[14]

1.1K 60 0
                                    

05.00

TOK! TOK!

"AAAAAA!! mana cucu eomma??"

"eomma!!! Aku belum menyuruhmu untuk masuk!"

"biarin, mana cucu eomma..."

"ini..." kata Soora memberikan bayinya kepada ibu Yoongi.

"ah! Halmeoniga waseo..."

"Yoongi-ah??" panggil ayah Yoongi tiba - tiba.

"ya?? Abeoji??"

"apa kau senang, sudah memiliki bayi??"

"tentu saja! Apakah abeoji senang seperti ini, dulu??"

"geureom-yo"

"aaaaa!!! Wajahnya sama seperti Yoongi" teriak ibu Soora histeris.

"dia anakku, jelas saja mirip"

"aku harap, sifatnya tak sedingin Yoongi"

"aku juga" balas Soora.

"jadi... Siapa namanya??"

"Min YeongJae!" ucap Yoongi dan Soora bersamaan.

"namanya lucu sekali!!!!!" teriak ibu Soora, yang membuat seluruh penduduk rumah menghampiri bayi mereka.

"eomma!! Jangan berisik!" teriak ShinJae memasuki ruangan Yoongi.

"wah! ShinJae?! Lihat! Keponakanmu sudah lahir, Yoongi memberi nama yang hampir sama sepertimu! YeongJae!"

"heol, jinjja??"

"ne... Wajahnya juga sama sepertimu! Tapi ia verse laki - laki"

"elah eomma... Itu anak Soora eonni... Bukan anakku!"

"tapi hampir sama"

"emang Shinjae peduli??"

Yoongi pov on.

Aku hanya terdiam mendengarkan pertengkaran eomma dan ShinJae, mereka sungguh berisik! Ish! Setidaknya anakku tidak menangis.

bayangkan, seluruh keluarga besar kumpul di dalam sebuah kamar, dan, dikamarku ada keluarga kecilku, yang pasti Soora dan YeongJae, belum lagi eomma, appa ku, eomma, appa Soora, ShinJae, Shinyoo, Jimin, Hoshi, Wonwoo, Hoseok, aish! Beruntung kamarku besar, jika tidak..., aku akan kabur dan pulang lagi ke seoul.

Jimin??

Ia menatapku sinis, kenapa dia?? Apa soal pembicaraan beberapa hari yang lalu itu??

"Yoongi-ah?? Kau mau kemana??" tanya eomma ku, setelah aku berada dalam perjalanan keluar kamar.

"tidak, aku tidak akan kemana - mana, aku hanya ingin bicara dengan Jimin-ssi"

"oh! Kelihatannya seru tuh! Eomma ikut ya?!"

"ani!!! Kajja jimin-ssi" kataku menarik tangan Jimin untuk keluar kamar.

______

"tidak usah menarikku, aku bisa jalan sendiri!" kata Jimin menangkas tanganku dengan kasar.

"apa kau masih marah denganku?!"

"kalau marah kenapa? Kalau tidak marah kenapa?"

"ayolah, Jimin-ssi..."

"Mwo?"

"adikmu masih hidup! Apa kau masih marah denganku?"

"oke, adikku masih hidup. Iya! Adikku masih hidup! Tapi kenapa kau memilih adikku untuk mati, hm??"

MARRIED LIFE WITH YOONGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang