Chapter 18

105 6 0
                                    

-Seoul​, 17 September 2012-
Kini aku harus tinggal bersama tujuh namja itu. Sebenarnya, tujuh namja itu su dah tinggal di rumah ini sejak tanggal 1 November. Aku saja yang baru baru ini mau tinggal bersama mereka. Lagipula aku ingin segera tahu apa yang disembunyikan dariku.

Dengan berat hati aku melangkahkan kakiku ke dalam rumah ini.

Aku akan mengurus mereka semua. Apalagi disana ada Jimin. Bagaimana jika aku mengecewakannya?

Aku membuka pintu rumah ini. Ya, kalian biasa sebut ini dorm.

Tentu saja pintu ini terkunci, tapi aku dapat membukanya karena aku memiliki kunci cadangan.

Aku melihat seorang namja di depan televisi. Namja itu ketiduran di sana. Ada juga namja yang tidur di sofa ruang tengah.

Aku melihat jam. Ini sudah​ jam 9 dan mereka masih tidur?

Aku berjalan menuju kamarku. Aku tak ingin mengganggu hari ini. Aku lelah. Aku juga harus membereskan segala keperluan ku.

*Skip

Telponku berbunyi. Mungkin dari bibi Song.

Aku mengambil hpku. Dan benar saja, bibi Song yang menelpon. Dia pasti khawatir.

"Yeobseyo?"

"..."

"Gwenchanayo.. aku belum bertemu mereka, tapi aku sudah ada di kamar.."

"..."

"Ani. Mereka ada di dorm, tapi mereka mungkin kecapekan.. mereka masih tidur.."

"..."

"Aku juga merindukan bibi.. bi, sebentar ya.. ada telpon dari harabeojji.."

Aku langsung menjawab panggilan harabeojji. "Yeobseyo, harabeojji?"

"..."

"Ne, aku akan turun dan memasak sekarang.."

"..."

"Baiklah.."

Harabeojji mematikan sambungan telepon. Kini telpon bibi Song tersambung lagi. "Bibi.. aku harus memasak untuk mereka semua.. maafkan aku tidak bisa menelpon bibi terlalu lama.."

"..."

"Aku akan berhati hati.. aku akan menelpon bibi jika ada waktu.."

Bibi Song juga mematikan sambungan telponku. Kini saatnya aku memasak di dapur.

Aku keluar dari kamarku. Aku belum melihat mereka berkeliaran sama sekali. Apa masih tidur?

Aku bangunkan nanti saja. Biarkan mereka beristirahat dan saat bangun, makanan sudah jadi.

Aku melihat lihat apa yang ada di lemari dan kulkas. Untung saja semuanya lengkap jadi aku tidak perlu memesan kebutuhan dapur.

Aku mau memasak apa ya? Aku tidak tahu apa yang mereka suka.

Kimbap. Jjangmyeon. Chapchae. Dan bap.

Mungkin mereka suka.

Aku mulai memotong sayur dan bumbu bumbu yang di butuhkan.

Kimbap jadi.

Semoga tidak terlalu berbeda dengan yang ada di toko toko.

"Kau pandai memasak juga ya.." ucap seorang namja di belakang ku.

Aku langsung​ berbalik. Aku sedikit terkejut karena aku belum mengenalnya.

Ia tersenyum. "Aku Kim Seokjin. Kau bisa memanggilku Jin.."

Aku pun membalas senyumannya itu.

"Ada yang bisa kubantu?" Tanyanya.

Aku menggeleng. "Ani. Kau bisa beristirahat.. aku yang akan memasak.."

Ia terkekeh. "Sebenarnya kau tidak ingin aku merusak masakannya kan? Tenang saja.. aku juga pernah kursus memasak dan aku sudah memasak untuk mereka selama 17 hari ini.."

Aku takjub mendengarnya. "Aku ingin sekali punya oppa sepertimu.."

Ia tersenyum lagi. "Umurmu sama seperti adikku, namanya juga.. tapi aku belum pernah bertemu dengannya.."

Ia terlihat sedih. Senyum yang merekah tadi hilang seketika.

Ia menatapku. "Maukah kau memanggilku Jin oppa?"

To be continued..

Blackpink's​ Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blackpink's​ Jisoo

Blackpink's​ Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangtan's Jin

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang