Hari demi hari telah dilewati. Latihan demi latihan, belajar demi belajar dan Perlombaan-perlombaan atau kualifikasi yang telah dilakukan oleh Jonatan dan Clarisa dengan Sungguh-sungguh.
Waktunya hari yang ditunggu-tunggu, Olimpiade antara 3 SMA yang telah diseleksi. Diantaranya yakni SMA Merah Putih, SMA Garuda dan SMA Pelita Jaya selaku tuan rumah yakni sekolah Jonatan dan Clarisa yang akan tampil Cerdas cermat di urutan satu.
Suara gemuruhan penonton dan nyanyian atau Yel-yel dari ke-3 sekolah dilontarkan sangat menggema di Aula SMA Pelita Jaya. Saatnya Clarisa dan Jonatan menunjukan kebolehannya dan kecerdasannya pada hari ini.
Clarisa Mondar-mandir tidak karuan di belakang panggung, dia tidak tentu mau melakukan apa. Bagaikan setrikaan yang berjalan, Ia sangat gugup, walaupun sudah sering mengikuti ajang seperti ini di Sekolah lamanya. Entah mengapa kali ini Ia benar-benar sangat gugup.
Seseorang menghampirinya dan dengan sangat lembut langsung memeluknya dengan erat. Aldi Wijaya Putra selaku pacar Clarisa yang sudah hampir 3 bulan telah resmi menjadi pacarnya. Ia langsung memeluk Clarisa karena melihat tingkah laku sang pacar yang begitu gugup.
Clarisa tersenyum melihat pacarnya yang tiba-tiba menghampirinya dan langsung memeluknya erat. Aldi melepaskan pelukannya, Ia menatap Clarisa dengan tatapan lembut sembari tersenyum manis.
"Kamu jangan gugup, kalo kamu sering mengikuti lomba di sekolah lama kamu. Kamu gak akan gugup seperti ini Ica." Aldi mengelus lembut rambut Clarisa.
Clarisa tersenyum kecil. "Iya Ka, Aku gak gugup lagi. Gak tau kenapa tadi aku gak bisa diem," tutur Clarisa.
Dan di situ ada seseorang yang sedang melihatnya dengan sangat tajam. Entah mengapa tatapannya sangat tajam setiap melihat mereka berdua, hatinya sungguh sangat tidak tenang. Yang dimaksud seseorang itu adalah Jonatan. Seseorang yang minggu-minggu ini selalu di dekat Clarisa karena terlibat oleh Cerdas Cermat tersebut.
Kriingggg ... bel tanda akan dimulainya cerdas cermat telah terdengar. Dengan sangat menggebu Jonatan menghampiri dua insan yang sedang bercengkrama ria itu.
"Ayo udah bel." Jonatan dengan sangat agresif langsung menggenggam tangan Clarisa terang-terangan di depan Aldi.
Clarisa melihat tangannya lalu beralih menatap Aldi yang tengah sinis melihat tangannya yang digenggam Jonatan.
"Lepasin!" tegas Aldi sembari mengepalkan jari-jari tangannya kuat.
"Ya udah, tuh udah gue lepasin. Ayo kita ke panggung," ucap Jonatan.
Clarisa hanya mengangguk menanggapi Jonatan. Ia menatap lekat bola mata hitam sang pacar "Ka Aku ke sana dulu ya."
Clarisa dan Jonatan telah menaiki Panggung. Mereka telah menempati mimbar nomor urutan 1.
"Kalian siap?" ucap Bu Ayu selaku pembawa acara bertanya kepada semua peserta.
"Siap!" Seru ketiga peserta termasuk Clarisa dan Jonatan.
Sebelum juri membacakan soal pertamanya. Jonatan melirik Clarisa sekilas mengusap tangannya, berasa ada setruman Clarisa langsung mengerti apa maksud Jonatan. Ia mengangguk lalu tersenyum kecil begitu pun dengan Jonatan.
Nilai begitu sangat sengit antara SMA Merah Putih dan SMA Pelita Jaya, nilainya terus kejar mengejar terkadang nilainya seri. Beda dengan SMA Garuda yang nilainya lumayan jauh dari kedua sekolah itu. Tinggal satu soal lagi yang jadi penentuan khusus SMA Pelita Jaya dan SMA Merah Putih, semua penonton tidak ada yang bersuara. Semuanya berdoa demi sekolahnya.
Tiba-tiba Jonatan menggenggam tangan Clarisa. Entah ada apa Clarisa membalas genggaman tangan Itu, seketika mereka serasa saling menyalurkan tenaga, ketenangan, dan keoptimisan.
"Kalian Siap? Pertanyaan penentuan untuk SMA Pelita Jaya dan SMA Merah Putih," ucap Juri yang akan membacakan pertanyaan.
"Pertanyaan fisika yang akan menjadi penentu untuk mengakhiri perlombaan Cerdas Cermat kali ini. "Sebuah benda bergerak melingkar dengan periode 0,8 sekon dan jari-jari lingkaran 0,4m. jika proyeksi gerak tersebut menghasilkan gerak harmonic dengan simpangan 0,2 m pada awal gerakan, maka tentukan: Posisi sudut awal Jarak simpangan pada saat benda telah bergerak selama 1s." Juri yang membacakan itu mengakhiri kata-katanya dengan menganggukan kepalanya menandakan sudah selesai.
Clarisa langsung menyambar kertas yang telah tersedia untuk menyusun rumus-rumus yang ia tau. Sedangkan Jonatan menatap Clarisa sengan cengo melihat jari-jari Clarisa menuliskan jawaban sesuai dengan tahap-tahap yang ditentukan. Sama halnya SMA Merah Putih mereka pun sedang berusaha untuk menghitung jawaban yang seharusnya.
Bedanya jika SMA Merah Putih mengerjakannya berdua alias saling membantu. Sedangkan timnya SMA Pelit jaya hanya Clarisa yang sedang fokus, Jonatan tidak mengganggu sama sekali gerak-gerik yang dilakukan Clarisa.
Hampir 10 menit mereka berkutat. Tettt... bel dari SMA Pelita Jaya menyala, Clarisa memijit bel tersebut dengan percaya. Dia menghembuskan nafasnya.
Ia mengangkat tangannya. "Iya silahkan dari SMA Pelita Jaya!" seru juri yang membacakan pertanyaan tadi.
"Isinya 0,38," tegas Clarisa dengan percaya diri.
Juri itu saling pandang kepada juri-juri lain. Sementara Jonatan menoel bagu Clrisa, sang pemilik bahu itu menoleh.
Jonatan hanya memamerkan deretan giginya setelah itu berucap, "keren."
Clarisa tidak menanggapi Jonatan ia segera menoleh kepada semua juri yang sedang berdiskusi.
Lalu salah satu juri berdiri dan berbicar, "Jawabannya sangat betul. Tetapi bisakan anda mendeskripsikannya?"
Clarisa tersenyum kecil, Ia segera bangkit dari mimbar mengambil spidol yang telah tersedia lalu berjalan ke papan tulis berwarna putih itu.
Ia menulis merangkai angka demi angka dengan tekiti. Dan yups selesai
Penyelesaian:
Diket: T = 0,8 s R= 0,4 m y= 0,2 m
Ditanyakan:
a. Ѳ = ?
b. y=?
jawab
a. y = A sin ((2π t/T) + Ѳ)
0,2 =0,4 sin ((2π.0/0,8) + Ѳ)
Sin Ѳ =0,2/0,4 =0,5
Ѳ =30˚
b. y = A sin ((2π t/T) + Ѳ)
=0,4 sin ((2π.0,1/0,8) + Ѳ)
=0,4 sin (45˚+30˚)
=0,4 sin (75˚)
=0,38.Clarisa mengakhiri tulisannya diikuti dengan tepukan gemuruh dari penonton dan juri-juri, semuanya berdiri memberikan standing applause kepada Clarisa.
Clarisa menundukan badannya sembari tersenyum kecil lalu ia kembali ke mimbar sampai di mimbar entah kenapa Jonatan langsung memeluk erat Clarisa. Clarisa terpaku oleh perlakuan Jonatan, Ia masih tidak sadar tanpa berkata dan tanpa bergerak sedikit pun.
Jonatan menyadari atas perlakuannya. Ia segera melepaskan pelukan Clarisa lalu berucap, "So-sorry gue reflek gak sengaja."
Clarisa hanya mengangguk kecil. Ia kembali fokus kepada semua guru yang sedang berdiskusi. Ia menanti jawaban dari semua juri, tetapi ia selalu optimis jika dia eh ralat tepatnya mereka aka dirinya dan Jonatan akan menang.
"Baik, kita akan umumkan yang menjadi juara Olimpiade Cerdas Cermat kali ini. Yakni ... SMA Pelita Jaya," ucap Bu Ayu yang diringi tepukan gemuruh dari penonton dan guru-guru beserta juri-juri yang hadir.
Clarisa mengembangkan senyumnya, ia tidak sia-sia belajar siang malam demi cerdas cermat kali ini dan sekarang tak terasa Ia sedang memeluk seseorang yang sendari tadi mematung bingung dipinggirnya.
Clarisa terdiam. Ia melupakan sesuatu, ia tersentak "Sorry-sorry gue gak sengaja." Clarisa mengalihkan pandangannya dan bertingkah aneh.
"Gantian ya," celetuk Jonatan.
TBC
-
-
-
-
Hoallah Alhamdullillah selesai juga haha.. maaf ya nisa kambek hehe, maaf ya kalo ada perubahan kata-kata semoga kalian tetap suka lopyuuuBtw cerita ini da yang nungguin gak sii??
Budayakan vote dan komennya makasih ☺☺😘
Jika masih ada typo atau tanda baca yang kurang tepat mohon diperjelas, terimakasih
21-01-2019 #27-02-21
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl Is My Wife #1 [TERBIT]
Fiksi Remaja#TAMAT TERSEDIA DI SHOPPE @carina.bookstore OPEN PO DARI TANGGAL 17-21 MARET CEK IG @androcenta.publisher dan @Nisa_Adiwiyanti99 (PROSES REVISI) Rangking #7 dalam cerita remaja (13 september 2018) #10 dlm Cerita remaja (30-05-2018) #11 Cerita remaj...