⛅
Hujan lebat mengguyur Seoul malam ini, Eunha duduk di sofa yang sengaja di simpan di teras belakang rumahnya, memandangi kebun bunga milik ibunya, yang dirawat dengan apik oleh tukang kebun mereka.
"Sebenarnyakau ini kebun siapa, sih?" Gerutu Eunha sembari memeluk erat bantal sofa di dadanya.
Rumahnya selalu seperti ini, sepi. Ia putri semata wayang, ayah dan ibunya sibuk kerja membuat Eunha benar-benar dibuat mati kebosanan jika saja ia tak memilik teman dan gadget.
Ia menimang-nimang handphone di tangannya, ini sudah hari ke lima Jungkook kembali ke Busan untuk mengurus keperluan kuliahnya. Dan Eunha sudah sangat rindu, gadis itu menatap handphone di tangannya, biasanya dijam-jam seperti ini Jungkook akan menelpon dan suara lembut pemuda itu akan menjadi lullaby bagi Eunha sampai ia terbuai dan tertidur nyenyak, tapi ini sudah terlalu malam, mungkin Jungkook sibuk, pikir gadis itu.
"Nona, maaf. Ada yang mencari anda di luar." Kata salah seorang pembantunya, Eunha terdiam sebentar sebelum bertanya siapa yang mencarinya.
"Seorang pemuda, anda bisa melihatnya di intercall dia bilang masih menunggu, sepertinya sudah lama berdiri disana dia sedikit basah."
"Ah baiklah, akan aku lihat, terima kasih bibi Choi." Eunha bangkit dari posisi berbaringnya dan segera menuju intercall.
Sosoknya yang mencari Eunha tengah membelakangi kamera dan wajahnya tak bisa Eunha lihat, tapi Eunha yakin tangan yang sedang menengadah menikmati tetesan hujan itu, tangan milik Jungkook. Ya itu Jungkooknya. Jungkooknya sudah kembali.
Eunha langsung berlari tanpa menunggu pemuda yang asik dengan air hujannya untuk menengok dan memperlihatkan wajahnya. Eunha mengambil asal salah satu payung dari tenpat payung yang ada di lorong samping rumahnya sebelum menyongsong hujan dan menghampiri pemudanya.
Eunha membuka gerbang, sedikit membuat Jungkook terperanjat, kaget. Namun setelahnya pemuda itu tersenyum melihat Eunha yang cemberut dalam balutan piama tidur berwana pink dengan gambar boneka kelinci lucu khas anak kecil.
"Maaf menganggu tidurmu." Ujar Jungkook sembari menyeka pipi gembul Eunha dengan jemarinya yang dingin, Eunha sedikit terkejut, bukan karna dinginnya, tapi karena Jungkook menyentuh pipinya dan mendaratkan sebuah kecupan di bibirnya.
"Kembalilah kedalam, aku akan kembali ke apartemen." Kata Jungkook akhirnya.
"Apa?"
"Kembali kedalam, nona Jung."
"Kau kemari hanya untuk mencuri sebuah kecupan dari rumah sebesar ini?" Jungkook tersenyum geli, melihat tingkah gadis... nya.
Tunggu, gadisnya? Sejak kapan? Sejak kapan gadis itu ia akui sebagai gadisnya? Miliknya? Jungkook terlalu asik dengan pikirannya sampai ia hanya diam saja saat tubuh mungil Eunha menariknya membawanya menyongsong hujan yang semakin deras dibawah payung yang di pegang susah payah oleh gadis mungil itu karena tinggi mereka yang terpaut jauh.
"Paman, tolong gerbang samping di kunci. Dan masukan saja mobil diluar ke dalam ini kuncinya." Kata Eunha meneriaki dua orang yang sedang mengobrol di pos jaga, salah satu dari mereka mengangguk. Setelah itu Eunha meletakan kunci yang ia ambil paksa dari tangan Jungkook dan meletakannya di teras.
KAMU SEDANG MEMBACA
❥ Summer - Eunkook 🐰
FanficSemenyilaukan matahari musim panas, seperti itu juga cinta Jeon Jungkook pada Jung Eunha.