Waktu ini, saat ini, aku sedang memandang sepasang kekasih yang molek fizikalnya, bercanda mesra di taman ciptaan insan seperti mereka. Tawa riang mereka kedengaran seperti melodi yang bersiul merdu di telingaku; mengingatkan aku tentang indahnya hidup andai aku juga bisa begitu.
Waktu ini, saat ini, angin yang membuai rambutku ke kanan membelai lembut saniburiku. Mengingatkan aku jika aku sendiri, angin itu masih ada untuk menemaniku di sini; melihat mereka-mereka yang sedang menjulang cinta dengan tautan kasih yang mekar.
Waktu ini, saat ini, gerimis yang mula menyentuh kulit mulusku, mengingatkan aku tentang detik yang sudah berlalu. Mengingatkan aku betapa ralitnya aku di sini, cuba untuk menghayati setiap gerik geri manusia yang aku rasakan sama seperti yang aku bayangkan.
Alangkah indahnya jika mata ini bisa melihat sama seperti itu.
YOU ARE READING
Tulis
PoetryIni merupakan koleksi cerpen atau ayat pendek yang ditulis secara suka-suka. Genrenya tidak tetap. Kadang-kadang berkisar tentang cinta. Kadang-kadang berkisar tentang kisah ngeri. Kadang-kadang saja mahu buat awak menangis. Pastikan anda membaca de...