sekarang, ia tak tahu harus bagaimana untuk menghadapi hari-harinya bersama kedua orang itu. Walau ada niatan untuk melupakan perasaan itu, tapi tetap saja perasaan itu muncul di saat ia bersama Chan Yeol.

*** ***

  Tak terasa, waktu telah menunjukan pukul 5 sore, namun sekolah 'Gong Buk' masih beroperasi untuk para siswa kelas 3. Bukankah jika mereka sudah memasuki masa ini, maka jam belajar mereka akan ditambah?

  Namun, saat ini masih jam istirahat dan kemudian Park Chan Yeol memanfaatkan waktu ini untuk pergi ke ruang musik. Sekedar menghibur diri dengan bermain gitar. Sendirian.

  Alunan musik itu terdengar jelas bahwa ia tengah memainkan lagu Black Pink - Whistle versi akustik. Terdengar begitu lihai saat ia memainkan lagu itu.

"Ah.. aku jadi ingin membeli gitar lagi. Gitar yang dulu kujual untuk membeli kado hadiah ulang tahun ibu. Hah~ " ia menghela nafas. Ada sedikit rasa kecewa di kalimat itu. Namun, ia kembali menyemangati dirinya karena uang hasil ia menjual gitarnya demi sang ibu. Walau pada akhirnya ibunya memarahi dia seharian saat mengetahui hal itu.

"Kau sedang apa?" celetuk seseorang tiba-tiba yang membuat Chan Yeol mengalihkan pandangannya. Chan Yeol tersenyum senang saat mengetahui siapa yang bertanya barusan.

  Kim Ji Won, gadis itu berjalan menghampiri Chan Yeol, kemudian mengambil tempat di kursi samping Chan Yeol. Ji Won tersenyum ramah pada Chan Yeol.

"Hanya sedang bermain saja." jawab Chan Yeol tak lupa dengan senyum yang selalu berhasil melelehkan hati para wanita yang melihatnya. Termasuk Ji Won.

When I Love You | ChanJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang