Sepulang sekolah Clarissa langsung menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur king size nya. Ia merileks kan tubuhnya, merentangkan kaki dan tangannya. Seragam putih abu-abunya bahkan masih melekat di tubuhnya beserta sepatu yang membalut kakinya. Rasa lelah membuatnya enggan untuk sekedar mengganti baju terlebih dahulu dan melepas sepatu.
Baru beberapa saat ia memejamkan mata, ponselnya bergetar membuatnya berdecak kesal. Ia ingin istirahat barang sebentar saja, namun dengan sekejap keinginan itu menguap entah kemana ketika ia melihat notice di layar ponselnya. Di sana tertera nama yang sangat keramat bagi pertahanan hatinya.
Satu nama yang meruntuhkan usahanya untuk move on selama ini. Satu nama yang mebuatnya kembali ke masa itu. Satu nama yang berada paling bawah di roomchat nya, dan sekarang berpindah menjadi diurutan teratas, Danniel. Ya, Danniel lah yang mengirimi pesan.
Dengan ragu ia membuka pesan tersebut dan membaca nya dengan teliti. Ia baca setiap kata berulang-ulang agar ia faham betul apa yang Danniel kirim kepadanya. Membaca saja ia sudah mulai ragu, lalu plagi membalas?, Dengan berat hati ia mulai mengetikkan balasan untuk Danniel, ia tak mau dinggap sombong jika tidak membalas nya.
Danniel : Maaf soal kejadian tadi. Apa ada yang sakit ?
Clarissa : Sans aja. Gue baik-baik aja. Sorry gue juga yang salah ga liat jalan.
Tak perlu berbaik hati kepada seseorang yang memikirkan hati orang lain saja tidak, begitu pikir Clarissa. Jadi ia hanya perlu bersikap biasa saja bukan, contohnya seperti balasan yang beberapa detik lalu yang ia kirim. Tidak terlalu menye-menye seakan ia masih mengharapkan Danniel kembali padanya. Walau jauh di lubuk hatinya, secuil perasaan itu ada tentu saja.
Danniel : Gimana kabar kamu Clar?
Clarissa membaca ulang pesan yang dikirim Danniel beberapa waktu lalu. Dahinya mengernyit menimbulkan garis lurus di dahinya. Apa benar yang mengirimi pesan dirinya ini adalah seorang Danniel yang begitu di elu-elukan itu?, Jika pesan itu dikirim oleh Danniel beberapa bulan yang lalu ia masih yakin tapi sekarang keadaan sudah berbeda.
Clarissa : Baik ko, lo sendiri?
"Ternyata sudah banyak yang berubah dari kamu selama satu bukan terakhir ini Clar, sampai-sampai aku tidak menyadarinya kalau kamu sudah membuat jarak diantara kita secara perlahan. Walau begitu, aku masih bersyukur kamu mau membalas pesanku." Gumam Danniel dalam hati.
Danniel : Baik juga ko Clar,
Danniel : Clarissa? Aku minta maaf atas kejadian satu bulan yang lalu, karena kesalahan aku waktu itu hubungan kita jadi renggang kaya gini. Aku bener-bener minta maaf, aku ga maksud buat bohong dan nyakitin kamu.. aku cuma butuh waktu yang tepat buat bilang ke kamu kalau aku udah balikan sama Desi, dan aku belum dapet waktu yang pas buat bicara sama kamu.
Danniel : Clarissa? Apa kamu mau maafin aku?, Aku tau aku salah.. tapi aku minta maaf ke kamu tulus.
Entah karena apa, setelah Danniel mengirim pesan singkat setelah pertanyaan Clarissa terasa sangat awkward. Pasalnya Danniel kembali mengungkit kejadian satu bulan yang lalu yang sangat Clarissa hindari jika ada yang mengungkitnya kembali.
ClarissaIndra : Iya kak, gua udah maafin lo kok, toh yang salah juga gua ko.. Ngungkapin perasaan ke orang yang jelas-jelas udah punya pasangan. Jadi gua minta maaf ya kak.
ClarissaIndra : Iya kak, itu juga hak lo kok buat ngasih tau gua apa engga.
Danniel : Clar bisa ga aku-kamu lagi aja ? Please..
ClarissaIndra : Emang kenapa harus aku-kamu kek pacaran aja kak..
Danniel : Gpp, kerasa canggung aja. Seakan kita ga pernah kenal. Padahal kita dulu deket, sedeket nadi. Sekarang ibarat bumi dan langit, teramat jauh.
ClarissaIndra : Kan yang ciptain kecanggungan ini lo sendiri kak..
Danniel : Iya, aku akuin kalo aku yang salah. Please clar.. Maafin aku.. Aku ga bisa kaya gini. Bisa ga kita kaya dulu.. ? Please Clar.
ClarissaIndra : Iyah iya ! Terserah lo aja kak.
Danniel : Makasih Clar.. Makasi banget udah mau maafin aku. Aku-kamu aja gimana ?
ClarissaIndra : Hmm, ya kak.
Chat mereka pun berlanjut sampai larut malam. Kini Danniel telah kembali, kembali memberi warna pada hari-hari Clarissa atau kah menabur luka di atas luka yang belum kering sebelum nya. Entahlah.. Waktu yang akan menjawab semua ini.
Kini Clarissa telah menjadi sosok yang ceria dan murah senyum. Semua itu berkat Danniel, Ya ! Danniel yang datang dengan sebuah perhatian kecil yang membuat hati nya berbunga-bunga bak taman bunga di musim semi.. Bermekaran.
Mereka sadar, ya ! Mereka telah menyadari perasaan mereka masing-masing. Danniel yang mengakui kesalahan nya terhadap Clarissa dan Clarissa yang berlapang dada memaafkan Danniel atas kesalahan nya.
🌸🌸🌸
Thanks vote + komen nya.
Thanks buat yang udah baca.
Thanks for all =)
See you next part.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ditinggalkan
أدب المراهقينClarissa Indra, cewek cuek yang mendapatkan dare dari permainan konyol yang ia mainkan bersama ketiga teman nya ketika jam kosong di kelasnya. Dare yang mengharuskan ia mendapatkan nomor ponsel kakak kelas yang sama sekali tak ia ketahui. Yang...