Chapter 16

127 7 0
                                    

"Kau membuatku ingin memakanmu!"

Aku memukul dadanya. "Mati saja kau!"

Jimin berjalan ke arahku. "Jisoo, bolehkah aku bersamamu sebentar?"

Kurasa wajahku memerah. Bayangkan, Jimin mengajakku bersamanya. "Boleh.."

Taehyung melotot. "Kenapa kau mau?!"

Aku langsung berjalan disamping Jimin. "Ada apa?"

Jimin menghentikan langkahnya dan melihat ke arahku. "Kau sangat cantik hari ini.. seksi dan menggoda.."

Kurasa wajahku sangat merah. Aku merasakan hawa panas padahal tadi aku kedinginan. "Kau bisa saja.."

Jimin menarikku. Aku terjatuh ke pelukannya. Ia mengusap punggungku. Kenapa rasanya sedikit geli ya?

Jimin masih terus mengusap punggungku. Tangannya itu bersentuhan langsung. "Punggungmu sangat halus.."

Namun tiba tiba dengan kasar, namja di belakang ku menarikku ke arahnya. "Ikut aku atau akan kugiling kau dengan mobilku?!" Bentaknya.

Kau pasti tau siapa seseorang yang sangat suka dengan kata kata menggiling dengan mobilnya. Ya, dia Yoongi.

Tanpa ba-bi-bu, ia menarik ku menjauhi Jimin. Aku yang ditarik olehnya tak bisa mengelak. Tangannya itu kuat sekali untuk dikalahkan.

Ia melepas kemejanya. "Pakai ini!"

Aku menatapnya bingung. "Waeyo?"

Ia memakaikannya. "Aku tak suka baju yang terbuka! Apalagi namja lain!"

Translate : Aku tak suka lekuk tubuhmu itu terlihat oleh namja lain! Apalagi namja itu memegangnya!

Aku melihatnya sambil tersenyum. Ia mengatakan semuanya menggunakan batin. Yang keluar dari mulutnya itu hanya menyembunyikan bagaimana dirinya yang sebenarnya. "Aku sudah memakainya.."

Ia tak melihat ke arah ku. "Pergilah!"

"Kau menyuruhku pergi setelah menarikku tadi?!"

Ia tak menjawab apapun.

Benar benar orang ini tak pengertian. Aku berjalan pergi.

Lagi lagi tangan Yoongi menggenggam tanganku. "Jangan membuat orang lain memegang mu.."

Aku membalikkan tubuhku. "Apa maksudmu?"

"Kau tidak lihat bagaimana para namja itu melihatmu seperti itu?!"

Aku menggeleng.

Ia mengalihkan pandangannya. "Kau ini benar benar polos atau bodoh?!"

"Mulutmu itu tidak bisa berbicara baik dengan yeoja ya?!"

Ia menarikku sehingga aku ada di pelukannya. Pelukan hangatnya. Tak seperti yang Jimin berikan. Ia terlihat lebih tulus.

Aku masih belum membalas pelukannya walaupun aku ingin. "Kau kenapa?"

"Bolehkah aku memelukmu sedikit lebih lama?"

'Kenapa ia seperti orang yang tidak pernah dipeluk begini?' batinku.

Ia melepas pelukannya.

"Kau menangis?"

Ia mengalihkan wajahnya. "Ani.."

Ia langsung berjalan pergi. Dia meninggalkanku lagi.

*Skip

Aku menyusul Yoongi pergi ke pusat ballroom. Semua orang menatapku. 'Wae?'

Harabeojji juga melihat ku aneh. "Jisoo, kemari cepat.."

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang