“Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Allah.” Maka keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar rasa cintanya akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Dan ia akan digabungkan dengan orang-orang yang mencintai karena Allah.” (HR. Al-Bazaar dan Sanad Hasan)
***
Jam empat acara resepsi selesai di laksanakan. 30 menit yang lalu Nadhifa masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan suaminya masih mengobrol dengan teman-teman lamanya yang datangnya agak terlambat.
Nadhifa duduk di tepi ranjang kasur king sizenya setelah ia selesai membersih 'kan diri. Perasaan gugup menghampiri dirinya kala ia mendengar suara ketukan pintu. Ia menghela napas panjang kemudian beranjak untuk membuka pintu kamarnya.
Perlahan pintu terbuka, didapati sosok laki-laki tampan yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Mas boleh masuk?"
"Silakan, Mas." Nadhifa menutup pintu kamarnya setelah suaminya masuk ke dalam. Ia bingung harus melakukan apa. Ia memberanikan diri untuk mendekat ke arah suaminya yang tengah menyusuri kamarnya.
"Mas, mau mandi sekarang?" tanya Nadhifa lembut. Walaupun kenyataan nya dirinya ini sudah sangat gugup sekali.
Faiz berbalik melihat wajah sang istri lalu tersenyum. "Boleh, kamar mandinya dimana?"
Nadhifa menunjuk sebuah pintu yang berwarna biru. "Aku siapkan dulu peralatan mandi nya ya, Mas."
Faiz mengangguk, lalu ia duduk di tepi ranjang. Ia memperhatikan istrinya yang sibuk membuka koper untuk mengambil handuk dan peralatan mandi.
"Ini Mas.." Nadhifa memberikan peralatan mandinya kepada suaminya. Faiz menerimanya.
"Duduk sini sayang." pinta Faiz. Panggilan sayang pertama oleh suaminya membuat pipi Nadhifa merona. Nadhifa langsung duduk di samping suaminya dengan tatapan menunduk malu.
"Mas mau bicara sesuatu sama kamu sayang."
"Aku juga ingin bicara sesuatu sama Mas. Tapi Mas dulu aja yang bicara."
Faiz menarik napas terlebih dahulu sebelum ia berucap lalu menghembuskan nya secara perlahan. Sambil menatap dan menggenggam tangan sang istri, Faiz mulai bersuara. "Mas minta maaf, karena secepat ini Mas menikahimu. Dari pertama kita bertemu di acara seminar kampus dan kamu terlibat dalam seminar tersebut. Jujur Mas mengagumimu."
"Gak tahu kenapa setiap kali kamu menanyakan sesuatu kepada Mas saat seminar waktu itu, membuat hati Mas gak karuan. Padahal saat itu kamu sedang menanyakan perihal materi seminar yang akan Mas sampaikan di kampus kamu."
"Dan Mas juga minta maaf, karena pernah NgeStalk akun instagram kamu. Waktu itu Mas sangat penasaran sama kamu. Dan jujur saat Mas melihat foto kamu bersama Kak Fhirdan, Mas mengira itu adalah suami kamu. Tetapi saat mas membaca caption yang tertulis di postingan foto itu, ternyata itu kakak kamu."
"Karena Mas tahu itu hal yang salah. Maka dari itu Mas memberanikan diri untuk segera menghalalkanmu."
"Mas tahu alamat rumah kamu itu dari Kak Fhirdan. Mas mengirim pesan via instagram kepada dia. Awalnya Kak Fhirdan tidak memberikan alamat rumahnya tetapi setelah Mas meyakinkan kakakmu itu Mas diberikan alamat rumah ini."
"Seminggu setelah Mas mendapatkan alamat rumah kamu. Mas dan keluarga Mas datang ke rumah menghadap keluarga kamu. Tiga hari sebelum lamaran, sebenarnya Mas meminta izin terlebih dahulu kepada Ayah dan Kak Fhirdan untuk mengutarakan keinginan Mas untuk menikahimu. Mas bahagia bahwa Ayah dan Kak Fhirdan memberikan izin kepada Mas untuk membawa keluarga Mas untuk melamarmu secara resmi. Sekaligus menunggu jawaban kamu, apakah kamu menerima atau menolak Mas."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Takdirku
SpiritualCara Membaca Ku Jaga Takdirku (New Version) a. Hapus cerita ini dari perpustakaan kalian. b. Kemudian, tambahkan kembali cerita ini ke perpustakaan kalian. Kalau masih tidak bisa, coba kalian logout akun Wattpad kalian. Lalu login kembali. Selamat M...