Chapter 7

139 8 0
                                    

~Amerika, 15 September 2011~
-Jisoo pov-
"Bi, aku pergi ke Korea besok.." ucapku pada bibi Song saat kita membuat makanan bersama.

Bibi Song terlihat kaget. "Kenapa cepat sekali? Kenapa tidak memberitahu bibi beberapa hari sebelumnya?"

"Maafkan aku bi, jika aku memberitahu bibi beberapa hari sebelumnya, pasti bibi tidak menginginkan.." aku menundukkan​ kepalaku.

Bibi mengusap kepalaku. "Bibi tidak akan melarang nyonya Jisoo melakukan apapun yang nyonya Jisoo mau.. selama itu tidak membahayakan nyonya Jisoo.."

"Terimakasih​, bi.." aku memeluk bibi Song. Ia orang yang selalu ada disaat tersulit ku. Aku tak akan melupakannya.

*Skip

Aku sudah ada di bandara. Bibi Song dan sopirku mengantarkan ku.

Walaupun mereka bukan keluarga kandungku, tapi mereka lebih sayang padaku.

Aku memeluk bibi Song. "Aku akan kembali secepatnya.."

Bibi Song mengusap punggung ku. "Nyonya Jisoo bisa pergi kesana entah lama atau sebentar, bibi akan selalu menunggu kedatangan nyonya Jisoo.."

"Pesawatku sudah mau berangkat.. aku pergi dulu.."

Bibi Song melambaikan tangannya. "Hati hati dijalan ya, nyonya Jisoo.."

Aku pun melambaikan tanganku juga. Aku akan berpisah dengannya beberapa hari. Entah kenapa terasa berat.

Karena dimana ada Jisoo pasti ada bibi Song.

Aku akan merindukannya..

*Skip

-Seoul, Korea. 16 September 2011-
"Akhirnya sampai juga di Korea.." aku merenggangkan otot otot tanganku.

Setelah menunggu lama sekali di dalam pesawat demi perjalanan menemui harabeojji.

"Aku mau beli tiket pergi ke Busan," ucapku pada penjual tiket kereta bawah tanah.

"Untuk berapa orang?"

"Satu saja. Berapa?"

"30 won.."

Aku memberikan uang itu.

Penjual tiket itu juga memberikan tiket yang aku pesan padaku.

"Aku harus segera pergi ke Busan.. keretanya berangkat 10 menit lagi.."

Semua orang yang melewati ku selalu menatapku aneh.

Karena rambut pirang dan mata biru ini?

Aku lupa ini di Asia. Kebanyakan orang berambut dan bermata hitam.

Tapi ini kan di Korea, semua orang sering mengecat rambutnya dan memakai softlens.

Aku menutup rambutku dengan topi dari jaketku dan memakai masker.

"Aku benci dilihat seperti itu.." aku menundukkan kepalaku.

*Skip

~Busan, 16 September 2013~
3 jam perjalanan menuju Busan. Aku lelah sekali.

"Taxi!" Panggilku pada taxi yang sedang ada di depanku.

Sopir itu keluar dari dalam taksi. " Akan kubawakan kopermu itu, nyonya."

"Ani. Bukakan saja bagasinya. Aku akan memasukkannya.."

"Tapi, nyonya.."

"Biar aku yang memasukkannya.."

Aku menaiki taksi itu lalu pergi menuju rumah harabeojji.

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang