• Chapter 5 •

520 127 101
                                    

Chapter 5 : Bella yang Segalanya.

Kata-kata terjebak dalam pikiranku

Tak mampu kukatakan padamu tanpa meneteskan air mata

Maafkan aku harus melepaskanmu seperti ini

Karena pertama kalinya kau memasuki hidupku

Aku mengurungmu dalam belenggu keegoisanku

Saatnya aku membebaskanmu

Namun aku ingin mengatakan, aku tidak bermaksud membuangmu

Aku hanya ingin kau bahagia

Meskipun besok kau bukan milikku lagi

●●●●

Luke terkekeh pelan mendengar curhatannya sendiri, sedangkan Bella tersenyum paksa. Keduanya kemudian kembali terdiam. Hati Luke bergemuruh, tetapi dia memaksakan diri untuk tersenyum. Hatinya sakit sekali, apalagi ketika mengingat bahwa ini hari terakhir Bella jadi miliknya.

Hari terakhir di mana Luke bisa memanggil Bella sebagai pacarnya. Hari terakhir yang akan menghancurkan Luke nantinya.

Namun dia harus menerimanya. Walaupun rasa sakit itu tak tertahankan.

Mungkin memang benar, Bella terlalu sempurna untuk Luke. Bella terlalu baik untuk Luke. Bella mau menerima Luke si Pecundang. Luke bukan siapa-siapa di sekolahnya. Luke dikenal sebagai pecundang. Sedangkan Bella? Gadis itu adalah pujaan para lelaki. Tetapi Bella mau berteman dengannya. Itulah kenapa Luke menyukai Bella.

Dia tidak berniat untuk mencintai Bella. Namun terlambat, semakin dekat dengan gadis itu, semakin jauh hati Luke terperosok pada pesona Bella. Luke tidak pernah tahu mengapa Bella mau berteman dengannya, lalu menjadi pacarnya.

Mungkin memang benar, Luke egois karena membiarkan Bella terkurung dalam hidup Luke yang payah. Luke tidak pernah cukup baik bagi Bella. Itulah kenapa Luke membiarkan Bella pergi saja. Demi kebaikan gadis itu. Luke tidak mau Bella tidak bahagia bersamanya.

Bella berhenti mengusap pipi Luke, membuat lelaki itu memandangnya.

"Udah gue bilang jangan mikir apa-apa," kata Bella, seolah-olah dia bisa membaca pikiran Luke. "Gue di sini, Sayang."

Luke meneguk ludahnya dengan susah payah. Tekadnya mulai goyah. Dia tidak ingin Bella pergi. Dia bahkan rela melakukan apa saja untuk mempertahankan Bella. Namun dia ingin Bella bahagia. Walaupun tanpa dirinya. Walaupun dirinya yang harus menanggung luka. Dia menguatkan tekadnya lagi.

"Gue sebenarnya pengen ke sini terus," kata Bella tiba-tiba. Luke memandangnya, meskipun pandangan Bella mengarah pada air danau. "Tapi gue nggak tau arah jalannya. Terus gue nggak bisa nyetir sendiri."

"Lo bisa minta antar gue," sahut Luke.

Bella tersenyum sambil menatap Luke. "Gue nggak mau ngerepotin lo," kata Bella. "Nggak nyangka, sekarang gue bisa ke sini lagi, di hari terakhir kita sebagai pasangan."

Hati Luke terperosok jatuh dalam rasa sakit.

°°°

HEHEHEEHE

MENURUT KALIAN BELLA ITU JAHAT ATAU BAIK? GIVE ME YOUR OPINION, GUYS!

Anywaaaaaays, masih banyak chapter baper yg bakal datang nanti heuheu tunggui aja.

Makasiii bgt sama readers aing yg setia vomment huhuy ailopyu💕

Salam manis,
Litha yang kangen fetus 5sos.

One Last Time | Luke Hemmings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang