Chapter 20

99 6 0
                                    

"Yeobseyo?"

"..."

"Tolong datang ke dorm bighit sekarang.."

"..."

"Kau ada di dekat sini? Baiklah, kumohon cepatlah.."

"..."

"Ne."

Aku melihat Yoongi yang kurasa sangat pucat ini. Aku takut terjadi sesuatu padanya.

Aku berjalan ke dapur untuk membuat bubur. Aku harap Yoongi mau memakannya.

"Jisoo, kau mau kemana?" Tanya Taehyung saat aku melewatinya.

"Membuat bubur untuk Yoongi.. dia sakit.."

Jin oppa membantuku membuat bubur, padahal makanannya belum habis.

"Jin oppa, biarkan aku saja.. aku yang akan membuatnya.. oppa makan dulu, habiskan makananmu.."

Jin oppa menggeleng. "Kau tunggu Yoongi di dalam.. aku juga merasa bersalah atas sakitnya Yoongi.. aku akan membawakan bubur ini ke kamar Yoongi, arra?"

Aku mengangguk. "Arrayo. Gumawo, Jin oppa.."

Aku langsung berlari ke kamar Yoongi. Aku takut ia butuh sesuatu.
-Jisoo pov end-

-Jin pov-
Jisoo mengangguk. "Arrayo. Gumawo, Jin oppa.."

Ia berlari ke kamar ku dan Yoongi. Ia terlihat sangat khawatir.

Ia pasti bisa membuat kami menjadi terkenal, ia manager pertama dan terakhir kami.
   
Jimin, Taehyung, Jungkook, Namjoon dan Hoseok masih​ menikmati makanan yang Jisoo buat bersamaku.

"Jin hyung.. makanan ini enak, lebih enak dari yang kemarin.."

Aku tersenyum. "Jisoo yang membuatnya.."

Mulut Taehyung​ tidak bisa berhenti makan. "Ternyata yeoja gila itu pandai memasak juga.."

Knock. Knock.

Pintu dorm ini diketuk. Siapa ya?

Jimin berjalan ke pintu. "Siapa sih? Mengganggu saja.."

Aku mencegahnya. "Biar aku saja.. duduk dan selesaikan makanmu.."

Jimin mengangguk dan berjalan kembali ke ruang makan.

Aku membuka pintu. Dokter. Pasti Jisoo yang memanggilnya.

"Silahkan masuk.."

Dokter itupun mengikuti langkahku ke kamar Yoongi. "Ini dia yang sakit.. ia hanya terus tidur tanpa makan selama lebih dari 2 minggu.."

"Baiklah, aku akan memeriksanya.."

Aku dapat tersenyum lega saat Jisoo terlihat lebih tenang daripada​ tadi.

"Oppa, apa dia akan baik-baik saja?"

Aku mengangguk lalu merangkulnya.

Ia tersenyum. Senyumnya itu menenangkan, rasanya aku bertemu dengan orang yang kucari selama ini, appa dan adikku.
-Jin pov end-

-Jisoo pov-
Aku merasa sangat senang saat Jin oppa merangkulku. Ia mengingatkan ku pada appa, ia mirip sekali dengan Hyunbin appa.

Dokter sudah selesai mengecek keadaan Yoongi. "Dia baik baik saja.. setelah ia sadar, tolong berikan bubur oats dan buah-buahan​.."

Aku mengangguk.

"Jisoo.." ucap Yoongi lirih.

Aku langsung berjalan mendekat Yoongi. Yoongi sudah sadar. "Kenapa tidur begitu lama? Kau juga tidak makan.. apa sih maumu?"

Yoongi tersenyum lemah. "Karena kau akan datang jika tau aku sakit.."

Aku menggeleng. "Ani. Aku mendengar kau mati, jadi aku datang.."

"Baiklah.. saya pergi dulu, jangan lupa saranku dan Yoongi jangan seperti itu lagi.." ucap dokter itu.

Jin oppa mengantarnya keluar.

Aku berdiri. "Tunggu disini, aku akan bawakan bubur dan buah untukmu.."

Ia menarik tanganku. "Nanti saja.."

"Kau ini tidak lapar?!"

Ia menggeleng.

Aku tidak habis pikir dengan namja satu ini. Ia begitu keras kepala.

"Jisoo, aku membawakan bubur, buah dan susu untuk Yoongi.."

To be continued..

Blackpink's Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blackpink's Jisoo

Blackpink's Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangtan's Yoongi

Bangtan's Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangtan's Jin

Bangtan's Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangtan's Jimin

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang