Selamat Membaca
Setelah kejadian tawuran pagi tadi, SMA Pelita Jaya kembali ber-aktivitas seperti semula. Siswa-siswi telah kembali ke kelas masing-masing, sementara Clarisa masih membuntuti Jonatan sejak turun dari motor. Motor Clarisa sudah dibawa oleh Ihsan ke parkiran sekolah. Jadi dengan amat terpaksa Clarisa harus berbarengan dengan Jonatan untuk menuju parkiran sekolah.
Koridor sudah lumayan sepi, hanya tinggal beberapa Siswa-siswi yang berkeliaran di luar kelas, ada juga yang sedang ber-olahraga di jam pagi hari.
Dukk... "Aduh," ringis Clarisa
"Lo kenapa jalannya di belakang gue?" Jonatan membalikan badannya sehingga kini berhadapan dengan Clarisa yang hanya menunduk.
"Hah, gak papa," ujar Clarisa, ia berjalan cepat mendahului Jonatan.
"Cih, dasar perempuan," dengus Jonatan.
Clarisa melirik dahulu Jonatan yang hanya berdiri santai. Lalu Clarisa mengetuk pintu beberapa kali, tidak lama terdengar. "Masuk!" seru dari dalam.
"Permisi Bu, saya telat datang," Clarisa masuk ke kelas lalu menyalami bu Disi guru Fisikanya.
"Kamu habis dari mana?" tanya Bu Disi, guru fisika kelasnya.
Tidak lama, dengan santainya Jonatan masuk tanpa ngetuk dan tanpa babibu.
"Clarisa diajak saya Bu, kan tadi pagi ada tawuran, dia kejebak. Jadi saya bawa Clarisa ke tempat aman dulu deh," jelas Jonatan menjelaskan sedikit panjang.
"Ya sudahlah, duduk kalian?"
🍁🍁🍁
Suara bel pergantian pelajaran berbunyi nyaring, Anak-anak berseru senang karena terbebas oleh pelajaran yang sangat membingungkan.
"Jo cawlah. Ihsan ama Bayu udah di rooftop," Firman memasukan alat tulisnya ke dalam tas.
"Ngaiapin ke rooftop? Males ah," ucap Jonatan acuh.
"Aelah, ayo dong." Firman meletakan kedua telapak tangannya di depan dadanya. Sembari memohon-mohon kepada Jonatan.
"Alay lo Men, Ayo!" Mereka ke luar kelas untuk menuju rooftop. Selain warung Bi Ina, rooftop adalah tempat lain untuk mereka berkumpul.
"Pagi, semua!" sapa Pak Mul.
"Pagi. Pak," jawab serempak sekelas.
"Itu ke mana lagi Jo sama Firman? Bolos lagi?" Pak Mul menunjuk ke arah tempat duduk Jonatan dan Firman.
"Iya lah pak, kemana lagi kalo gak bolos? Kan itu hobby nya mereka," propokator Boby, sang ketua kelas.
"Dasar Jo, kalo aja mereka gak Pinter. Sudah dikeluarkan dari sekolah itu mereka," ucap Pak Mul. "Oke, pembahasan kali ini adalah tentang Sel, buka buku cetaknya halaman 56, Bab 3." Lanjut Pak Mul.
Tibalah jam istirahat, Pak Mul sudah mengakhiri pelajaran setelah memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya. Hampir semua murid meninggalkan kelas untuk pergi ke syurganya yaitu kantin.
"Ca, yuk ke kantin!" ajak Sisil.
"Duluan aja Sil, kan gue disuruh nganterin buku Fisika," ujar Clarisa sambil menghitung buku-buku yang ada di atas mejanya. "Sil, kok kurang dua ya?" tanya Clarisa yang merasa bukunya ada yang kurang.
"Punya Jo sama Firman lah, kan mereka yang gak ada," jelas Sisil.
"Terus gimana?" tanya Clarisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl Is My Wife #1 [TERBIT]
Dla nastolatków#TAMAT TERSEDIA DI SHOPPE @carina.bookstore OPEN PO DARI TANGGAL 17-21 MARET CEK IG @androcenta.publisher dan @Nisa_Adiwiyanti99 (PROSES REVISI) Rangking #7 dalam cerita remaja (13 september 2018) #10 dlm Cerita remaja (30-05-2018) #11 Cerita remaj...