Jangan lupa vote dan Comment, biar semangat lanjutnya nih bundanya ka Jungkook, happy reading..
Ia gue update lagi dan gak usah protes, mumpung lagi semangat nulis, nikmatin aja sebelum melempem kaya rengginang basi di kaleng kongguan sisa lebaran kemaren :(
⛅
Suara handphone yang membentur lantai disusul robohnya tubuh mungil Eunha, membuat salah seoranh pelayan di kediaman keluarga Jung berteriak histeris.
Telfon masih menyala, dengan segera salah seorang pelayan yang datang karena mendengar suara teriakan, meraih ponsel milik Eunha, suara berat seorang laki-laki yang menelfon di ujung sana.
"Halo."
"Halo, selamat sore. Maaf nona Eunha sepertinya pingsan, ini siapa dan apakah masih ada pesan yang harus di sampaikan kepada nona."
"Saya petuga dari kepolisian, sepertinya kabar tuan Jeon mengalami kecelakaan yang saya sampaikan sebelumnya terlalu membuat nona Eunha terguncang, jika ia sudah siuman tolong beritahu dia, tuan Jeon di rawat di Rumah sakit Dong-A University Medical Center. Dia masih berada di ruang ICU masih belum sadar dari komanya." Pelayan Eunha mencatat nama rumah sakit dalam memo ponselnya sendiri sebelum mengakhiri pembicaraan sore itu dengan seorang petugas kepolisian.
Dua jam kemudian Eunha baru bisa membuka matanya, kepalanya berdenyut hebat dan terasa amat sakit, pelayan yang berjaga sigap membantu gadis itu untuk bangun dan bersandar di kepala ranjang milik Eunha.
"Apa aku tertidur cukup lama hingga kalian berkumpul disini? Aku baru saja mengalami mimpi buruk, Jungkook kecelakaan dan masuk rumah sakit." Cerita Eunha, masih dengan tangan memegangi kepalanya yang berdenyut semakin menyakitkan.
"Nona tidak sedang bermimpi, kejadian itu bukan mimpi nona semata, saya sudah bicara dengan petugas kepolisian saat nona pingsan, dan saya mendapatkan alamat rumah sakit dimana tuan Jeon mendapatkan perawatan." Selesai pelayan itu bicara, Eunha langsung bangkit dan berjalan sempoyongan ke meja riasnya, untuk mengambil tas kecil dari atas sana, namun sakit kepala yang di derita Eunha membuat gadis itu terhuyung hampir menabrak rak televisi kalau saja pelayannya telat menangkap Eunha.
"Lebih baik nona istirahat, saya sudaj mengirim Pak Lee untuk melihat kondisi tuan Jeon saat ini." Eunha menggeleng.
"Siapkan mobil dan supir, antar aku kesana." Kata gadis itu, sambil menyeka air matanya.
"Tapi kondisi nona sedang tidak baik."
"Sekarang, ku bilang sekarang siapkan mobil dan supir. Aku ingin kesana."
Eunha segera berlari ke ruang ICU, letaknya tepat di depan rumah sakit, tidak seperti drama kebanyakan yang menempatkan tokoh utama harus berlarian untuk mencapai ruang UGD, atau ICU, karena semua rumah sakit tentu saja menempatkan ruangan gawat darurat di tempat terdepan agar saat ada pasien sekarat yang datang tidak harus memutari rumah sakit degan penuh drama.
Ada Wonwoo dan Sejeong disana, sedangkan bibi Jeon tidak terlihat di manapun. Eunha memeluk Sejeong erat sembari menangis sejadi-jadinya, Sejeong tak bicara apapun selain balas memeluk dan mengusap punggung gadis itu lembut.
"Dia sudah siuman, hanya sedang istirahat Eunha, jangan menangis lagi nanti kau jelek saat menemuinya." Kata Sejeong saat pelukan mereka berakhir.
Eunha menghamiri kaca ruangan dimana Jungkook di rawat dengan segala peralatan medis tertempel di tubuhnya. Pemuda yang ia cintai itu tengah tertidur dengan damai, disampingnya ada bibi Jeon yang mengepalkan tangan sembari menutup matanya, ibu paruh baya itu tengah menangis dan berdoa untuk kesembuhan putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
❥ Summer - Eunkook 🐰
Fiksi PenggemarSemenyilaukan matahari musim panas, seperti itu juga cinta Jeon Jungkook pada Jung Eunha.