Summer; 02

3.1K 415 9
                                    

Eunha baru saja selesai membantu bibi Jeon memasak, ia kini merebahkan diri di ayunan panjang, yang ada di halaman belakang rumah bibi Jeon. Memejamkan perlahan matanya, sebelum waktunya makan siang.

"Apa kau melihat Eunha?" Tanya bibi Jeon pada kedua putranya. Wonwoo sudah menutup kedainya karena diminta sang ibu untuk makan siang dirumah, sekalian mengenalkan diri pada anggota baru dikeluarga mereka. Tapi orang yang mau di kenalkan malah tiba-tiba menghilang.

"Biar ku cari ke atas." Kata Wonwoo menawarkan diri. Jungkook tidak berkomentar saat kakak laki-lakinya menawarkan diri.

"Aku ingin mencari udara segar di belakang, jika sudah ketemu aku akan kembali. Sang ibu mengangguk, mengiyakan keinginan Jungkook.

Pemuda itu melangkah keluar, dan mendapati Eunha tengah terbaring di atas ayunan dengan mata yang terpejam. Jungkook berjongkok di hadapan gadis itu, memperhatikan wajah lelap gadis di hadapannya. Tangannya terulur untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Eunha.

Dari awal Jungkook tahu, gadis ini tidak bisa di abaikan. Dia cukup manis walau tingkahnya menyebalkan, dan kebiasaan mengumpatnya membuat Jungkook ingin sekali menyentil kening gadis itu karena gemas.

Hembusan nafas hangat Jungkook cukup mengganggu dan perlahan menyeret Eunha dari alam mimpinya, membuat gadis itu mengerjapkan mata perlahan dan mendapati pemuda jutek bernama Jungkook itu tengah memperhatikannya, Eunha bergerak mundur hingga kepalanya hampir saja terbentur ayunan dari besi itu, kalau saja Jungkook tidak cepat menjadikan tangannya sebagai penghalang.

"Kau sudah ditunggu untuk makan siang oleh ibuku, dan karena kau tertidur disini makan siang ku jadi tertunda." Jungkook bicara tanpa mengubah sedikitpun posisi tubuhnya, membuat Eunha bisa mencium aroma segar mints dari mulut pemuda itu, saat ia berbicara. Setelah selesai bicara seperti itu Jungkook bangkit dan meninggalkan Eunha begitu saja.

Gadis itu langsung terduduk diatas ayunan, ia memegangi pipinya yang ia yakini sudah semerah tomat, ia menepuknya berkali-kali untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Kanapa kau masih duduk disana, ayo cepatlah bergegas." Kata Jungkook yang ternyata belum beranjak dari dekat pintu. Eunha mau mati saja rasanya.

Dengan ragu gadis itu turun dari ayunan, wajahnya tertunduk dalam, karena Jungkook masih menatapnya, tatapan mengintimidasi membuat Eunha tak bisa melawan sama sekali.

Jungkook melangkah lebih dulu, Eunha mengekor di belakang seperti seekor anak ayam yang mengikuti induknya.

"Maaf bi, Aku tertidur di ayunan belakang, karena tadi aku berangkat benar-benar pagi buta. Dan sepertinya aku membutuhkan sedikit istirahat." Eunha tersenyum manis.

"Tidak apa-apa Eunha, ayo kemarilah kita makan siang dulu." Kata bibi Jeon sembari mengisyaratkan Eunha untuk duduk di meja makan.

Jungkoon dan Eunha duduk berdampingan, sedangkan bibi Jeon duduk di sebrang mereka bersama Wonwoo yang baru saja bergabung.

Keempatnya menikmatii makanan dalam diam.

Omong-omong suami bibi Jeon itu sudah meninggal, ia janda beranak dua. Suaminya dulu seorang kapten kapal, dan ia meninggal karena kapal yang ia bawa terjebak badai dan mengakibatkan kapalnya karam semua menunmpang di nyatakan meninggal.

"Setelah ini aku akan ke kedai, kau mau ikut untuk sekedar berjalan-jalan atau mau tetap di rumah untuk beristirahat?" Tanya Wonwoo yang baru menyelesaikan makan siangnya. Eunha yang tidak sadar Wonwoo bicara padanya hanya diam tak mengerti.

"Dasar bodoh." Cibir Jungkook, masih meneruskan makannya.

"Kau mau ikut aku berjalan-jalan atau mau istirahat?" Tanya Wonwoo sekali lagi.

"Sepertinya aku dirumah saja, aku perlu istirahat, lagi pula aku belum merapihkan kamarku."

"Kalau begitu, kau akan di temani oleh Jungkook. Jika perlu sesuatu kau minta saja padanya ya, Eunha." Kata Bibi Jeon.

"Eh? Bibi memang mau kemana?"

"Aku akan pergi ke kedai bersama Wonwoo. Jadi nikmati waktu istirahatmu dengan baik."

"Ah.. Baiklah." Kata Eunha akhirnya, sembari melirik Jungkook takut-takut.

"Apa?" Kata pemuda itu singkat dan galak.

Bagaimana bisa Eunha ditinggal berdua dengan kanebo kering yang begitu kaku seperti Jeon Jungkook. Jangankan untuk meminta tolong, untuk bicara padanya saja nyali Eunha langsung menciut kalau ditatap seperti tadi.

Setelah kepergian bibi Jeon dan Wonwoo, Eunha langsung mengunci diri di kamarnya. Entah apa yang akan ia lakukan berdua dengan si kanebo kering yang tampan itu.

Masalahnya bibi Jeon bilang, kalau dia dan Wonwoo itu baru akan pulang pukul sepuluh malam, lalu apa kabar dengan Eunha.

Akhirnya gadis itu menyerah dan memilih untuk mengalah dan mengistirahatkan matanya dengan tertidur di kamarnya.

Hampir jam enam sore Eunha baru membuka matanya, itupun karena seseorang terus menerus mengetuk pintu kamarnya dengan tidak sabaran.

"Iya?" Tanya Eunha saat membuka pintu kamarnya dengan muka kantuk khas bangun tidur. Dan menemukan Jungkook menatapnya sebal.

"Ku pikir kau sudah mati didalam sana, tidur tidak bangun-bangun." Eunha mencubit gemas lengan pemuda itu, saking gemasnya rasa takutnya meluap begitu saja.

"Kau lihat sendiri sekarang? Aku masih hidup!"

Jungkook diam-diam mengulum senyumnya, melihat gadis kecil di hadapannya tengah memasang wajah sebal yang menggemaskan. Tapi sayang Eunha tak melihat itu.

"Sudah lupakan, aku hanya bilang. Aku mau berkeliling kau mau tinggal atau mau ikut?" Katanya kembali memasang wajah jutek.

"Aku disini saja."

"Baiklah, selamat di ganggu oleh hantu-hantu disini." Kata Jungkook enteng, membuat Eunha memeluk lengan kokoh pemuda itu karena ketakutan.

"Bodoh." Cibir Jungkook membuat Eunha melepaskan pelukannya di lengan Jungkook.

"Kau ini gadis Seoul, gadis modern tapi masih saja percaya hal seperti hantu. Itu menggelikan. Ha... Ha... Ha..." Jungkook tertawa sarkas, membuat Eunha cemberut, benar-benar sebal pada pemuda di hadapannya.

"Jadi kau ikut tidak, Nona Jung?" Jungkook kembali bertanya pada gadis itu.

"Tunggu aku ganti pakaian dan cuci muka dulu. Baru pergi."

"Terserah saja, aku tunggu di bawah." Setelah itu Jungkook melangkah meninggalkan Eunha yang masih sebal padanya.

"Dasar, Kanebo kering."


*****

❥ Summer - Eunkook 🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang