BAB 13

4.6K 486 18
                                    

-
-

Zefanya Pov.

"Non bangun Non."

Suara ketukan pintu tidak sama sekali berhenti sedari tadi, astaga mengganggu tidurku!

"UDAH BANGUN BI!" Teriakku.

"Beneran ya Non? Katanya kan ada acara gerak jalan." ujarnya dari luar pintu.

"IYAAAA!" Teriakku lagi.

Aku lupa jika hari ini adalah acara gerak jalan di sekolahku.

Dengan malas aku berjalan ke arah kamar mandi dan membersihkan tubuhku, butuh waktu dua puluh lima menit aku berada di kamar mandi.

Dan sekarang sudah selesai juga dengan pakaian yang kukenakan untuk acara nanti.

Aku mengambil ponselku dan melihat chat yang masuk. Ada beberapa chat dari teman-teman kelasku yang menanyakan akan berangkat jam berapa aku nanti dan group si bulu-bulu.

FOUR BULU-BULU

Ucup
UDAH BANUN BEYUM KALIAN.

Adya
Dah.

Zefanya
UDAH DONGGGG.

Adya
Gue jemput Nya?

Tara
Iya jemput aku

Zefanya
Kalo nggak ngerepotin mah boleh😅

Adya
Yaudah nanti gue ke rumah lo ya.

Ucup
Gue ga di jemput?

Tara
Ke rumah gue dulu nggak Dya?

Adya
Nggak.

Aku terkekeh membaca pesan dari mereka semua, mematikan ponselku, mengambil tasku dan keluar dari kamar menuruni anak tangga.

"Anak Mommy udah siap aja."

Aku menoleh keasal suara. "MOMMY!" pekikku dan berlari ke arahnya, Memeluknya dengan erat.

"Kapan pulang Mom?"

"Semalem, Mom liat ke kamar kamu udah tidur, mau bangunin kasian kamu capek banget kayanya" jawabnya.

"Kangen" ujarku dengan memeluknya lagi.

"Mom juga kangen sama kamu, nanti pulang jam berapa?"

Aku menggeleng. "Nggak nentu Mom, ada gerak jalan soalnya dari sekolah." jawabku.

"Yaudah nanti kalau pulang sore, kita makan malem di luar ya sama Dad."

Aku mengangguk antusias. "Dad sekarang mana?"

"Tidur lah nggak mungkin dia bangun sepagi ini kalau lagi libur, udah yuk sarapan dulu nanti kamu telat."

Aku terkekeh dan mengangguk, mengambil sarapanku yang sudah disiapkan oleh Mom. Aku merindukan situasi seperti ini.

.
.

Aku sudah berada di sekolah tentunya dengan Adya, dia sampai di rumah setelah aku menyelesaikan sarapan dengan Mom.

"Nanti kalo capek bilang Nya, nyokap lo bilang jangan sampe lo kecapean." ujar Adya.

Aku terkekeh. "Dia lebay, gue gapapa kok kuat."

"Sok kuat padahal mah rapuh." jawabnya.

Aku meninju pelan lengannya. "Sialan lo."

Oh iya. Adya sudah bertemu dengan Mom, dan Mom menyambutnya dengan baik, dan pria sok tampan itu di depan Mom sangat berbeda jika sudah bersama aku, Tara dan Ucup.

KARENALURITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang