Summer; 13

2.2K 337 29
                                    

Iya gue update lagi.. Bodoo :(
Dibilangin gue lagi gemes sama Eunha Jungkook... Semoga Tahun depan Eunkook ada project collabs dong... Amiiiiiiiiiiin....Amiiiiiiiiin...... Amiiiiiiin.......

Like aja, comment siapa tau gue update lagi ntar wkwk. Gawoy!!

🐰


Keesokan paginya Eunha terbangun, tangannya meraba entah apa, Eunha kembali merasakan kesepian. Jam baru menunjukan pukul tiga dinihari, gadis itu beringsut mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk, ia memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya. Ternyata semua orang sama saja, pada akhirnya akan meninggalkan Eunha sendirian, termasuk Jungkook.

Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Eunha mendongak sebentar, sebelum ia menyadari Jungkook memandangi dirinya dengan wajah yang baru dibasuh air. Pemuda itu tersenyum, dan melangkah ke sisi ranjang Eunha, dan duduk disana.

"Kenapa bangun? Ini baru jam tiga dinihari, tidurlah lagi." Kata Jungkook, sembari mengulurkan tangannya mengusap lembut kepala Eunha. Eunha memegang tangan pemuda itu, membawa untuk digenggamnya. Gadis itu memainkan jemari Jungkook dalam diam.

"Kenapa hm?" Eunha menggeleng, tetap memainkan jemari pemuda itu dalam diam.

"Sudah baikan?" Eunha belum menjawab, hanya mengangguk dalam diam.

"Jungkook.." Panggilnya pelan.

"Iya."

"Mendekatlah." Pinta Eunha, Jungkook beringsut duduk bersila disamping Eunha, tanpa melepaskan satu tangannya yang tengah dimainkan oleh Eunha, tangannya yang lain justru terulur untuk mengusap wajah Eunha yang masih terlihat sembab.

"Ada apa hm?" Tanya pemuda itu hati-hati, tangannya masih menangkup sebelah pipi Eunha, dengan ibu jari yang mengelus-elus pipi gembul Eunha.

"Tiba-tiba saja saat terbangun aku tersadar, lebih tepatnya menyadari sesuatu." Cicit Eunha, hampir tak terdengar.

"Menyadari apa?" Tanya Jungkook.

"Ini akan terdengar bodoh, tapi jika aku tidak membicarakan ini, entah sampai kapan pertanyaan bodoh itu menyumbat di kepalaku. Karena teman-temanku sering sekali sekali mencemoohku." Eunha mengerucutkan bibirnya sebal, membuat Jungkook yang tahu arah pembicaraan gadis itu tertawa geli dipagi buta.

"Kenapa kau tertawa." Tanya Eunha heran, dan karena sebal gadis itu semakin cemberut, membuat Jungkook tak sungkan untuk mncubit pipinya yang semakin menggembung saat cemberut.

"Katakan saja apa yang ingin kau katakan." Kata Jungkook akhirnya.

"Hah?"

"Ya katakan saja apa yang ingin kau katakan pada mereka, apapun yang membuatmu senang." Katanya lagi.

"Tapi Jungkook, ini bukan hal sepele." Kata Eunha sembari menunduk, dan memainkan jemari Jungkook dengan sedikit kasar.

"Eunha, lihat aku." Kata Jungkook sembari mengangkat wajah Eunha untuk menatapnya.

"Sekarang dengarkan aku, aku disini apa tidak cukup untuk membuatmu paham, kau itu penting untukku, aku menyayangimu dengan caraku sendiri, dan aku memang seperti ini. Ku pikir dengan seperti ini kau paham, bahwa aku sudah menganggapmu lebih dari teman Eunha hanya itu yang bisa ku lakukan sekarang. Dan.." Jungkook menghentikan kata-katanya, karena Eunha tiba-tiba saja memeluknya erat.

"Sudah, itu sudah cukup untukku, terima kasih." Cicit Eunha dalam pelukannya.

"Benarkah?" Eunha mengangguk.

"Kau ingin aku melakukan sesuatu? Seperti membawamu kesuatu tempat, memberimu sebuket bunga, mengajakmu makan, menyanyikanmu lagu cinta? Atau hal norak lainnya?" Tanya Jungkook sembari terkekeh dan membalas pelukan Eunha lebih erat sembari mengecupi puncak kepala Eunha yang berada didadanya.

"Tidak perlu, semua hal norak itu sudah pernah kau lakukan.." Kata Eunha akhirnya.

"Kapan?"

"Dari awal kau sudah melakukannya tanpa ku minta."

"Benarkah? Aku bahkan tidak tau kapan aku melakukan itu."

"Jungkook!!!" Eunha mencubit pinggang pemuda itu, membuat Jungkook mengaduh.

"Kau pernah mengajaku makan, saat pertama kali aku datang ke rumahmu dan kau marah-marah karena aku ketiduran di halaman belakang, kau jadi telat makan. Yang kedua, kau pernah mengajakku berkencan, saat kau menakutiku agar aku ikut bersepeda denganmu dan melihat danau yang indah di dekat bukit. Bernyanyi lagu-lagu mesra, bahkan saat kau menelfon setiap malam dengan suara lembutmu itu, sudah seperti lullaby untukku. Dan untuk bunga, aku tidak suka bunga, jadi lebih baik kau membelikanku makanan yang bisa ku makan daribpada bunga." Eunha terkekeh di akhir kalimatnya.

"Kau pintar." Kata Jungkook sembari mencium dengan gemas puncak kepala Eunha.

"Jadi??"

"Jadi apa lagi gadisku? Kau mau aku memanggilmu pacar? Atau sayang? Honey? Bunny? Sweety? Dear? Baby? Darling?"

"Jungkook hentikan, kalau kau terus berbicara aku akan mengigitmu." Katanya sembari melepaskan pelukannya dan menatap Jungkook sebal.

"Lakukan saja." Kata Jungkook sembari menangkup pipi Eunha memcium bibir eunha dengan sedikit rakus karena rasa gemasnya. Eunha memukuli bahu Jungkook, walau akhirnya ia menerima dan membalas ciuman itu dengan tak kalah rakusnya.

"Aku akan selalu menjagamu." Bisik Jungkook setelah ciuman mereka berakhir.

Eunha memukul bahu Jungkook keras, "Seharusnya kau bilang aku mencintaimu, Eunha."

"Jika hanya cinta tanpa menjaga tidak akan awet nona Jung."

"Tapi setidaknya..." Ucapan Eunha terhentinoleh sebuah kecupan, lagi-lagu Jungkook mencium bibir mungil itu.

"Aku mencintaimu, aku menyanyangumu, aku meninginginkanmu, aku membutuhkanmu, sangat!" Kata Jungkook, membuat Eunha kembali memeluknya dengan gemas.

"Kau menyebalkan."

"Tapi kau sayang."

"Tapi kau menyebalkan, Jungkook."

"Iya aku tahu, aku tampan dan membuatmu terpesona."

"Dasar."

"Tampan, terima kasih."

"Jungkook ish.."

"Apa sayang, hm."

"Menyebalkan!!!!"

🐰

Eunha sudah lebih baik paginya, ia sudah diceritakan semua yang dibicarakan Jungkook dan ibunya. Jadi ketika melihat sang ibu duduk termenung di ruang makan luas yang terasa sepi itu, Eunha memeluknya dari belakang, mengecup lembut pipi wanita yang tengah tersenyum sembari mengusap lembut tangan Eunha yang melingkari lehernya.

"Ayo sarapan sama-sama." Ajak sang ibu, Eunha mengangguk sembari mencium pipi wanita itu sekali lagi.

"Terima kasih, bu."

Kata Eunha sembari duduk disamping ibunya, Jungkook mengekor di belakang. Ketiganya memulai sarapannya dalam diam.

❥ Summer - Eunkook 🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang