dua belas

99 7 1
                                    

Flashblack

"Hai May."

Mayang menoleh ketika terdengar seseorang yang menyapanya, ia dibuat terkejut juga karena ternyata orang itu adalah, Julian!

"Lian, kok kamu bisa ada disini. Ngapain?" tanya Mayang. Karena ia tidak menyangka juga julian tiba-tiba datang ke dalam kelasnya, padahal cowok itu akan sangat malas jika harus berurusan dengan pandangan penuh harap dari cewek-cewek yang satu kelas dengan pacarnya itu.

Yup, julian dan mayang memang sudah menjalani hubungan hampir yang ke tujuh bulanya sekarang. Namun bukan jarang julian masih merasa risih karena banyak gadis sekolahnya terutama anak kelas Mayang yang suka caper sekaligus sok dekat pada Julian. Kenapa tidak coba? Julian kan murid cakep dan paling di sayang sama guru. Hampir seantero sekolah tau akan fakta itu.

"Aku mau ngomong sama kamu May, penting!" jawab julian. Nada suaranya terdengar berbeda sekarang, dan itu yang membuat mayang menyeringgai lebar. Sebenarnya ada hal penting apa yang akan pacarnya itu bicarakan bersamanya.

"Kita keluar dulu ya, gak enak kalo disini." ucap mayang yang di angguk setuju oleh julian. Sebelum bergerak keluar mayang pamit dulu kepada dua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan mimi dan jeno.

"Kalau ada guru, bilang aja kalau gue lagi ke toilet ya." pesan mayang kepada dua sahabatnya itu, yang di angguk iyakan oleh mimi maupun jeno.

Kini, mayang dan julian sudah tiba di luar kelas. "Ada hal penting apa Yan?" tanya mayang berusaha sebiasa, yah walaupun perasaanya sedikit tidak enak juga.

"Kita ke roftoop aja ya, jangan disini." jawab julian pelan yang langsung berlalu pergi lebih dulu.

Mayang semakin di buat bingung dengan tingkah julian yang aneh kali ini. Julian terlihat beda, cara bicaranya pun terdengar begitu awkward. julian kayak malas buat bicara sama mayang!

Tanpa menunggu titahan lagi, mayang berangsur mengekori julian menuju roftoop sekolahnya yang berada di lantai empat, Beruntung kelas mayang berada di lantai tiga, jadi ia tidak perlu merasa cape. Toh cuma lewatin satu tangga.

"Kamu mau ngomongin hal penting apa sih Lian? Kok sampe ke roftoop segala." mayang akhirnya bertanya lagi setelah selama perjalanan menuju roftoop ia hanya diam mengikut saja pada julian.

Julian membalikan tubuhnya yang memunggungi mayang, ia bisa melihat jelas wajah polos mayang yang begitu penasaran dengan maksudnya membawa mayang kesini.

"Lian, kok malah diam? Katanya kamu mau ngomongin yang penting ke aku. Mau Ngomong apa?" tanya mayang lagi, kini tanganya bergerak meraih tangan pacarnya itu.

Julian menghela napas dalam, perkataan yang sebelumnya sudah ia siapkan sebelum bertemu dengan mayang tiba-tiba memudar ketika tangan mayang dengan lembut menggenggam tangannya. Ia begitu tidak tega!

"Lian, ayo bicara aku dengerin kok." mayang tersenyum manis sambil semakin menggenggam kuat tangan pacarnya itu. Andaikan mayang tahu niat julian ingin bicara dengannya karena apa, mungkin mayang tidak akan semanis ini.

Julian memalingkah wajahnya sejenak, ia masih perlu waktu untuk mengutarakan permintaanya pada kekasihnya itu. Yah walaupun semalaman dia sudah berusaha sekeras mungkin untuk tetap pada pendirianya memutuskan hubunganya bersama mayang!

"Aku, aku pengen kamu lupain aku." ujar julian yang mulai menatap wajah pacarnya itu.

Mayang terdiam sejenak, namun tidak lama dari itu dia langsung tertawa kecil setelah mencerna apa yang pacarnya itu ucapkan. "Kamu ajak aku kesini di saat jam pelajaran sekolah cuma mau bercandain aku? Gak lucu tau!" katanya seraya memukul pelan dada julian gemas. Ternyata mayang belum menyadari bahwa julian benar-benar serius kali ini. Atau, mayang memang sengaja membercandakanya?

Baper? #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang