Chapter 22

99 4 0
                                    

Aku merebahkan diri ke kasur. Aku tidak sanggup mengurus namja namja gila.

Aku ingin bertemu bibi Song.
-Jisoo pov end-

-Jimin pov-
Namjoon menyeret ku dari kamar. "Ayo nonton film!"

Aku mengelak. "Apa sih! Sudah malam.. inikan sudah jam 10, besok saja!"

"Pokoknya sekarang!"

Aku pun duduk di ruang tengah dengan Namjoon. Sepi sekali. Pasti semua sudah tidur.

"Jim, aku akan bangunkan mereka semua.. kau bangunkan Jisoo, bagaimana?"

Aku mengangguk. Aku berjalan ke lantai atas ke kamar Jisoo.

'Apa dia belum tidur ya?' batinku.

Knock. Knock. Knock.

Kuketuk pintu kamar Jisoo berulang kali.

.

.

.

Persekian detik, pintu itu baru di buka. Dan seorang yeoja cantik keluar dari kamar. Jisoo. Dia wanita yang ingin aku lindungi, tapi aku tak mencintainya.

Ia terpeleset.

'Mengantuk?' batinku.

Ia mendongak. "Jimin?"

Aku tersenyum. Posisi kami belum berubah sama sekali. "Mau menonton​ film bersama?"

Jisoo berdiri membenarkan posisinya. "Semalam ini ya?"

Kenapa ia terlihat sangat gugup. Wajahnya selalu memerah saat aku di dekatnya. "Apa kau sudah mengantuk? Aku menggangu ya?"

Jisoo menggeleng cepat. "Ani. Aniyo.."

Aku menggandeng tangan Jisoo. Aku takut ia akan terjatuh lagi seperti tadi.

Jisoo menunjuk mereka. "Kita nonton bersama mereka?"

Aku mengangguk.

Taehyung melempar popcorn ke arah Jisoo. "Ayo pesta!"

Jisoo mencoba mengelak. Tapi tetap saja popcorn itu masih mengenainya. "Apaan sih! Kau anak kecil, dasar!"

Aku terkekeh kencang. Tenaga mereka tidak habis untuk bertengkar. "Aku dan mereka tidak bisa mengajak mu keluar, jadi kita akan menonton film di dalam dorm saja, mianhae.."

Jisoo tersenyum sambil mengelus tanganku. "Gwenchana, arayo.."

Saat film hampir dimulai, Yoongi langsung beralih di samping Jisoo. Sikapnya agak aneh akhir akhir ini. "Minggir, aku mau di dekat Jisoo!"

Mata Jisoo terbelalak. "Wae?"

"Aku tidak mau dipojok! Nanti aku tidak diperhatikan, huh."

Jisoo menepuk sofa di sampingnya yang kosong karena Taehyung dan Namjoon sudah bergeser. "Baiklah.. kau boleh duduk di samping ku.."

Aku bingung kenapa Jisoo malah mengatakan hal itu pada Yoongi. Padahal yang dikatakan Yoongi tidak seperti yang harus ia katakan.

Yoongi masih berdiri. "Aku tidak bilang aku ingin duduk disampingmu!"

Jisoo menghadapku, mengalihkan pandangan dari Yoongi. "Terserah kau saja anak keras kepala!"

Aku langsung merangkul nya, aku tahu ia pasti akan meledak sebentar lagi.

"Kau! Kenapa pegang pegang Jisoo?!"

Yoongi. Min Yoongi lah yang membuat ulah lagi. Ia membuat Jisoo yang awalnya tidak marah, menjadi marah lagi.

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang