7.// miss?

205 21 5
                                    

Berulang Clarissa menerima kenyataan keadaan sekarang antara dirinya dan Danniel namun tak jarang pula tak berhasil seperti sekarang. Keadaannya bahkan bisa di bilang jauh dari kata baik.

Dulu ia yang sering menebar senyum, seakan senyum itu juga ikut hilang bersama perasaannya yang terbawa oleh Danniel. Tak ada senyum tulus dari bibirnya, yang ada hanya fake smile.

Kehidupannya sekarang terasa ada yang kurang, dan ia tahu betul siapa yang menjadi penyebabnya. Bahkan ia merasa tak ada upaya sama sekali dari Danniel untuk memperbaiki hubungannya yang semakin merenggang dan menimbulkan banyak pertanyaan banyak orang di sekolahnya.

Pikir Clarissa rasa yang terucap oleh Danniel hanya sebatas manis di permen karet, yang akan habis seiring dikunyahnya dan akan dibuang setelah tak ada rasa.

Mungkin ini lah saatnya ia mulai melupakan rasanya, rasa yang hanya sebatas ilusi yang sulit ia ubah menjadi sebuah kenyataan. Walau berat apalah dayanya ia akan mencobanya.

Walau sebenarnya sakit ketika ia melihat Danniel yang melintas di hadapannya dengan acuh, padahal dulu ia sering menyapa sekedar menyunggingkan senyum atu bahkan mendekatinya dengan beberapa pertanyaan basa-basinya.

Tidak ada lagi sekarang sosok yang sempat mengisi hati dan juga hari-harinya. Tak ada lagi seseorang yang pernah membuat cerita bersamanya di setiap detiknya, walau sekedar gombalan recehnya dan perhatian kecilnya.

Sesak ketika ia mengingat kejadian tersebut kembali. Ternyata seperti ini memiliki cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang hanya seorang yang merasakan, cinta hanya seorang yang berjuang.

Ditengah malam bertabur bintang Clarissa kembali menangisi kisah percintaannya. Di dalam buku diary nya ia tulisakan beberapa untaian kalimat yang mewakili kerinduannya.

Malam ini terasa sunyi,
Bahkan sekedar ucapan selamat malam dari mu saja tak ada.
Hanya ada ucapanmu yang telah berlalu di makan waktu, di barisan chat terahirku.
Aku mengaku kalah, kalah dari rasa yang kau ciptakan.
Kini aku merindukanmu..
Teramat merindukan hadirmu yang sempat membuat hidupku lebih berarti.
Lebih indah dengan canda tawamu yang sangat melekat di ingatanku.
Maafkan diriku, biarlah ku menuliskan resahku akan rindu yang tertahan ini. Rindu yang bahkan tak ada ujungnya.
Terima kasih atas segala hal yang kau berikan selama ini.
Aku mencintaimu, walau ku tahu kau tak mencintaiku.

"Danniel, aku kalah. Aku merindukanmu."

DitinggalkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang