Bonus Chapter

486 82 39
                                    

Bonus Chapter

Acara pernikahan sepupu Luke berlangsung meriah. Kemeriahan itu dapat Bella rasakan ketika melihat sepupu Luke dan pasangannya mengucap janji pernikahan. Ketika mengingat itu, Bella tersenyum sembari menyesap minumannya. Dia duduk bersama sepupu-sepupu Luke yang lain, sementara lelaki itu tidak terlihat di manapun.

Hubungan mereka sudah menginjak tiga tahun. Semenjak kejadian tiga tahun lalu yang hampir membuat mereka putus, keduanya berusaha memperbaiki diri masing-masing. Sampai sekarang, mereka tak terpisahkan. Bella tak ingin berpisah dari Luke. Bella tak bisa membayangkan apa jadinya jika dia melepaskan Luke begitu saja kala itu. Hidup Bella takkan seindah sekarang.

Lagipula, Luke bersikap manis sekali pada Bella. Sekarang, Luke sudah mulai membuka dirinya pada lingkungannya. Meskipun kadang dia masih suka menyendiri, namun dengan Bella yang menemaninya di tempat ramai, Luke tidak perlu khawatir. Gadis itupun berusaha membuat Luke merasa dicintai. Dia tidak akan mengulang kesalahan yang sama yang hampir merenggut Luke darinya.

Bella tersenyum ketika melihat tiga anak kecil bergaun masing-masing berwarna putih, krem, dan emas menghampirinya. Ketiganya memakai bando berbunga, membuat mereka terlihat lucu sekali. Ketiga anak kecil itu adalah keponakan Luke.

"Kak Bella," kata anak bergaun krem. "Ikut kita ya, Kak."

Ketiganya memegangi tangan Bella. "Ke mana?" tanya Bella.

Tetapi ketiganya mengabaikan Bella dan malah menarik gadis itu ke dekat panggung. Mereka kemudian meninggalkan Bella yang masih kebingungan. Sementara orang-orang berkumpul di sisi-sisinya menyaksikannya. Bella pasti terlihat bodoh sekarang. Dia baru sadar mengapa orang-orang berkumpul ketika Luke naik ke atas panggung.

Luke tersenyum kepadanya, sebelum mengambil mikrofon dan meletakkannya di depan bibirnya.

"Hai semuanya!" kata Luke sambil menggigit bibirnya. Dia menyembunyikan sebelah tangannya yang bergetar ke belakang pahanya. Namun Bella masih bisa melihatnya. Bella tersenyum. Kelihatan sekali Luke gugup setengah mati. Bella salut dengan keberanian Luke sekarang.

Pandangannya mengarah pada Bella. "Oh, hai Bella! Kamu cantik banget berdiri di situ."

Bella terkekeh geli sambil memegang bagian samping gaunnya. Orang-orang tersenyum melihat keduanya. Bella tetap berdiri di sana sementara Luke berdiri di panggung.

"Di hari yang bahagia ini, aku pengen ngasih tau sesuatu sama kamu," kata Luke lagi. "Terima kasih, Sayang, udah menghabiskan waktu bareng aku sampai detik ini. Terima kasih buat pelajaran-pelajaran yang aku terima dari kamu. Terima kasih buat dukungan kamu saat aku sedih. Terima kasih buat kehadiran kamu dalam hidupku, yang bikin semuanya sempurna."

Bella menggigit bibirnya.

"Kamu adalah perempuan yang berharga dalam hidupku. Selama tiga tahun ini, kamu memberi aku hal yang nggak pernah kuminta. Kamu memberi aku segalanya, saat aku nggak punya apa-apa. Kamu datang ke hidupku, dan kamu masih bertahan sampai sekarang. Kita sudah melewati rintangan bersama-sama. Kita melewati jalan berbatu dalam hidup kita bersama-sama. Dan kamu selalu berada di sisiku untuk memastikan kalau aku baik-baik aja. Terima kasih, Sayang."

Bella tersenyum lebar, memandangi Luke dengan penuh sayang. Luke terkekeh sebentar. Nampaknya rasa gugupnya mulai berkurang. Tangannya tidak bergetar lagi. Dia berfokus pada Bella yang berdiri beberapa meter di depannya.

"Saat aku memutuskan untuk nyerah dulu, kamu malah meyakinkan aku untuk berjuang lagi. Saat aku hancur, kamu ada di sisiku. Saat aku bahagia, kamu lebih bahagia melihat aku bahagia. Aku nggak pernah berani berharap lebih sama apapun. Tapi sekarang, aku berharap kamu selalu sama aku, Bella."

Luke melangkah maju, sementara Bella tetap diam di tempat dengan air mata yang bercucuran. Luke tersenyum ketika tiba di hadapan Bella. Dia menengadahkan tangannya di hadapan Bella.

"Genggam tanganku, Sayang, dan berjalanlah bersamaku melewati kehidupan kita untuk ke depannya. Jangan lepaskan genggaman tangan ini."

Bella menggenggam tangan Luke. Air matanya mengalir semakin deras. Orang-orang menyaksikan mereka dengan haru. Luke tersenyum pada Bella dan mengelus tangan gadis itu. Mikrofon yang tadi dia pakai telah dia kembalikan ke tempatnya. Namun tanpa mikrofon, suaranya masih bisa terdengar jelas.

Luke kemudian berlutut di hadapan Bella. Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari kantongnya dan membuka kotak itu. Bella terkesiap ketika melihat sebuah cincin berlian di dalamnya.

"Aku cinta kamu, Bella," kata Luke. "Maukah kamu menerima kehormatan ini dan menjadi istri dan ibu dari anak-anakku?"

Bella terisak. Luke begitu manis padanya. Bella tanpa basa-basi mengangguk beberapa kali, membuat Luke tersenyum lebar. Semua orang bertepuk tangan dan bersorak. Luke memasukkan cincin itu ke jari manis Bella sambil tersenyum.

Luke kemudian berdiri, dan Bella tanpa membuang waktu segera memeluk lelaki itu. Dia menangis bahagia di pelukan Luke. Sorak-sorai terdengar lebih nyaring. Namun Bella tidak peduli lagi. Yang pasti, Luke berada di pelukannya dan itulah yang paling penting sekarang.

"Aku juga cinta kamu, Luke," bisik Bella di telinga Luke

•••

NAJIS ITU GUE NULIS APA

BEHAHAHAHAHAHA SENENG GAK? UDAH GAK JADI PUTUS, MAU NIKAH LAGI

GUYS I CAN'T THANK YOU ENOUGH FOR THE SUPPORTS YOU GIVE ME

I LOVE YOU ALL

SAMPAI KETEMU DI FF SELANJUTNYA!!!

One Last Time | Luke Hemmings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang