"Saling mendoakan lebih penting daripada berjumpa dan bertemu sesekali lebih menguatkan cinta daripada selalu bersama."
(Salim A. Fillah)***
Waktu terasa begitu cepat berlalu, kini usia pernikahan Nadhifa dan Faiz sudah memasuki bulan kedua. Mereka menikmati hari-hari sebagai pasangan suami istri dengan bahagia dan mereka masih menantikan hadirnya buah hati sebagai pelengkap kebahagiaan mereka.
Jam sudah menunjukkan pukul lima kurang dua puluh menit. Sambil menunggu suaminya pulang kerja, Nadhifa melakukan bersih-bersih rumah. Dari menyapu hingga membersihkan debu-debu.
"Assalamualaikum," salam Faiz terdengar di telinga Nadhifa. Dengan segera Nadhifa berjalan menuju pintu utama.
"Wa'alaikumussalam," Jawab Nadhifa sambil membukakan pintu untuk suaminya masuk. "Mas..." Nadhifa meraih tangan Faiz untuk diciumnya. Faiz hanya tersenyum.
Faiz berjalan masuk ke dalam rumah, "Kamu lagi apa?" tanya Faiz.
"Bersih-bersih aja sambil nunggu Mas pulang tadi."
"Jangan sampai kelelahan ya, sayang." ujar Faiz sambil mengusap lembut kepala istrinya.
"Aku nggak lelah kok, Mas." jawab Nadhifa sambil tersenyum kepada suaminya. "Mas Faiz mau langsung mandi?"
"Iya deh sayang,"
"Ya sudah, aku siapkan air nya dulu ya, Mas." Faiz hanya mengangguk. Nadhifa beranjak menuju kamar mandi yang ada di kamarnya lalu mengambilkan handuk untuk suaminya. "Ini handuknya, Mas. Air nya sudah aku siapkan." Nadhifa memberikan handuk kepada suaminya yang baru saja masuk ke dalam kamar.
"Terimakasih ya sayang." Faiz menerima handuk yang diberi oleh istrinya sambil tersenyum. Lalu ia beranjak masuk ke dalam kamar mandi.
Sementara itu, Nadhifa menyiapkan baju koko serta sarung untuk suaminya pakai untuk shalat maghrib berjama'ah di masjid. Dan meletakkannya di atas kasur.
Masih ada waktu sebelum adzan maghrib, Nadhifa beranjak ke dapur untuk memasak makan malam untuk dirinya dan juga suaminya.
Tak lama Faiz selesai mandi, ia langsung memakai baju serta sarung yang telah istri tercintanya siapkan. Setelah itu, Faiz keluar kamar untuk menemui sang istri yang sedang memasak di dapur.
"Mas berangkat ke masjid ya, sayang. Assalamualaikum," pamit Faiz.
"Iya, Mas. Wa'alaikumussalam," balas Nadhifa sambil mencium punggung tangan Faiz. Lalu Faiz beranjak pergi ke masjid untuk shalat maghrib berjama'ah.
Tak lama suaminya pergi ke masjid, adzan maghrib terdengar berkumandang. Dengan segera Nadhifa menghentikan kegiatan memasaknya sejenak. Ia pun melaksanakan shalat maghrib terlebih dahulu. Setelah itu ia melanjutkan kegiatan memasaknya.
"Assalamualaikum, istriku tersayang."
"Astagfirullah.. Mas Faiz," Nadhifa sangat terkejut ketika mendapati Faiz yang tiba-tiba saja datang dan menyampirkan lengannya ke bahu Nadhifa.
"Jawab salam itu hukumnya wajib, cantik. Ayo buruan dijawab dulu salam Mas tadi," tegur Faiz.
"Wa'alaikumussalam," jawab Nadhifa sambil mencium punggung tangan suaminya.
Faiz memandang ke arah masakan di atas panci kecil yang tengah diaduk perlahan oleh istrinya. "Masak apa sayang?"
"Sup ayam, Mas. Makanan kesukaan Mas." jawab Nadhifa sambil memindahkan masakan tersebut ke dalam mangkuk dan membawanya ke meja makan. "Ayo, Mas kita makan." ajak Nadhifa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Takdirku
SpirituellesCara Membaca Ku Jaga Takdirku (New Version) a. Hapus cerita ini dari perpustakaan kalian. b. Kemudian, tambahkan kembali cerita ini ke perpustakaan kalian. Kalau masih tidak bisa, coba kalian logout akun Wattpad kalian. Lalu login kembali. Selamat M...