Chapter 21

103 5 0
                                    

"Jisoo, aku membawakan bubur, buah dan susu untuk Yoongi.."

Aku menoleh ke sumber suara. "Oh, Taehyung.. masuk saja.."

Taehyung berjalan mendekat. Ia menyerahkan nampan yang ia bawa.

"Kenapa kau tidak memberitahuku lebih dahulu kalau kau datang?" Tanya Taehyung.

Aku tersenyum. "Aku tidak ingin merepotkan kalian.. dan saat aku datang juga, kalian masih tidur.. jadi aku benar-benar tidak ingin mengganggu.."

Taehyung mengangguk. "Kuharap kita bisa bicara berdua nanti.."

Aku menyuapkan bubur itu pada mulut Yoongi. "Ayo buka mulutmu.."

Ia menatapku marah. "Aku bisa makan sendiri, huh.."

Aku tersenyum. Aku lalu memberikan nampan itu padanya. "Baiklah, aku akan menemui Taehyung dulu.."

Ia menggenggam tanganku. "Siapa bilang kau boleh pergi?"

Aku bingung. Ia tadi seperti mau mengusirku. "Aku akan menunggu sampai makanmu itu habis.."

Aku terus melihatnya. Ia bahkan tidak menyentuh sama sekali buburnya. Sudah lama aku menunggunya tapi dia tetap diam.

"Yoon, kau tidak mau makan?" Tanyaku padanya. "Aku sudah sangat lama menunggu.."

Ia menggeleng. Ia benar-benar seperti anak kecil.

Aku pasrah. Aku harus menjadi orang yang sabar menghadapi Yoongi. "Arra, aku pergi dulu.." aku mengambil nampan itu dari pangkuannya.

"Aku belum bilang apapun!"

Aku bingung melihatnya. "Kau menggeleng itu tandanya tidak.."

"Iya aku memang bilang tidak, karena.."

Aku mengangkat satu alisku. "Wae?"

Ia menunduk. "Karena.. karena aku ingin kau yang menyuapiku!"

Aku duduk lagi disampingnya. "Apa susahnya mengatakan itu dari tadi? Kau membuatku menunggu lama.."

Aku menyuapi Yoongi. Ia terlihat sangat senang. Apa ia tidak pernah disuapi seperti ini ya?

Ia memelukku seperti tidak pernah dipeluk seseorang. Ia menginginkan seseorang yang ia percaya ada di hidupnya.

Yoongi menghabiskan makanannya. Ia terlihat sangat kenyang. Yang benar saja, ia memakan bubur oats yang banyak, buah dan susu.

"Kau sudah kenyang? Mau makan lagi?" Tanyaku.

Ia menggeleng. "Aku benar benar kenyang sekarang.. kau tahu, aku baru kali ini memakan bubur.."

"Yoon, kau tidak suka? Alergi? Kenapa tidak bilang dari tadi sih? Kalau kau sakit bagaimana? Ah, eothokhae?"

Ia menutup mulutku dengan tangannya. "Bagaimana aku bisa menjawabmu kalau kau terus mengoceh tidak karuan?"

"Ceritakan padaku.."

"Aku tidak menyukai bubur sama sekali, Jis.."

Aku menatap nampan itu lagi. Bubur disana tidak ada yang tersisa tapi dia bilang tidak suka. "Kau bercanda?"

"Ani. Entah kenapa aku ingin memakan semua bubur itu.."

Aku terkekeh. "Tentu karenaku!"

"Cih. Kau pede sekali.."

Aku menepuk kaki Yoongi. "Aku akan kebawah, kau juga kesana ya? Mereka semua pasti menunggu.."

*Skip

You Will Forever Be My Always (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang