Seperti biasa, kini Clarissa berada di kamarnya diatas kasur tanpa mengganti pakaian dahulu. Entah sampai kapan ia akan berubah, ia selalu seperti itu tak mengganti pakaian yang telah ia gunakan hampir seharian.Sekelebat bayangan Danniel yang melihatnya dengan tersenyum mengalihkan fikirannya yang sedang melayang entah kemana. Ada sepercik perasaan aneh di hatinya, yang menimbulkan senyum tipis di bibirnya.
"Apa gue tanya aja ya? Gue risih diliatin kaya gitu juga. Sial, gara-gara Delia gue jadi gini." Gerutunya sendiri.
Sms.
Clarissa : ..
Ia memilih mengirimkan tanda titik dua kali untuk memulai percakapannya. Entah mengapa, ia merasa aneh dengan dirinya. 5 menit berlalu, tak ada jawaban dari Danniel hingga 10 menit berlalu handphone Clarissa berdering.
Danniel : Siapa?
Clarissa : Gue Clarissa kak. Tadi lo liatin gue senyum-senyum sendiri kenapa ya? Gue risih.
Disisi lain Danniel kelimpungan menjawab pertanyaan seseorang yang mengalihkan perhatian semenjak mos dahulu yang sempat ia ketahui akhir-akhir ini.
Ia pun memilih mengalihkan perhatian Clarissa menghalau perasaan gugupnya yang walaupun tidak di ketahui Clarissa.
Danniel : Emang ga boleh ya liatin cewe secantik lo?
Clarissa : Kok ngalihin perhatian ya? Emang ga bisa langsung jawab aja?
"Susah juga nih cewe buat gue deketin. Orangnya juga to the point banget." Ucap Danniel sendiri.
Danniel : Ya karena lo cantik, dan enak buat dipandang.
Clarissa : Hahaha, hari gini masih gombal aja lo kak.
"Ternyata Clarissa juga bisa becanda, gue kira dia tipe cewe yang serius banget."
Danniel : Ngga gombal kali, lo emang cantik tau.
Clarissa : Semua cewek juga cantik kali,
Danniel : Tapi lo beda, dan perbedaan lo itu yang menambah nilai plus kecantikan lo.
Clarissa : Ohh.
Danniel : Lagi ngapain Clar?
Clarissa : Chat-an sama temen di grup.
Danniel : Gue ganggu dong?
Clarissa : Ga juga.
Danniel : Udah makan belom? Makan dulu sana, ntar lo sakit lagi.
"Kenapa Danniel jadi sok akrab gitu sih?" Tanya Clarisaa dalam hati.
Clarissa : kaya yang pacaran aja tanyanya udah makan belom? Mending tanyain gih ke nyokap lo dulu baru gue. Kan lelaki yang baik itu mengutamakan ibu diatas segalanya bukan orang lain. Btw, gue belom makan.
Danniel : Selain cantik, lo juga perhatian ya. Btw, nyokap gue udah makan, makanya gue tanyain lo. Makan sana gih. Gue pamit dulu mau latihan. Bye Clarissa cantik 😊
"Dih, kenapa sok perhatian gitu sih? Mana pakek pamitan emang gue siapanya?" Tanya Clarissa.
Clarissa : Btw, gue udah mau makan dari tadi. Oke.
Clarissa turu dari kamarnya menuju dapur dan mengambil makanan dan sekotak susu. Ia mengahabiskan makan sembari menonton televisi di ruang keluarga yang terasa sepi.
Kedua orang tuanya masih bekerja dan kakaknya masih kuliah dan belum pulang, jadi tinggal lah dia seorang dirumahnya.
Selesai makan ia mencuci piringnya dan kembali ke kamar untuk mandi karena badannya terasa lengket karena belum cuci muka sama sekali.
Air dingin mengalir ditubuhnya, membuat sensasi segar pada tubuhnya. Tak butuh waktu lama ia telah menyelesaikan mandinya dan memakai baju tidur sekalian.
Clarissa merasa matanya mulai lelah dan tak berpa lama kemudian ia tertidur dengan nyenyak.
🌼🌼🌼
Cukup lama ia tertidur hingga jam dilayar handphonenya menunjukan waktu 9 malam. Ketika ia membuka pesan, di sana banyak sekali pesan masuk dari Danniel.
Clarissa memilih mengabaikannya dan turun mngambil makanan lagi. Perutnya sudah terasa lapar lagi karena ia tertidur cukup lama tadi.
Saat ia sampai di dapur, ia mendapati kakaknya sedang menonton tv dengan cemilan di pangkuannya. "Kenapa gue ga di bangunin kak?" Tanya Clarissa sembari mengambil sebuat apel dan sekotak susu.
Reo menoleh dan memasukan makanan kemulutnya. "Gue kira lo dah makan, soalnya tidurnya pules banget jadi gue biarin deh." Jawabnya.
Clarissa ikut bergabung bersama kakaknya di depan tv dan mulai memakan apelnya. "Kalo laper kenapa lo cuma makan apel bego! Laper tuh makan nasi sono." Omel Reo.
Clarissa menepuk kepalanya yang usai ditoyor oleh kakaknya. "Ishh, apaan sih lo kak? Ntar kalo gue makan nasi yang ada badan gue tambah bengkak lagi."
"Sok-sokan jaga berat badan, orang badan udah segede bagor gitu." Ledek Reo, yang sebenarnya karena postur adiknya yang tinggi dan ideal.
Clarissa berdiri dan melangkahkan kakinya kembali ke kamar. "Bodo amat kak. Serah lo dah."
Reo hanya memandang adiknya yang berjalan di tangga dengan senyumnya. Adiknya itu memang cuek namun sebenarnya jika seseorang sudah mengenalnya dia akan sangat baik.
Clarissa menemukan notice lagi di hpnya. Setelah ia menimang-nimang, akhirnya ia membalas pesan tersebut.
Sms.
Danniel : Clarissa?
Clarissa : Kenapa?
Danniel : Gue kira lo marah sama gue.
Clarissa : Buat apa gue marah? Gue tadi abis makan.
Danniel : Baru aja gue mau ngingetin lo makan.
Clarissa : Ohh, yaudah kak. Gue mau belajar dulu. Bye.
Danniel : Iya, selamat belajar cantik. Good night 😊
Setelah mengahiri percakapan dengan Danniel, ia benar-benar belajar hingga ia mulai mengantuk lagi dan tidur.
Di sisi lain Danniel merasa senang karna ia bisa dekat dengan Clarissa, namun disisi lain juga dia masih memiliki kekasih, yang entah di mana keberadaan nya.
Alasan ia masih setia pada Desi karna dia mencintai nya, tetapi.. Keberadaan Clarissa akhir-akhir ini membuat posisi Desi sedikit demi sedikit tergeser oleh perasaan nya pada Clarissa.
Entah mengapa Danniel yang merasa perasaan itu hadir tidak menyangkalnya tetapi juga tidak menolak nya. Ia hanya mengikuti alur yang tuhan buat.
Danniel yang lelah memikir kan semua ini dan memilih tidur, untuk sejenak melupakan masalah nya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditinggalkan
Teen FictionClarissa Indra, cewek cuek yang mendapatkan dare dari permainan konyol yang ia mainkan bersama ketiga teman nya ketika jam kosong di kelasnya. Dare yang mengharuskan ia mendapatkan nomor ponsel kakak kelas yang sama sekali tak ia ketahui. Yang...