6. Gabut

10.5K 637 144
                                    

Selamat Membaca

Ayo vote dulu ya biar maknyos bacanya hehe

Jam baru menunjukan pukul delapan malam, Jonatan sedang berbaring di kamarnya. Entah mengapa matanya tak bisa terpejam padahal di dalam benaknya dia sangat ngantuk. Untuk itu ia mengambil handphone yang tergeletak di meja dekat kasurnya. Ia membuka aplikasi yang berwarna hijau bertuliskan Line, Jonatan membuka GC (Grup Chat) bersama teman-temannya yang dinamai dengan CowoKerenKeceVarah. Ya, itulah nama grup mereka. Alay memang, karena yang membuatnya orang alay yaitu Firman.

Line..

BizuraiJonatan: nongkrong yuk gabut nih gue.

MaulanaIhsanm: kuy lah, gua juga gabut nih, mana si Adel ngerecokin gue mulu pas tidur.

FirmanKholik: kuy lah beb.

MBPangistu: kuy lah beb(2)

BizuraiJonatan: Alay lu pada @FirmanKholik @MBpangistu

MaulanaIhsanm: Alay lu pada @FirmanKholik @MBpangistu (2)

MBPangistu: Bodo 😛

FirmanKholik: Bodo(2)... di mana nih nongkrongnya?

BizuraiJonatan: Gua gampar beneran lo pada, tempat biasa!

MBPangistu: Ih, atut. Tempat bisa(2)

MaulanaIhsanm: Otw

FirmanKholik: Beb jo numpang dongg ;) ;) ;D

BizuraiJonatan: yang butuh nyamperin.

Jonatan menutup handphone-nya ia segera bersiap untuk pergi, sebelum itu Jonatan mengganti pakaiannya lalu turun ke lantai dasar. Di sana sudah ada Firman sedang merecoki Shinta yang sedang bermain.

🌼🌼🌼

Karena semalam habis menonton pertandingan bola, Seorang gadis menggeliatkan tubuhnya, ia baru saja terbangun dari tidur siangnya. Ia tak terasa tidur kurang lebih tiga jam. Dengan langkah gontai ia berjalan dan duduk di meja belajar untuk mengerjakan tugas sekolah barunya. Fisika, mata pelajaran yang sangat digemari gadis itu. Jika disuruh memilih, 100% ia akan memilih mata pelajaran tersebut dibandingkan kimia. Karena, sekeras apapun dia belajar kimia. Otaknya tak seencer ketika ia mengerjakan soal fisika.

"Ica, makan dulu sayang!" ucap Mona, bunda Clarisa dari balik pintu.

"Iya, Bun. Sebentar, Ica lagi ngerjain tugas dulu. Bentar lagi selesai," ucap Clarisa sedikit berteriak karena dia malas membukakan pintu.

"Ya udah, Bunda tunggu di meja makan," ucap Mona lagi lalu kembali ke ruang makan.

Akhirnya dia menyelesaikan tugasnya, ia membereskan buku-buku lalu turun ke lantai dasar untuk makan malam. Di sana hanya ada Mona sang bunda karen ayahnya sedang berangkat ke Kanada untuk bekerja lagi.

"Malam, Bun!" sapa Clarisa langsung duduk di hadapan Mona.

"Malam, juga sayang," balas Mona ramah. "Gimana sekolah barunya?" sambung Mona sembari mengambil nasi untuk Clarisa.

"Baik," jawab Clarisa seadanya.

"Kamu suka dengan sekolahnya? Memang si, sekolahnya gak sebagus sekolah kamu yang dulu. Tapi setidaknya itu termasuk sekolah Internasional juga," jelas Mona memberi informasi.

Ice Girl Is My Wife #1 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang