Chapter 12

119 6 0
                                    

"Aku akan mengobatimu.."

Aku mencoba menghentikan mimisannya itu.

Aku sumbat hidungnya dengan tissue. "Untuk beberapa saat, bernafas lah menggunakan mulut.."

Yoongi yang awalnya menatapku, malah memalingkan wajahnya. "Minggir, kau berat!"

Aku langsung beralih ke kursi ku lagi.

Yoongi melihat ke arahku. "Keluar dari mobilku!"

"Wae?"

"Kau keterlaluan, seenaknya saja mengobati lukaku.."

Aku langsung membuka pintu dan keluar. Ya tentunya. Beruntung ia menyuruh ku keluar, jika tidak pasti aku akan diancam mendapat pukulan.

'Oh, hujan..'

Halte bus sangat jauh dari sini. Bagaimana caranya aku bisa pulang ke penthouse?

Mobil Yoongi belum juga pergi. Kaca mobil Yoongi terbuka. "Masuk!" Perintahnya.

Aku membungkuk untuk melihat Yoongi di dalam mobil. "Andwae.. kau akan membawaku ke tempat yang sepi dan memukuliku!"

"Ck. Mulutmu itu.. cepat masuk!"

Aku berdiri tegak lagi. "Andwae!"

"Kau bisa basah jika terkena hujan!"

Aku tak menjawabnya, aku melihat di sekitar sini. Mungkin saja ada taxi, aku bisa menaikinya.

Bajuku semakin basah, sebentar lagi mungkin aku terkena flu.

"Jisoo! Cepat naik, aku akan mengantarmu!" Teriak Yoongi.

Aku membungkuk lagi. "Janji?"

"Ne, janji.."

Aku masih mencurigainya. "Kenapa mau mengantarku pulang?"

"Aish, aku tidak bisa membiarkan orang yang baik padaku sakit!"

Aku membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam.

Hachu!

Aku bersin.

Hachu!

Bersin lagi.

Hachu!

Dugaan ku benar, aku terkena flu pasti.

Yoongi melihatku. "Kau terkena flu!"

Aku melihatnya balik. "Kenapa kau seyakin itu?"

"Kalau satu kali bersin, itu berarti ada orang yang membicarakan kebaikanmu. Kalau dua kali bersin, berarti ada orang yang membicarakan keburukanmu. Kalau tiga kali bersin, berarti kau sedang flu."

Aku menatapnya tajam. "Teori darimana?"

"Rumahmu dimana?" Tanya Yoongi.

"Ck. Mengalihkan pembicaraan.."

Dia menatapku. Tatapannya itu membunuh. "Dimana?"

"Penthouse sekolah.."

Ia terkekeh sebentar. "Kenapa sama ya?"

Aku melihatnya. "Sama katamu? Kau kan juga pemilik lencana.. semua pemilik lencana tinggal di penthouse itu!"
-Jisoo pov end-

-Yoongi pov-
Yeoja ini. Jisoo. Ya, Jisoo. Yeoja gila. Dia tidak seperti yeoja lainnya. Ia tidak seperti temanku yang dulu.

Jisoo melambaikan tangannya di depan mukaku. "Kenapa menatapku?"

Aku langsung mengalihkan pandanganku. "Ani."

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang