Hepi riding :3
4 Tahun setelah kejadian terakhir...
"Iya Mon, gue pun gak percaya. Hahaha..." ucap seorang gadis bersurai pendek
"Hh..lo aja gak percaya apalagi gue"balas perempuan lainnya.
"yaah,,,kalian mah... Intinya sekarang gue nyaman sama dia" ujar satu orang lagi sambil melirik laki laki yang merupakan pacarnya.
"eh! gais,,gue lupa ada janji. Udah jam 17.15 lagi!" kata Irene, si gadis bersurai pendek.
"hah? kok gitu sih..."
"ish! pasti dari Anan kan?"
"hehe" Irene hanya menyematkan tawa kecil di sela sela kerepotannya membawa donat, tas dan jaketnya. Dirinya juga berjalan terburu buru.
***
Irene berlari menuju sebuah pintu mall yang besar, kemudian memasukinya dengan keringat yang masih banyak menempel. Di tolehnya ke arah kanan-kiri untuk mencari seseorang yang akan ditemuinya.
'arghh...batreiku lobet lagi! coba kalau tadi di cas!!!'
plop
"eh? hah? kok gelap? Anan?" Irene mencoba melepas tangan yang kini menutup matanya rapat rapat.
"heh? Anan? kamu Anankan? lepasin!" Irene meronta
"hehehe kok tau?"
"tau lah!"
"jangan marah gitu dong, yuk ke O'Cafe. Aku udah pesen makan loh dari tadi, trus keluar buat cari kamu, barangkali kamu nyasar, eh beneran" ujar seorang laki laki yang dipanggil Anan oleh Irene.
"yuk."
.
.
.
.Suara ketikan tak henti henti berbunyi seiring Irene dan Anan duduk di bangku cafe. Itu karena kini mereka sedang mengerjakan tugas kuliah mereka. Secangkir teh dan kopi yang sudah dipesan beberapa menit yang lalu kini telah habis menyisakan cangkir yang kotor.
Anan menatap Irene "ren,,jangan terlalu serius juga, nanti badan kamu capek semua" Irene menghiraukan kata kata yang keluar dari mulut Anan, dan tetap melanjutkan pekerjaanya dengan cepat.
"Irene..."
"hm?"
"Irene..."
"aku lagi seriusnya Anan,,,jangan ganggu."
"Irene..."
"APA SIH?!" Irene menggebrak meja cafe dan menatap tajam Anan, sedangkan Anan tersenyum lega. "kok malah senyum?" tanya Irene tanpa melepas pandangannya dari Anan.
"karna aku tau, kamu cuma bakal berhenti kalau di gangguin, hehe" Anan tertawa kecil sedangkan Irene menghempaskan punggungnya ke arah punggung kursi. "kamu emang paling bisa buat aku berhenti kerjain tugas" ucap irene.
Lagi lagi Anan tertawa kecil.
"Irene...lihat ke depan deh" Seketika Irene menoleh ke arah meja, sesaat setelah Anan berkata.
"...ampe dingin makanannya" lanjut Anan.
"Ehm, udah nyampe makanannya?" tanya Irene mencoba menutupi rasa terkejutnya melihat makanan sudah datang.
"Iya, omong omong ini udah pesenan keberapa? Perut apa kabar?" tanya Anan dengan nada menggoda.
"Ish! Namanya kerjain tugas butuh energi banyak dong" Irene menyampingkan laptopnya dan bersiap untuk menyantap spageti di depannya.
Anan tersenyum melihat 1 suapan besar masuk ke mulut Irene. "Eh iya! Sini tugasnya aku lanjutin, daritadi kamu mulu"
"Emm, emph mamuu mangan mangungin nmungasnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessive
RomanceAntara obsesi dan cinta. Apakah keduanya berbeda? Tentu, bagi Irene Swan seorang murid sma kelas XI Sedangkan bagi Taylor David keduanya sama sekali tak memiliki perbedaan. Lagipula dirinya tak pernah merasa bahwa dirinya hanya terobsesi oleh Irene...