Desas-desus kabar tentang hubungan Danniel dan Verahees telah menjadi sebuah berita terhangat di kalangan murid SMA Merah Putih. Pasal nya sepasang kekasih itu selalu menampak kan keserasian nya di muka umum.
Berangkat bareng, pulang bareng, makan di kantin di temenin sampek kemanapun juga berdua. Padahal dulu sebelum jadian sama Verahees dan nasih menjadi pacar Clarissa, Danniel malah terkesan anteng-anteng aja dan gak berbuat yang 'wah' untuk sekedar membuat Clarissa senang.
Namun, beberapa hari ini terdengar gosip yang tak sedap untuk hubungan Danniel dengan Verahees. Kedua pasangan tersebut di kabarkan saling cek-cok lantaran kecemburuan yang tak mendasar yang menyebabkan kedua nya berantem ga jelas.
"Dan ! Danniel !! Ishh kamu mau ke mana sih ? Jelasin dulu apa maksud nya kamu kemarin ngobrol berduaan sama Tika ?" Verahees terus berteriak meminta penjelasan dari Danniel.
Yahh, mereka sudah mulai berantem lagi karna hal sepele. Danniel yang merasa tak bersalah karna memang ia hanya membicarakan masalah Osis dengan Tika, memilih diam menghindar dari Verahees.
Danniel terlalu malas meladeni sifat Verahees yang terlalu childish. Berbeda dengan Clarissa yang memilih diam bila ada apa-apa. Danniel merasa ia merindukan masa-masa nya bersama Clarissa dulu.
Delia yang melihat kejadian tersebut dari koridor pun menyenggol lengan Clarissa. "Lah tu, nenek lampir kenapa dah ? Kok marah-marah gitu sama Danniel ? Clar lo liat deh, cepet keburu bubar !" ucap Delia menggebu-gebu.
Clarissa menoleh dan mengernyitakan dahi. "Iya juga yah, kata nya sayang, kata nya cinta juga kok ditinggalin juga yak. Ehh bodo amat deh, sukurin juga tuh emang enak apa di tinggalin." seru Clarissa sebal.
"Bener juga, ehh kok lo jadi sadis gitu sih clar ? Baru liat deh Clarissa yang judes tuh kek gini." sadar Delia.
"Aiss lo kenapa deh Del ? Kok ngajakin gue berantem gitu ?" tanya Clarissa emosi, Clarissa memilih melangkah pergi meninggalkan Delia yang diam seribu tanya. Ia yang sedang dalam masa PMS memang sering berubah mood.
"Lahh tu anak kenapa dah ? Pms kali ya ?" tanya Delia pada diri nya sendiri sembari menggaruk tengkuk belakang nya.
Jam pelajaran telah berlalu berganti dengan dering bel pulang yang menyemarakan kebahagiaan para murid. Terdengar suara dari toa yang berada di depan kantor yang memanggil anak Osis untuk segera bergabung.
"Cek ! Cek.. Ehem-ekhem. Pengumuman bagi anggota osis silahkan berkumpul di halaman sekolah !" seru Fakhtur selaku ketua Osis yang sangat humoris dan suka tersenyum.
Suara Fakhtur membuat murid maupun guru tertawa. Pasal nya nada nya yang di buat nyeleneh dan berbicara tidak pada inti nya membuat mereka tertawa.
"Ehh, Clar panggilan anak Osis. Buruan yuk !" ucap Celins yang telah selesai membereskan peralatan menulis nya di meja.
Clarissa yang masih membereskan pun mempercepat dan segera menggendong tas nya. "Yuk Chel ! Relins sama Delia kemana ?" tanya Clarissa.
"Udah duluan." jawab Chelins seada nya.
Terlihat barisan di halaman sudah bubar dan mulai beranjak ke ruang osis yang dekat dengan kantor guru. Clarissa dan Chelins yang melihat pun bergegas meuju ruang Osis.
"Assalamulaikum !, maaf kak terlambat." seru Clarissa dan Chelins bersamaan.
"It's ok, silahkan masuk." ucap Fakhtur dengan senyum yang tak luntur sekalipun.
Clarissa memilih duduk di belakang bersama dengan Chelins di samping nya. Mata nya melihat kekanan dan kekiri melihat siapa saja, tanpa sengaja pandangan nya bertemu dengan Danniel yang kini juga menatap nya.
Clarissa yang merasa di awasi memilih memalingkan wajah dan tak mau menatap mata almond yang dulu pernah meghipnotis nya masuk kedalam perangkap cinta seorang Danniel.
"Okeh, Assalamualaikum wr. wb. Gue ngumpulin kalian kesini cuma mau ngebentuk petugas upacara buat besok senin." ucap Fakhtur membuka rapat.
"Waalaikumussalam wr. wb." jawab mereka serempak terkecuali yang berbeda agama.
"Yang pertama, yang jadi pemimpin upacara gue, teruss.. Pemimpin barisan Danniel, Taufik, sama Zidan. Kalo pengibar bendera nya.." Fakhtur mengetuk kan jari nya di dagu sembari melihat siapa yang akan menjadi petugas upacara.
Clarissa dan Chelins masih tak memperhatikan penuturan Fakhtur dan memilih meletakkan kepala di atas meja, tak sengaja Chelins melihat keanehan antara Danniel dengan Verahees.
"Kata nya jadian kok renggang ?" celetuk Chelins tanpa sadar.
"Hah ? Apa Chel ? Kalo ngoming itu yang jelas !" tanya Clarissa.
"Itu, si Danniel kok kaya renggang gitu sama Verahees." jelas Chelins.
"Ohh." Clarissa menganggukan kepala nya di atas meja.
"Tuhh, si Clarissa aja tur, dia kan ga pernah tugas." seru Danniel yang membuat Clarissa mengangkat kepala nya dan memandang Danniel dengan tajam.
"Apa-apan sih !?" tanya Clarissa tanpa suara. Yang di tanya pun hanya tersenyum lenuh arti.
"Tuhh, gitu aja udah bisa godain mantan." celetuk Chelins lagi.
"Sip, semua udah selesai. Petugas upacara besok ini ! Dan ini udah fix da bisa di ganggu gugat ! Rapat selesai wasaalamualaikum wr. wb." tutup Fakhtur meninggalkan ruang osis.
Clarissa dan Chelins memikih berjqlan terakhir menunggu sepi karna tak mau capek berdesak-desakan yang hasil nya juga sama keluar dari ruang osis.
Saat berpapasan dengan Danniel, Clarissa memilih menatap nya dengan tajam dan mengepalkan tangan nya di depan muka Danniel.
"Awas lo !" seru Clarissa tajam.
---------
Yeyy !! Update lagi..
Semoga pada ga ninggalin nih cerita gara" aku ng stuck di tengah-tengah cerita.
Ditinggu votmen nya ya !!
Makasi buat yang udah vote !! Hargai penulis, walaupun amatiran, tetep hargain lewat bintang kalian.
Bye. See you next chap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditinggalkan
Ficção AdolescenteClarissa Indra, cewek cuek yang mendapatkan dare dari permainan konyol yang ia mainkan bersama ketiga teman nya ketika jam kosong di kelasnya. Dare yang mengharuskan ia mendapatkan nomor ponsel kakak kelas yang sama sekali tak ia ketahui. Yang...