Liand, Sisi And Sisil

2.2K 224 8
                                    

Saat ini Digo dan Zidan sedang sibuk dengan pekerjaan mereka, tapi tidak seperti biasanya suasana syuting yang biasanya serius menjadi agak kocak saat Liand dengan leluasa mendandani sulis menjadi kuntilanak, di mana sulis hanya bisa pasrah dengan hal itu.

"Nah udah selesai. Sekarang kak sulis bisa ikut syuting. Siapa tau bisa jadi terkenal, sana kak udah di tunggu ama pak sutradara, semangat kak Sulis. "kata bocah itu sambil ketawa ketiwi.

Liand kemudian melihat syuting berjalan, namun karena merasa bosan, dia akhirnya memilih membuat origami dan merangkainya menjadi kalung. Saat sedang asik membuat origami ada beberapa orang yang asal jalan dan menginjak-injak origami itu, Liand sedikit kecewa karena orang itu tidak meminta maaf malah langsung sok mesra dengan kedua abangnya.

"Ahh.. Digo. Loe ganteng banget, beruntung gue jadi lawan main loe di film ini. "kata seorang cewe yang jelas hanya tenar melalui kontroversi. Pakaian yang dia kenakan bahkan tidak pantas sama sekali.

"Eh Lea menjauh dari gue, ini apa-apaan sih lawan main gue itu bukan loe, menjauh sono."

"Loh memangnya kamu belom di kasih tau ya kalau lawan main kamu itu di ganti aku. Pasti filmnya bakal sukses deh, kalau kamu ga percaya tanya saja sama mereka. Ih apaan sih ini nempel di kaki gue, sampah ga penting juga. "kata Lea sambil membuang origami Liand.

"Itu sampah kan dari bocah itu, lagian kenapa ada bocah sih di sini, mana pakaiannya bukan dari kelas atas, siapa sih tu anak. Zidan sayang jangan banyak gerak dong, aku kan mau peluk kamu.

"Eh loe menjauh dari gue Liah, dan asal loe tau bocah yang loe hina itu adalah, "

"Apa sih sayang, pasti dia cuman anak kecil nyasar mending kita segera akting mesra ya.

Liand yang jijik dengan hal itu kemudian berlari pergi, dia kemudian memanjat sebuah pohon yang letaknya tidak jauh dari tempat Digo dan Zidan syuting.

"Apaan sih tu 2 orang aneh, awas aja nanti Liand bales, hem.. Tapi pake apa ya, ga mungkin pake cara biasa yang ada mereka bisa jadi GILA. Kali ini harus lebih lunak, kalau ada Maung di sini udah Ian takuti pake Maung, kangen ama Maung dan yang lainnya. "ucap Liand sambil duduk di atas pohon.

Saat Liand sedang melamun dirinya mendengar sayup-sayup orang bernyanyi, di cari-carinya asal suara itu dan dia melihat seorang perempuan kira-kira sebaya dengan kakaknya Tania sedang bernyanyi. Liand mengamati perempuan itu, dia merasa ada yang janggal karena sedari tadi perempuan itu bernyanyi sambil melihat ke sebelah kirinya dan sesekali tertawa seperti sedang bernyanyi untuk seseorang, padahal di samping perempuan itu tidak ada siapapun. Dengan rasa penasaran akut Liand menuruni pohon dan kemudian dia menghampiri perempuan itu.

"Akak sedang ketawa sama siapa, "tanya bocah itu sambil menarik-narik baju perempuan itu.

Sontak saja perempuan itu terkejut dan melihat ke arah Liand, sesaat kemudian perempuan itu tersenyum dan menggendong Liand.

"Halo adek ganteng. Maaf kakak ga denger tadi adek tanya apa, boleh kenalan nama kakak Sisy, nama kamu siapa, "

"Liand. Nama aku Liand, salam kenal kakak Sisy. Tadi Liand tanya kakak ketawa sama siapa, tadi Liand perhatiin dari atas pohon kakak juga lagi bernyanyi sendiri, tapi akak selalu liat ke kiri Seolah-olah ada orang di situ, eh ini apa sih kok dingin banget. Siapa tadi yang nyentuh ian. Keluar jangan bikin takut. "kata Liand sambil celingak celinguk kanan kirinya tapi tidak ada siapa-siapa.

"Emm..gini kita duduk dulu yuk di bangku itu, nanti baru kakak jelasin... Dan kamu jangan jahil kasian dia anak kecil." kata Sisy sambil menunjuk ke kirinya yang membuat Liand bingung.

Sisy kemudian mulai bercerita kepada Liand tentang kemampuan yang dia miliki. Ekspresi wajah Liand sendiri sangat lucu, kadang seperti takut, kadang malah kepo dan itu membuat Sisy heran.

"Jadi akak bisa liat hantu, terus tadi hantunya minta di nyanyikan dan dia ada di belakang Liand sekarang.

"Iya seperti itu, kok kamu ga takut sih, biasanya orang-orang langsung kabur saat tau kakak bisa liat hantu, kok kamu malah enggak.. Kakak ini orang aneh loh."

"Aneh, hahaha... Enggak kak. Kakak itu biasa, Liand juga di bilang aneh ama temen-temen sekolah, jadinya kita sama-sama aneh. "kata Liand yang membuat Sisy heran.

"Eh iya, Liand kamu kemari sama siapa? Kok ga ada yang jagain kamu,"

"Tadi Liand ke sini sama kakak, tapi mereka lagi sibuk di sana. Lagian Liand juga sebel, tadi origami Liand di injak injak ama dua kakak aneh yang pakaiannya kekurangan bahan, makanya Liand milih ke sini. Lebih tenang.

"Oh gitu. Gimana kalau kamu ikut kakak aja, dari pada di sini sendirian. Ikut ke dalam aja yok. Kamu pasti lapar, di dalam banyak makanan. "bujuk Sisy yang di angguki Liand.

Mereka berdua pun masuk ke dalam, Sisy kemudian mengambilkan Liand beberapa cemilan. Saat mereka sedang berbincang ada gadis yang menggunakan kursi roda mendekati mereka.

"Halo Sisil. Kok kamu uda ke sini, bukannya kaki kamu belum sembuh benar, "tanya Sisy.

"Males aku di rumah mulu, mending di sini lagian scene aku sama kayak kamu ga terlalu banyak juga di sini, ini siapa adek kamu ya," tanya Sisil sambil menunjuk Liand yang sedang sibuk makan.

"Bukan. Tadi aku ketemu dia di luar, waktu aku lagi ya kamu taulah kebiasaan aku menghilang itu. Dia bilang ke sini bareng abang dia, tapi masih belum sempat gue tanyain siapa abangnya. Sil kenalan dong sama dia.

"Boleh deh lagian ini anak lucu. Halo adek nama kakak Sisil nama kamu siapa, "

"Alo akak ama aku Liand, kak Sisil kakinya cakit kok pake kulsi loda.

"Iya, kaki kakak sakit soalnya kemarin jatuh, tapi ini udah tahap penyembuhan.

"Cepet sembuh ya kak. Eh Ian mau tanya kakak berdua kemari buat syuting ya.

"Iya, loh kok ga cadel lagi, kamu bisa akting juga, "kata Sisil sambil mengusap rambut Liand.

"Ian ga bisa akting, Bang Igo ama Bang Idan yg jago, tapi kenapa mereka akting ama akak ngeselin mana kayak kurang bahan bajunya.

"Igo? Idan?, maksudnya Liand kakak kamu itu Digo ama Zidan, kok bisa tu Duo kutub punya adek semanis dan selucu ini, beneran mereka abang kamu, "tanya Sisi yang membuat Sisil tertawa.

"Beneran, Ian ga boong mereka berdua abang Ian. Kok di panggil Duo kutub. Kenapa memang abang Ian.

"Eh anu. Gimana Ngejelasinny ya."
"Liand ga usah di fikirin mending kamu makan aja, lagian bentar lagi break paling mereka bakal ke sini. "kata Sisil.

Allegria family NVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang