-17-

948 231 16
                                    

Happy reading!♡
Tolong hargain yang nulis, tq :)











"Lau ngelamunin apa sih, Yer? Kalau lau ngelamun terus, yaudah gua tinggal saja!" Yeri yang sedang bertopang dagu di bangku mengibas-ngibas tangannya, menyuruh Mark untuk pergi meninggalkannya.

"Apa perlu gue nyamar jadi salju yang beterbangan di udara supaya bisa dapetin lo lebih cepet?"

"Kak, ini tuh bulan Mei, bukan bulan Agustus. Nggak pernah ada musim dingin penuh kepingan salju di bulan Mei."

"Oke deh. Lo tunggu gue." Jungkook cengengesan sambil gosok-gosok tangannya yang dingin. Nggak sia-sia dia ikut pramuka, akhirnya Yeri bisa di dapat.

"Gue bakal nembak lo di bulan Agustus. Sebelum itu, lo harus janji sama gue supaya nggak jatuh cinta sama orang lain."

Jeon Jungkook adalah pembohong besar. Buktinya, sekarang sudah bulan Desember dan dia tak pernah datang untuk menepati janjinya.

Setelah pertemuan terakhir mereka, semuanya berubah. Jungkook jarang menghubunginya―tidak seperti beberapa bulan sebelumnya.

Yeri menggelengkan kepalanya, "Sekarang kan kak Jungkook udah kuliah, dia pasti sibuk. Pasti dia lupa"

Blam.

Jaemin melempar amplop tepat di meja Yeri. Wajahnya terlihat sebal. "Yer, lo gaada niatan untuk baca surat yang ada di amplop ini?"

"Buang aja, Min" perintah Yeri. Tangannya hendak memberikan amplop itu, namun Jaemin melangkah mundur.

"Lo gak ngeri apa dapet surat beginian mulu semenjak angkatan kak Jungkook tamat?"

Yap, benar.

Amplop-amplop itu terus berdatangan, dimanapun Yeri berada. Tidak ada yang tau siapa identitas pengirimnya. Saeron, Mark dan Dino sudah memintanya untuk membaca dan membalas surat itu, tapi Yeri sama sekali tak mau.

Dia takut.

Kalau dia membaca surat itu, perlahan mulai jatuh hati pada untaian kalimat yang tertera disana dan penasaran dengan sosok orang yang menulis surat itu.

Dia takut rasa cintanya pada Jungkook akan berkurang karena tau siapa sosok penulis surat ini. Dia juga takut, seseorang yang menulis surat-surat ini pasti punya maksud tersembunyi.

"Ngapain takut?" Yeri berbalik bertanya pada Jaemin. "Lo cowok, masa sih takut sama yang beginian? Lagipula, yang dikirimin surat itu gue, bukan lo"

Jaemin menghela nafas kesal, menahan emosi sambil merapikan dasi kelas 12-nya. "ASTAGA, KIM YERIM! INI UDAH KELEWAT BATES LOH! KALO LO KENAPA-KENAPA GIMANA?! NYAWA ANAK SEKELAS ADA DI TANGAN LO! KALO LO KENAPA-KENAPA, KITA SEMUA YANG DIHABISIN SAMA KAK JUNGKOOK!!"

"Bacot" Yeri berdiri, melangkahkan kaki keluar kelas. Sebelah tangannya masih memegang amplop misterius itu. Tiba-tiba, ada adik kelas yang tidak sengaja menabraknya dan membuat isi amplop itu terjatuh.








Aku pikir jika menjadi seseorang yang berbeda akan mendapat lebih banyak perhatian. Ternyata anggapanku salah, aku malah membuatmu takut.

Ini surat terakhir dariku, aku akan berhenti mulai dari sekarang.

Terimakasih sudah membuatku merasakan cinta, Kim Yerim kekasih Jeon Jungkook.

-Lgn.






















TBC.

Maaf aku baru update sekarang. Maaf juga kalo nggak nge-feel, aku masih galau.

Ada yang mau nebak siapa sosok Lgn ini?

Makasih untuk kalian yang udah baca dan vomment cerita ini. Sekali lagi, terimakasih!♡

-with love, apin-

Snowflake  [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang