14 - Pain (2)

1.4K 75 0
                                    

HEPI RIDING :3

"Saya sama sekali tidak memiliki hubungan apa apa dengan David, kecuali saya pernah bertemu dengannya saat di negara lain. Alasan saya bertemu David saat di cafe juga bukan hal yang besar. Pada waktu itu David lagi lagi bertemu dengan saya di Indonesia, jadi dia mengajak saya ke kafe untuk sekedar ngobrol kecil" Ucap Irene panjang lebar, yang tentu semuanya bohong.

Irene mengatakan semuanya dengan senyum kecil di pipinya. Ia juga menatap tajam lensa kamera, tanpa sedikitpun ragu seperti saat pertama kali ia menatap belasan orang menyerbunya dengan kamera.

Flashback On

Irene tampak tertawa terbahak bahak, sambil menggedor meja warung gado gado yang ia datangi. Di sisi lainnya juga ada Ara yang menekan perutnya karna sakit menahan tawa. Begitu juga dengan Ashley, sedangkan Mili sampai mengeluarkan air mata.

Ya, mr. June mulai mewawancarai Irene sesaat setelah duduk di dekat Irene.

Mereka semua tertawa karena lelucon yang dilontarkan mulut mr. June. Saat ini mereka ber lima, sedang tertawa sambil sesekali menyantap gado gado yang mereka pesan.

Irene dan ketiga temannya benar benar lupa dan mengabaikan kata kata David pada waktu yang lalu. Melihat mr. June yang saat ini bersama mereka sangat ramah dan humoris.


Flashback Off

Irene terlelap dalam tidurnya. Saat ini pukul 21.00 Wib. Irene benar benar tertidur 15 menit yang lalu, namun saat ini dirinya tengah bangun dan ingin ke dapur untuk mengambil minuman. Ia berjalan menyusuri lorong rumahnya, dan menuruni tangga.

Sampai ketika Irene berada di dapur ia mencari tombol lampu, untuk menerangi tempat yang sudah gelap itu. Ia menekan saklar lampu dan melangkah menuju kulkas miliknya yang besar. Ia mengambil sebotol air putih dan meneguknya.

'apa yang sudah kukatakan benar?'

'apa ada yang salah?'

Sebongkah pertanyaan muncul di pikiran Irene dan membuatnya meletakkan ibu jari dan telunjuknya ke masing masing pelipisnya. Irene memikirkan hal ini karena ia mengingat kata kata dari David sewaktu David baru sampai ke Indonesia.

.

.

Raut kesal dan marah sudah tampak di wajah David, pria itu mulai membantingkan sebuah tinjuan ke mejanya. "ini semua salahmu!" bentaknya.

"apa yang salahku?aku hanya bekerja sesuai dengan profesiku" jawab seorang perempuan.

"arghh, apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya David dengan raut yang pasrah namun tetap menyimpan amarah.

"yahh, kau harus datang, memeluk dia atau mungkin menciumnya, buat dia melupakan saat saat 'itu'"

"stupid! i have to say sorry first!" Jawab David dengan nada tinggi. "No need to sorry. Buat apa hha" ucap wanita itu dengan tawa diakhir kalimatnya.

David hanya duduk di kursi dan menekan kedua pelipisnya dengan masing masing telunjuknya. Kia si perempuan yang ada di telpon ketika David meninggalkan Irene hanya pergi begitu saja.

"arghh!" David memukul meja dengan keras lalu meneguk segelas air.

Sosok Irene yang selama ini dianggap sebagai kekasih David, ternyata bukanlah kekasihnya namun hanyalah seorang asing yang tidak sengaja bertemu dengan David, lalu, apakah benar David menjalin hubungan dengan Kia atau itu hanyalah sandiwara belaka? mari kita saksikan berita selengkapnya...

"no...we're not a stranger, she's my girl, she has to be my girl,,," Brak! Buak!  satu persatu barang yang ada di depan mata David terlempar ke arah lantai, rasanya sakit.. mendengar bahwa David dan Irene hanyalah sepasang orang asing yang tidak sengaja bertemu. Tidak, mereka bukan seperti itu, David memiliki perasaan pada Irene bahkan pada saat pertama David menatap wajah cantik itu.

Sedangkan di lain sisi terdapat seorang yang sedang merindukan David

TO BE CONTINUED

iya,,tau chapter ini pendek T_T chapter selanjutnya bakal lebih panjang kokz (alay) dan, yak covernya ganti (biar gak dikira, ehm, clickbait). XD and last keep supporting me gaes ;D

Thanks


ObsessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang