Prilly dan Liand masih setia menemani Ali hingga malam. Untung saja kegiatan mereka karyawisata di ibu kota di mulai besok, jadi malam ini mereka bisa fokus menjaga Ali. Meskipun tadi kedua nenek Liand sudah mengomel karena melarang Liand tidur di rumah sakit. Namun pasangan ayah dan anak itu malah kompak pura-pura tidur sehingga kedua nenek mereka hanya bisa pasrah.
Sekarang ini Prilly sedang menyuapi Ali, sedangkan Liand masih di pangkuan Ali dan sedang menonton kartun di tv. Meskipun sejak tadi Liand merengek tidak mau di pangku Ali. Karena takut ayahnya capek tapi karena Ali bersikukuh akhirnya anak itu kalah dan cari aman saja.
"Mas. Ini makan lagi, tinggal beberapa suapan doang, ayo buka mulutnya biar cepet sembuh. Ayo aaa,"ucap Prilly.
"Ga mau. Rasanya aneh, udah cukup sayang. Minum obat aja deh ya, "pintar Ali yang membuat Prilly menghela nafas.
"Iya, nih di minum dulu obatnya biar cepet sembuh. Habis itu pulang deh dan ga ngontrak di rumah sakit lagi." kata Prilly yang membuat Ali tersenyum.
Sementara itu Liand sedari tadi fokus menonton Anime yang ada di televisi dan tidak memperdulikan percakapan orang tuanya, hingga sebuah iklan mainan menyita perhatiannya.
"Mainan. "ucapnya lirih yang terdengar oleh orang tuanya dan membuat Ali bingung kemudian memandang istrinya penuh tanya.
"Kenapa dia. Kok sepertinya sedih dan berhubungan dengan mainan sayang, coba jelaskan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya pada Prilly.
"Jadi gini mas. Setahun sekali kepala sekolah Liand itu pergi ke kota, dan sebelum dia pergi. Dia pasti bertanya apa mainan yang di mau anak-anak yang bersekolah di sana, namun kemarin dia mengalami musibah dan beberapa mainan yang dia bawa hanyut terbawa banjir. Ya jadinya Liand tidak mendapat mainan yang dia mau, dan dari sekian murid hanya Liand saja yang tidak mendapatkannya. Padahal dia sudah menanti setahun untuk mainan itu, untung saja ada Maung dan yang lainnya serta karyawisata ini. Yang membuat dia agak lupa sama hal itu.
"Ohh gitu. Kelihatannya ada yang bisa aku lakukan untuk jagoan kecil ini, sayang berikan handphone itu. Besok pagi dia akan tertawa dan tersenyum sepanjang hari. "kata Ali sambil menelfon seseorang.
Keesokan paginya Ali dan Prilly sedang menunggu Liand bangun dan melihat kejutan yang mereka siapkan. Liand mulai mengerjapkan matanya, kemudian duduk dan mulai melihat sekelilingnya yang penuh dengan berbagai macam mainan.
"Mainan. "pekik Liand gembira.
"Makasih ya mas. Tuh dia langsung kesenangan dikasih mainan.
"Ga perlu berterima kasih sayang. Liand putraku jadi sudah sewajarnya aku memberi dia hadiah seperti ini, gimana jagoan suka dengan hadiah yang ayah kasih." tanya Ali.
"Makasih ayah. Liand suka banget, dan Liand ga pernah bermimpi bisa punya mainan sebanyak ini, eh ayah bisa berdiri. Udah sembuh ya, "ucap Liand sambil memeluk kaki Ali.
"Sudah sembuh dong. Berkat kedatangan kamu dan bunda. Ayah jadi cepat sembuh. Mainnya nanti dulu, sekarang Liand ama bunda antar ayah kembali ke rumah ya. Liand belum pernah liat rumah ayah kan," tanya Ali.
"Mas. Kamu ini, gimana dia tau orang dia lahir aja ga di rumah itu. Ada ada aja kamu mas. "kata Prilly yang membuat Ali tertawa.
"Kamu juga belum pernah liat rumah baru kita kan? Aku buat kayak model dulu tapi lebih gede ya tau sendiri anak kita banyak, tapi tetep aku kesepian cuman meluk guling mulu. Eh jadi ingat waktu pacaran ya. Ada yang minta di temenin waktu tidur karena takut sendirian. "goda Ali yang membuat Prilly salah tingkah.
"Mas, jangan ingetin yang itu malu aku mas. Kamu ih, kan waktu itu mati lampu plus hujan gede, mana petirnya ngeri semua. Wajar dong aku takut. Kamu ih ngeselin," ucap Prilly.
"Ngeselin tapi cinta kan. Orang aku denger kamu ngigo, hayoo.. Malu ciee. "goda Ali terus menerus.
"Emm.. Ayah, Bunda ga jadi pulang ke rumah ya? Terus kenapa muka bunda merah. Bunda cakit,"tanya Liand yang sedari tadi bingung dengan tingkah orang tuanya.
"Bunda ga sakit kok, cuman agak panas aja di sini. Udah yuk kita pulang, ayo mas. "kata Prilly sambil menggendong Liand dan berjalan buru-buru sementara Ali terkekeh geli melihat istrinya yang salah tingkah.
Begitu keluar dari rumah sakit, banyak Bodyguard sudah menunggu mereka. Liand awalnya kaget melihat orang-orang itu, namun melihat orang-orang itu hormat pada Ayahnya membuat ketakutannya hilang, perjalanan menuju ke rumah mereka pun terbilang lancar karena masih pagi hari hanya butuh waktu 10 menit dan mereka sudah sampai di rumah yang sangat besar dan megah. Liand sendiri terbelalak kaget dengan besarnya rumah itu. Sementara Ali dan Prilly tertawa kecil melihat ekspresi Liand. Mereka memasuki rumah itu dan sudah ada mama Anita dan Mama Arina bersama suami mereka yang menanti kedatangan mereka.
"Papa, Prilly kangen sama papa. Papa berdua gimana kabarnya sehat atau tidak.
"Kamu kayak ga tau kita saja nak, kita selalu sehat ya kan bro, "kata Papa Roland ayah dari Ali.
"Betul banget bro, kita mah sehat terus. Kan masih muda, kenapa kamu nak geleng-geleng kepala kayak gitu," tanya Papa Arnold ayah dari Prilly.
"Sejak kapan Papa berdua jadi kayak anak muda gini, aduh malu sama umur, ga cocok tau, "ucap Prilly.
Prilly dan kedua padanya terus berdebat yang membuat Liand bingung dan menarik nairik celana Ali. Yang membuat Ali menggendong Liand dan bertanya," Kenapa Liand mau apa?.
"Ayah, kedua cowo itu siapa, kok bunda panggil papa. Dan kenapa tingkahnya kayak masih muda padahal udah tua, "tanya Liand yang membuat Ali tertawa dan membuat semua orang memandangnya.
"Boy, kamu kenapa tertawa sendiri, terlalu lama di rumah sakit membuat kamu GILA," tanya papa Roland.
"Enak aja, Ali ketawa karena Liand bilang papa berdua itu tingkahnya kayak anak muda padahal udah tua, kenalan dulu dong pa ama cucunya, "kata Ali yang membuat kedua orang itu menepuk jidat mereka.
"Papa lupa. Halo jagoan ini kakek Roland dan ini kakek Arnold, tapi kami ga mau di bilang tua karena kami masih muda, siapa namamu jagoan," tanya papa Roland.
"Nama Liand itu Aliand Allegria kakek, salam kenal kakek ganteng.
"Wah.. Di bilang ganteng berarti kita memang awet muda, sini ikut kakek. Biar ayah kamu istirahat dulu. "pinta papa Arnold dan Liand berpindah ke gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allegria family NV
FanficNo sinopsis masih sama seperti yang dulu karakternya hanya yang membuat Ali dan Prilly berpisah bukan karena Kdrt, ya baca aja