Chapter 17

110 6 0
                                    

"Kau?"

Aku berusaha menutup pintu lagi. Aku malas bertemu dengannya.

Ia menahan pintu penthouse ku.

Kemudian ia bisa leluasa masuk ke dalam penthouse ku.

Ia membuka kulkas. "Aku haus.."

Aku menutup pintu. "Yoongi, kau ini kenapa sih?"

Ia tersenyum lalu pergi ke sofa depan televisi. "Aku kan tamu.."

Aku mendekati nya. "Kenapa kau ikut dalam agensi itu?"

Ia melihat ku. "Aku? Oh, karena disana ada namamu.. jadi aku ikut saja."

Aku merebut minumannya. "Hanya karena itu?! Kalau aku tidak jadi manager nya apa kau juga akan keluar?"

Ia mengangguk.

Benar benar aku tidak habis pikir dengan namja ini. "Aku tidak bisa janji padamu untuk selalu ada.."

Ia menatapku bingung. "Bisakah kita berteman?"

Aku juga menatapnya sama bingungnya. "Kupikir kita sudah berteman lo.. kupikir jika kita sudah berbicara satu sama lain, berarti kita sudah berteman.."

"Jawab saja pertanyaan ku, Jis.."

"Tentu saja bisa, Yoongi.."

Kali ini dia tersenyum.

Aku sedikit terkejut. Senyumnya itu tidak pernah ditunjukkan sebelumnya. "Kau tersenyum yaa?"

"Apa salahnya?"

Aku menggeleng. "Ani. Banyak banyak tersenyum, arra?"

Ia mengangguk lagi. Walau senyumnya sudah hilang, aku senang dapat melihatnya tersenyum.

Ia memelukku tiba tiba. Aku mencoba melepaskan pelukannya. "Yoon, apa yang kau lakukan?"

Ia tak menjawab ku hanya terus memelukku erat. Sangat erat.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ia berbicara. "Aku hanya memiliki satu teman, kau. Kau selalu baik padaku.. lakukan itu terus, jangan berpura pura padaku.. karena aku bisa tahu itu semua."

Aku masih mencerna kata-kata yang keluar dari mulutnya itu.

Ia melepaskan pelukannya. "Ikutlah.. aku menunggu mu di dorm.."

Ia berjalan keluar dari penthouse​ku sebelum aku  bisa menjawabnya.

Apakah itu sebuah​ pengakuan atas kesepiannya seorang Min Yoongi?

Memang kata Taehyung, Yoongi tidak pernah berteman dengan siapapun. Kata kata yang keluar dari mulutnya adalah kata kata kasar.

Apakah aku harus mengikuti kemauannya itu?

Aku merasa ia sangat percaya padaku dan aku tak akan mengecewakannya. Semoga.

Aku masih menatap pintu yang sekarang telah tertutup lagi​.

Aku berharap ada seseorang disana yang bisa kuajak bicara.

Aku ingin membicarakan​ masalah ini.

Aku kangen appa. Apa kabarnya? Bagaimana keadaannya? Apa dia baik baik saja? Bisakah aku melihatnya sekali saja?

Bel penthouse ku berbunyi. Semoga doaku terkabul.

Aku cepat​ cepat membuka pintu. "Bibi Song?"

Ia tersenyum lalu mengangguk.

Aku memeluknya. "Aku benar benar merindukan, bibi.."

Ia mengelus punggungku. "Bibi juga, nyonya.. nyonya Jisoo sudah besar sekarang, padahal bibi tidak melihat nyonya beberapa bulan.."

Aku tertawa. "Ayo masuk.."

Aku membantu bibi membawa barang barang yang ia bawa. Aku menganggap ia sebagai ibu keduaku. Aku sangat sayang padanya. Begitupun sebaliknya.

"Nyonya, koper warna pink itu milikmu.."

Aku melihat koper yang kubawa. "Ini? Apa isinya? Setahuku barangku di Amerika sudah diantar.."

Bibi tersenyum dipaksakan. "Itu barang barang dari tn. Hyunbin, dia datang saat kau sudah bersekolah di sini.."

Air mataku tak bisa kubendung lagi saat mendengar nama appa. "Aku ingin bertemu dengannya.. aku ingin berbicara sekali saja, apa tidak boleh? Apa appa mengatakan hal lain?"

Bibi Song memegang pundakku. "Kau belum bisa​ berbicara atau menemuinya sekarang..  tapi mungkin 2 tahun lagi.."

Aku menunduk. "Wae?"

Aku benar benar tidak bisa menahan air mataku yang mengalir ini. Aku merindukannya. Apa kau tahu rasanya tanpa orang tua dan tinggal di negara yang berbeda? Apa kau tahu? Aku tertekan.

Aku melampiaskan semuanya pada kulit di dekat nadiku.

Appa seperti nadi bagiku. Jika denyutnya hilang, kehidupan ku juga sama. Menghilang.

Bibi Song memelukku. "Kau akan tahu yang sebenarnya.."

"Apa kebenaran​ itu tidak bisa diketahui lebih cepat, bi?"

Bibi Song menggeleng. "Ikuti apa yang tn. Kim katakan.. kau akan segera tahu apa yang sebenarnya terjadi.."

To be continued..

 Blackpink's​ Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blackpink's​ Jisoo

 Blackpink's​ Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangtan's Yoongi

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang