24. Weekand

5.9K 266 9
                                    

Selamat Membaca

Di kamar mandi berukuran yang lumayan besar. Clarisa dan Jonatan sedang kebingungan berdiri menatung saat dibawa oleh Shinta ke kamar mandi.

Shinta yang sudah duduk di kursi kecil, entah dari mana kursi itu karena Clarisa pun tidak tau menau kursi itu dari mana.

"Itu kursi siapa?" tanya Clarisa bingung.

"Ini kulsi Inta, Bang Jo yang bawa." Shinta menunjuk Jonatan yang hanya terlihat bingung mematung mau ngapain dan dia hanya mengangkat satu alisnya.

"Ayo Bang Jo, Ka Ica mandiin Inta." ucap Shinta tetapi Jonatan dan Clarisa masih saja berdiri tak ada yang sedikitpun yang menyentuh air.

Dan Byurr.. Shinta memijit salah satu tombol, mengambil sower lalu disiramlah Clarisa dan Jonatan hingga kalap hampir kejeduk kepala mereka.

"Aaaahahaha ... kalian lucu, kaya Ucil kucing Inta, kalo disilam ail kabul." Shinta tertawa lepas karena ulahnya melihat tingkah Clarisa dan Jonatan.

"Kalian kenapa? Kok malah ribut?" teriak Mona dari luar.

"Kita engga papa Bun," elak Jonatan.

"Ya udah mandiin Intanya yang bener, jangan lama-lama di kamar mandinya nanti Shinta kedinginan."

"Ayo kalian mandiin Inta, kalo engga mau. Nanti Inta silam lagi kalin mau?" ancam Shinta yang mendapat gelengan dari Jonatan dan Clarisa.

Mereka pun dengan sedikit terpaksa memandikan Shinta dengan keadaan baju yang basah karena disiram oleh Shinta.

Wajah Clarisa tiba-tiba berubah jadi pucat membuat Jonatan panik melihat wajah Clarisa yang putih pucat bak mayat hidup.

"Ca, lo kenapa? Kedinginan?" tanya Jonatan. Tidak ada jawaban dari Clarisa, ia hanya terus saja menggigil sembari sesekali melipatkan kedua tangannya ke dadanya.

"Ka Ica sakit? Ayo kelual Inta mandinya udah kok. Maafin Inta ya Ka Ica, galagala Inta Ka Ica jadi sakit." ujar Shinta sembari menundukan kepalanya.

"I-ya. engga papa, Ka Ica keluar duluan ya." Clarisa keluar dari kamar mandi dengan dibaluti handuknya yang terdapat di kamar mandi.

"Loh Ica, kok kamu pucet. Kamu kedinginan? Ya ampun, cepet kamu ganti baju di kamar Bunda sayang."

Calarisa hanya menganggukan kepalanya, ia mengambil beberapa bajunya lalu pergi keluar kamarnya menuju kamar Mona yang terdapat diujung.

🍁🍁🍁

Shinta dan Clarisa yang sudah siap sedang berada di meja makan, dengan nasi goreng yang terdapat di meja dan beberapa lauk pauknya yang komplit. Mereka sedang menunggu seseorang yang lama tidak muncul-muncul.

"Bang Jo mana si? Lama banget mandinya, Inta udah lampel nih," ucap Shinta sembari memegangi perutnya.

Seorang lelaki dengan baju kemeja kotak-kotak berwarna biru sedang menuruni anak tangga sembari menggiling lengan bajunya hingga menjadikannya seperempat.

"Tuh dia Abang Jo, sini sayang sarapan dulu. Acara kalian hari ini apa nih?" Mona mempersilahkan Jonatan duduk didekat Clarisa yang hanya diam saja.

"Gak tau Bun," jawab Jonatan.

"Kita ke ancol aya yuk Bang, Ka." usul Shinta berseri-seri.

"Hah ke ancol?" seru Jonatan dan Clarisa berbarengan.

"Iya. Ancol, Inta pengen kesana."
dan disitulah Shinta menunjukan puppy eyes andalannya kepada Clarisa dan Jonatan.

Mona hanya terkikik melihat tingkah lucu dari Shinta memohon dengan matanya yang seperti itu.

Ice Girl Is My Wife #1 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang