13 - Sekolah

1.5K 72 0
                                    

HEPI RIDING :3

Sehari setelah acara jalan jalan Irene, hari berjalan biasa saja. Hingga hari seninpun tiba, membuat Irene bernafas lega namun juga sedikit kecewa.

Irene mengepak tasnya dan mapel mapel yang ada hari ini, "ma aku berangkat" ucap Irene seraya menutup pintu utama rumahnya.

di sepanjang perjalanannya Irene mengingat kejadian 1 hari yang lalu yang membuatnya sedikit terkekeh. Adit yang terjatuh, Iqbal dan kejadian lucu lainnya. Sambil menyilangkan tangannya ke dada, Irene berjalan menuju sekolahnya dengan senyuman di setiap langkahnya.

beberapa saat kemudian...

Irene memasuki gerbang utama sekolahnya, melewati lorong dan...

memasuki kelas.

semua pandangan tertuju ke arahnya, padahal Irene masuk dengan cara yang normal tidak seperti Irene yang biasanya. Oh rupanya Irene lupa akan wajahnya yang sudah disorot media itu.

"rek, jangan tanya aku macem macem" ucap Irene seiring memantapkan langkahnnya menuju tempatnya berada. Terlihat sekali bahwa raut teman teman kelasnya itu terlihat kecewa ketika mendengarnya namun tidak dengan Mili, Ashley dan Ara. Mereka masih memasang wajah antusias.

"jadi skandalnya bener gak?" ucap Ara berbisik pada Irene

"apaan sih ra? ngelantur." Irene tetap menjawab pertanyaan Ara meski ia sudah tau bahwa itu hanyalah godaan dan guyonan.

"lo gimana sih ren? masa iya lo bilang gak ada apa apa sama David? padahal inget kejadian waktu di kamar lo gak? yang David naruh kepalanya di kepala lo" ucap Mili lantang dengan senyum tanpa dosa.

Seketika murid murid yang awalnya sibuk dengan urusan masing masing menjadi kembali antusias.

"ren, lo beneran kenal David yang di tv itu gak sih?" tanya Sasha salah satu temannya.

"yah gitu deh" jawab Irene dengan raut malas.

Entah kenapa mendengar bahwa Irene mengenal David sangat aneh dan... aneh. Semua temannya terlihat ingin tau dan bertanya, namun setelah di jawab mereka seakan akan tidak percaya.

"kalo David kesini pasti rame banget sekolah kita" ucap salah satu murid lainnya.

"yahh" Irene menatap ketiga temannya dan tersenyum, mengingat kejadian David datang ke sekolahnya mengantar kotak bekal, teman temannya pun membalas dengan senyuman. Setelah terjadi tanya - jawab antar Irene dan temannya itu, Irene mengingat bahwa ia belum mengerjakan prnya.

"oh my gais gue belum kerjain pr mtk, liat dong" Namun sesaat setelah ke tiga temannya mendengar kalimat Irene, mereka malah terlihat mengabaikan Irene dan duduk rapi. Begitu juga dengan yang lain. Ada yang aneh...

"jadi...murid kesayangan ibu belum ngerjain pr ya" ucap seorang wanita dari arah belakang Irene. Irene menoleh dan mendapati guru killernya itu sudah menyeringai. Gurunya itupun meminta tugas dan mengeceknya, Irene memberi buku catatannya dengan tangan gemetar.

namun tiba tiba guru matematikanya itu malah mengerutkan alisnya. "Irene kamu katanya belum ngerjain? ini apa?" ucapnya seraya menunjukkan Irene serangkaian jawaban dari soal - soal yang hanya berisi angka tersebut.

"hah? eh..."

"kamu nyuruh orang ngerjain ya?! terus kamu lupa?" tanya guru Irene

"i-iya bu saya lupa...lupa kalo yang belum dikerjain itu tugas pkn hehe"

.

.

Istirahat pertama, istirahat makan siang dan waktu pulang sekolah adalah waktu yang tepat bagi murid yang tidak satu kelas dengan Irene memberikan banyak tatapan.

mulai dari terkesan, antusias, geram, kesal, sinis hingga tatapan sedih Irene terima dalam kurun waktu 1 hari.

beberapa saat kemudian...

di sini di tempat ini, tempat di mana 4 murid SMA merunding dan nongkrong, warung gado gado.

"gais, David sama kayak yang di tv" ucap Irene membuka percakapan.

"maksudnya sama? yaiyalah sama Irene" jawab Ara sambil menyeruput es teh miliknya.

"ya dia itu artis besar gitu, jadi gamungkin dia ke Indonesia cuma karna gue kan ya? terus lo liat di tv kan. Masa dia udah punya pacar? apaan ribet banget idupnya" gerutu Irene

"ehmm gimana ya... susah sih mastiin itu, tapi kalo soal pacar, kayaknya cuman setting atau drama tv gitu deh. You know lah, entertaimen itu emang ribet dari dulu, tapi kenapa lo nya keliatan kesel banget gitu sih?" jawab Ashley.

"kemarin gue diwawancara, gue nervous, David chat gue, terus dia dateng, terus minta gue cerita, terus gue cerita dia bilang "that's okay" dan itu bikin gue ngerasa tenang. Dan beberapa saat kemudian dia pergi gitu aja di tengah tengah waktu gue cerita, dia pergi bareng Kia or whoever is dat?" jelas Irene panjang lebar dengan alis yang dilipat dan terlihat kesal.

"oh my god jadi karna itu lo galau dan keliatan kesel? by the way Kia siapa?" tanya Ara.

Irene menepikan tangannya sebelum berkata karna gado gado yang mereka pesan telah tiba. "katanya sih ratunya gosipan artis tapi Kia aja gak tau, Kia itu cewek yang ngaku jadi pasangannnya David ra"

"gue kesel banget rasanya, tapi gue gak bisa lupa waktu dia ngucapin bahwa gue baik baik aja, gue bener bener ngerasa tenang"

"serius lo jadi tenang karna dibilangin gitu? kalo gue sih bakal tenang kalo kalian berhenti ngerumun dan ngehalangin gue dari gado gado gue" ucap Mili setelah beberapa saat ia menutup mulut.

ketiga temannya pun menyadari tangan mereka masing masing menghalangi gado gado milik Mili, merekapun terkekeh dan mulai memakan makanan mereka.

sebuah flash terdengar beberapa detik setelah Irene menghabiskan seluruh porsi makannya. Dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Mr. June sedang memotretnya dengan jarak 2 meja darinya.

Irene pun menunduk dan mencoba untuk tidak menatap Mr. June, mengingat David pernah berkata bahwa orang tersebut berbahaya. Namun...

"wahhh itu kayak om yang di sekolah kita waktu itu yaa" ucap Mili lantang dengan artikulasi yang tidak jelas karna mulut yang penuh akan makanan.

"shhh" ketiga temannya pun sontak meletakkan jari telunjuk mereka di bibir, tak terkecuali Irene.

namun dengan tenang mr. june malah mendatangi Irene dan duduk di kursi dekat Irene. Beberapa saat kemudian mr. June menyampaikan beberapa pertanyaan, yang akhirnya di jawab oleh Irene. Walaupun sebelumnya Irene menolak untuk menjawab.

---

Seseorang sedang menatap ke arah layar tv dengan cahaya minim, dilihatnya Irene menyampaikan sesuatu bahwa sebenarnya Irene sama sekali tidak memiliki rasa terhadap David, senyuman mengembang di wajahnya.

---

TO BE CONTINUED

ya... memang gak sampe goals, tapi gapapa
karna itu cuman goals, kalo gak sampe ya bodoamat
pokoknya update :3
(pada awalnya cerita ini tidak berkonsep :p)
entah bagaimana bisa dapat views banyak XD

Thanks



ObsessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang