.
.Adya Pov.
Hari minggu yang tidak menyenangkan kali ini. Bagaimana tidak menyenangkan aku akan mengantar dua Ratu ke salon dan menemani mereka.
Sedangkan Papaku dengan merdekanya pergi bersama club mobilnya meninggalkan aku di sini yang akan teraniaya sendiri.
Oh Tuhan. Kenapa kau menciptakan manusia yang bisa membuat salon dan alat-alatnya di dunia ini.
"Jangan gerutu mulu sih nggak ikhlas banget kayanya nganterin kita." ujar seseorang.
"Kalo nggak ikhlas gapapa, nanti kita berdua aja perginya."
"Apaan sih, Mama sama Anya kenapa jadi baper banget." jawabku.
"Gue tahu apa yang dipikiran lo Adya Benedict."
"Kurang Neindranya tuh." jawabku lagi.
"Jadi kamu ikhlas nggak nih anterin kita berdua?" Tanya Mama.
"Ikhlas lahir batin dari Adya lahir juga udah ikhlas."
"Kalo orang ikhlas nggak usah dipamerin tahu" ucap Mamaku.
TERUS SALAH LAGI NIH ADYA YANG TAMPAN?
"Yaudah Mama ke kamar dulu sebentar ganti baju yaa." ucap Mama.
"Iyaa Tan." jawab Anya, aku hanya diam dengan fokus ke TV.
"Om ke mana Dya?"
"Kopdar sama club mobilnya." jawabku.
Anya mengangguk. "Lo nggak ikut?" Tanyanya dengan terkekeh.
"Gue lempar ke Saudi Arabia tahu rasa lo." gumamku.
"Enak lah bisa naik haji sekalian." jawabnya. Aku menoleh dan memicingkan mataku kearahnya.
Nyebelin juga nih anak lama-lama.
"Eh Nya" panggilku. Dia hanya bergumam menjawabnya.
"Kenalin gue, Tara sama Ucup ke Bokap Nyokap lo dong." ujarku lagi.
Dia terdiam lumayan lama. "Boleh, kalau mereka ada di rumah ya."
Aku mengangguk. "Kapan?"
Anya menghendikkan bahunya. "Nggak tahu, mereka sibuk." jawabnya dengan santai.
Aku mengangguk terdiam. Apa Anya hanya sendirian di rumahnya? Apa Papanya seperti Papaku yang sibuk bekerja terus?
"Gue sama Bibi di rumah, Daddy gue beda sama Om, Om inget rumah kalau Daddy gue engga."
Aku meringis. Bego banget gue segala ngomong di dalem hati.
"Mommy gue juga beda banget sama Tante. Tante di rumah jagain lo sedangkan Mommy gue sibuk kerja." jawabnya dingin.
Nah loh. Gue salah nanya ya?
"Engga kok, lo nggak salah nanya, seenggaknya lo tau gimana keharmonisan keluarga gue sama keluarga lo itu beda banget."
Aku memegang kepalaku dan menutupinya. "Jangan di baca elah lo mah!"
Anya terkekeh. "Nggak sengaja maaf." aku menoleh ke arahnya dan dia juga sedang melihatku.
"MAMA CANTIK SUDAH SIAP!" Teriak Mama.
"Udah?" Tanyaku.
Mama mengangguk. "Yuk cuss, Tante juga udah telpon salonnya Nya, katanya kita ditunggu"
Anya mengangguk. "Oke Tan. Yuk!"
"Kak nih pegangin tas Mama." aku mengambil tas yang Mama berikan kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENALURI
RomanceAdya Naindra Benedict laki-laki ceria yang membuat semua orang disekelilingnya tertawa, Ia memiliki prinsip untuk hidupnya tidak ingin mengenal cinta, namun prinsip itu runtuh saat mengenal wanita yang berna Zefanya Ganesh Alaric wanita yang memili...