Chapter 3

186 11 0
                                    

~Amerika, 8 Januari 2010~
Awan biru berganti dengan awan gelap. Siang berganti dengan malam. Bulan memperlihatkan sinarnya.

Aku membuka tirai kamar. "Sudah malam yaa.."

'Aku harus segera bersiap-siap pergi ke rumah Jungkook..' batinku.

Selesai mandi, aku keluar memakai piyama.

"Aku harus pakai baju apa?"
"Aku lupa kalau baju yang kubawa ke sini baju baju santai.."
"Eothokhae.."

Knock.. Knock..

Pintu kamarku diketuk oleh seseorang.
"Nuguseyo?" Tanyaku.

"Ini bibi Song.."

"Waeyo?"

"Bibi membawa gaun untukmu.. kau akan pergi ke rumah Jungkook untuk makan malam, bukan?"

"Ah, ne.."

Aku membuka pintu kamar.

"Gumawo, bibi Song.."

"Cepat pakai dan segera pergi ke rumah Jungkook, ne?"

Aku tersenyum sambil mengangguk.

*Skip

Gaun yang diberikan oleh bibi Song ini sangat indah.

Gaun softpink berenda pada bagian bahu dan punggung. Gaun sepertiga lutut dengan belahan dada yang tidak terlalu rendah cocok untuk anak remaja.

"Bi.." aku memanggilnya sambil berjalan melewati tangga.

"Wah, Jisoo noona sangat memukau malam ini.." ucap bibi Song.

"Bibi Song bisa saja.. aku berangkat dulu ya.."

Karena rumahku dan rumah Jungkook berdekatan. Aku tidak perlu diantar. Hanya perlu berjalan kaki.

Dan sampai.

Aku sedikit gugup sebenarnya. Aku akan bertemu dengan keluarga nya juga.

Knock. Knock.

Kuketuk pintu rumah Jungkook. Keluarlah seorang wanita cantik.

Aku membungkukan badan padanya.

*Note: Masih sama yaa.. yang di Italia itu bahasa Inggris

"Kau Jisoo?" Tanya seorang wanita cantik di hadapanku.

"Iya.."

"Masuklah.. kami sudah menunggu.."

Kurasa dialah eommanya Jungkook. Eommanya sangat cantik.

Ia melihatku dengan seksama. "Kau sangat cantik malam ini.."

"Sungguh?" Tanyaku.

"Iya, sungguh.."

Aku merasa sedikit kikuk. Aku membalasnya dengan tersenyum. "Kamsahamnida.. ahnjumma lebih cantik.."

"Kenapa kau sangat kikuk? Panggil saja eomma.. arraseo?"

Aku sedikit terkejut saat ia memintaku memanggilnya eomma. "Arraseo.."

"Ini suamiku, panggil saja appa.." ucapnya sambil mengenalkan suaminya itu.

Aku membungkukan badan pada Jungkook appa.

"Kau sangat cantik, Jungkook tidak salah bilang.." ucap Jungkook appa.

Wajah Jungkook terlihat memerah karena malu. "Appa.."

"Silahkan duduk di samping Jungkook.."

"Ne, kamsahamnida.."

Jungkook berdiri lalu menggeser kursi untukku.

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang