Chapter 9 - Perasaan Yang Sebenarnya

706 114 19
                                    

  Jung Eun Ji, gadis itu terlihat tengah duduk terdiam di pinggir kasurnya. Menatap kosong pada lantai yang tak menampakkan sesuatu di sana. Tentu, sekarang ini, pikirannya mengarah pada kejadian tadi. Di mana seorang Kim Seok Jin baru saja mengungkapkan perasaan sukanya pada Eun Ji. Suka? Dia tidak salah kan?

  Kemarin, dia melakukan pengakuan pada Chan Yeol, sekarang dia malah mendapat pengakuan dari Seok Jin. Ada apa dengan hidupnya? Ini terdengar aneh. Karma? Bukankah karma hanya akan membawa hal-hal yang buruk saja?

  Di sisi lain, Chan Yeol terlihat berdiri menatap pintu kamar Eun Ji yang tertutup itu. Sama halnya dengan Eun Ji, pikirannya juga sibuk mengarah pada kejadian tadi. Hah~ entah kenapa, ada sesuatu yang menggelut hatinya saat ini. Ada sebuah perasaan tak suka dan tak rela saat Eun Ji ditembak oleh Seok Jin.

  Di waktu yang bersamaan, kedua sahabat itu hanya terlalu larut dalam suasana hati yang hampir sama. Berdiam diri seperti orang bodoh yang lupa tentang dunia luar.

*** ***

  Langkah kasar ia ambil dalam perjalanan pulang. Kebencian semakin besar saat otaknya kembali teringat dengan kejadian tadi. Ia benar-benar membencinya. Kim Ji Won, benar-benar semakin membenci sahabat bermarga Jung-nya itu.

Flashback On
"Apa kau masih-- tidak, maksudku, apa kau menyukaiku, Chan Yeol?"

  Pertanyaan Ji Won barusan berhasil membuat Chan Yeol tak bisa berkata apa-apa lagi. Anehnya, mengapa ia tak bisa berkata sepatah katapun? Kenapa?

  Ji Won mendengus kesal. Sepertinya, ia sudah menemukan jawabannya tanpa Chan Yeol beri tahu.

"Kau memang tidak pernah menyukaiku." ujar Ji Won dingin pada Chan Yeol.

"Ji Won-ah.. kenapa kau bicara seperti itu?"

"Bagaimana aku tidak bicara seperti itu. Asal kau tahu, kau berpacaran denganku hanya untuk menutupi semuanya. Kau tidak pernah tulus menyukaiku. Kau mendekati aku hanya untuk menutupi 'kesalahan'-mu itu. Aku tahu."

"Ji Won.. "

"Pergilah.. "

"Ji Won.. "

"Kubilang pergi!!! Apa kau tidak dengar?!"

  Chan Yeol terdiam setelah mendapatkan bentakkan dari Ji Won. Sepertinya, ini balasan setelah ia membentak Ji Won tadi.

"Aku memang bodoh. Seharusnya, aku tak pernah menerimamu sebagai orang yang aku cintai. Bodoh sekali jalan yang telah aku ambil ini." ujar Ji Won yang sudah meluapkan emosinya. "Pergilah, sebelum aku meneriakimu sebagai penjahat."

  Tapi, rasanya tidak enak bagi Chan Yeol. Dia telah melukai perasaan Ji Won dan jika ia memilih pergi.. bukankah itu terdengar semakin jahat?

  Tapi, ini semua kemauan Ji Won. Ji Won-lah yang meminta ia untuk pergi. Jadi, haruskah ia pergi?

  Dengan berat hati dan rasa menyesal, Chan Yeol pergi meninggalkan Ji Won yang sekarang telah memalingkan wajahnya. Sekali, ia menolehkan kepalanya pada Ji Won dan kemudian melanjutkan perjalanannya untuk.. pulang.

  Ji Won.. gadis itu menangis di sana. Tidak menggubris tatapan demi tatapan orang yang menatapnya bingung. Ji Won hanya terus menangis dengan luka yang tertoreh di hatinya.

Flashback Off

"Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Mungkin, setelah ini, Chan Yeol akan meninggalkan aku. Bagaimana ini?"

*** ***

"Terima Kasih.. ini sedikit merepotkan."

"Tak masalah. Aku akan merasa lebih baik jika mengantarkanmu pulang. Mungkin, aku akan menyesal jika tak melakukannya."

When I Love You | ChanJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang