Hepi riding :3
"will you marry me?"
"?!!?"
Irene terdiam seiring angin membelai rambutnya, tanpa ragu David tetap menatap mata Irene teguh. Aneh, aneh sekali. Mengajak menikah Irene yang bahkan masih belum lulus smu?
Lebih aneh lagi David mengucapkan kalimat itu tanpa menyentuh tangan milik gadis cantik di depannya. Hanya berbalik lalu berkata...
"David? kamu bercanda kan?"
"no, i'm serious" jawab David begitu tegas.
"enggak! aku masih smu David, lagipula kita punya hubungan apa sampai kita harus nikah?"
"you..have to marry me..aku cinta sama kamu, kamu juga kan? aku cukup kaya untuk menghidupi kamu dan anak kita nanti, soal pendidikan aku bisa atur semuanya. Yang harus kamu lakukan cuma, nikah sama aku jadi ibu dari anak anak aku, layani aku, kamu cinta sama aku kan?" ucap David dengan wajah penuh ambisi.
"gak! gak..David kamu udah gila ya?! apa apaan sih? kenapa kamu jadi gini? kamu mikir terlalu jauh. Kita cuman pernah ketemu, kita kenalan, kita ngobrol, kita marahan, kita ini cuman ngelewatin masa percintaan yang sama sekali gak nyata!" ucap Irene dengan akhir membungkam mulutnya sendiri dengan tangannya.
"gak nyata? bagi kamu ini gak nyata?! kamu anggap aku apa sampai kamu bisa bilang ini gak nyata?!" bentak David. Sangat keras, sampai Irene tak berani mengucap walau hanya 1 kata.
Mereka berhadapan, namun Irene hanya memalingkan muka ke arah terbenamnya matahari. Dipegangnya tangan milik Irene oleh David. Irene sama sekali tak berkutik, matanya berkaca kaca, sejujurnya saat ini tangannya sangatlah gemetaran.
David menghirup nafas besar.
"okay..i'm sorry, but please marry me..i love you more than my self. Kalau kamu bilang perasaan ini gak nyata? apa karna kita cuma sempat bertemu beberapa kali? iya?"
"David.."
"kalau kamu nyatain perasaan kamu ke aku itu mungkin...wajar, tapi kalau menikah? kamu pikir gimana harusnya aku menyikapi kamu yang tiba tiba bilang gitu?!" ucap Irene gemetar.
"ya kamu harus nerima aku Irene!!" bentak David sekali lagi, kali ini bukan mengambil nafas besar kemudian meminta maaf, namun kali ini David menarik lengan Irene cukup kencang ke arah dalam rumah.
Dibantingnya tubuh Irene yang saat itu lemah ke arah sofa.
"duduk kamu!"
Irene mulai meneteskan air mata, ia bahkan tak tau kenapa dirinya menangis. Mungkin karna dirinya takut terhadap David?
"you see this? kamu liat ini?! INI KITA IRENE! KITA! mediapun sudah mengakui hubungan kita!" ucap David sembari memperlihatkan sebuah majalah dengan fotonya dan Irene.
"David! kamu kenapa?! kamu aneh banget! kamu berubah, plis jangan buat satu momen sinetron di hidup aku! KAMU GILA YA BILANG AKU MILIK KAMU HAH?!"
David terkejut dan menarik tangan Irene, dengan tangannya yang lain yang bersiap untuk memukul Irene, namun sepertinya terdapat seseorang yang mencegah hal itu terjadi..
"stop it David, you don't supposed to do it! keep calm...remember who is she?"
(*berhenti David kamu gak seharusnya melakukan ini, tenang...ingat dia siapa?)"hhh..." David menatap wajah gemetar milik Irene, butiran air mata jatuh sudah, mencoba tuk mengusap pipi milik Irene namun pukulanlah yang didapat.
plak!
"jangan berani kamu sentuh aku lagi!" ucap Irene sembari melangkah menjauh. Sedangkan David kini hanya lemas, linglung dan bingung menyadari perbuatannya telah membuat sebuah luka di hati seseorang yang dicintainya.
"i'm- i'm so sorry honey, i-i don't mean it"
(*ak-aku minta maaf, aku gak bermaksud)"David? remember who you are! keep calm, and i'm gonna try to make Irene calm. Just- don't do anything okay! you're- i don't know. Tt isn't you!"
(*David? ingat siapa kamu! tetap tenang, dan aku akan coba untuk menenangkan Irene. hanya- jangan lakukan apapun ok! kamu- aku tidak tau. Ini bukan kamu!)Kemudian pria yang bernama Allex itupun melangkah menjauh dari David. Dan mengikuti langkah Irene sebelumnya.
"Hiks...Huwaa!!" suara jerit tangis terdengar begitu keras dari luar, Allex yang mendengar hanya bisa menarik nafas panjang kemudian mencoba mengetuk pintu sebuah kamar yang dimasuki oleh Irene.
Tok..tok...
Krieet...
"Irene?"
"hiks,,kamu siapa?"
"oh! i'm sorry i can't speak Indonesia"
(*oh! maaf aku gak bisa b. Indonesia)
"hm? y-you're not Indonesian, so you're David's friend then" jawab Irene masih dengan sesenggukan.
(*hm? kamu bukan indonesia, berarti kamu temannya David)"you remember me?"
(*kamu ingat aku?)"no."
(*gak.)"..."
"oh! by the way, thanks for...helped me"
(omong omong, terimakasih...sudah menolongku""that's nothing, i-i just want to tell you something, about....David..."
(*itu bukan apa apa, a-aku hanya mau mengatakan sesuatu padamu tentang...David...)TO BE CONTINUED
Suda lama gak update! pendek pula!
sori sori,,manteman. Karna authornya ini harus belajar setiap pagi T_T, jadi ya tak bisa update terus menerus. btw itu dialog englishnya uda di kasi translate yaa -,-
untuk translate eps awal, sabharrr^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessive
RomanceAntara obsesi dan cinta. Apakah keduanya berbeda? Tentu, bagi Irene Swan seorang murid sma kelas XI Sedangkan bagi Taylor David keduanya sama sekali tak memiliki perbedaan. Lagipula dirinya tak pernah merasa bahwa dirinya hanya terobsesi oleh Irene...