LIFE (2)

2.2K 178 10
                                    

Hidup memang terkadang tidak sesuai dengan harapan kita. Tak sesempurna ekspektasi yang kita bayangkan. Tak semulus melewati jalan tol. Nyatanya saat kita menyukai seseorang kita akan berharap bahwa orang tersebut juga memiliki rasa yang sama dengan kita. Walaupun itu hanya sebuah tatapan tapi ada harapan lebih yang muncul dalam diri kita seperti 'mungkinkah ia juga menyukaiku kenapa ia selalu melihatku apa jika itu benar akankah kelak kita akan berkencan seperti pasangan pada umumnya?', tapi sayang sebuah ekspektasi kebanyakan melenceng jauh dari sebuah realita.

Seohyun prov.
Aku malas untuk kesekolah hari ini tapi jika aku tidak sekolah apa yang harus aku lakukan di rumah. Bolos keluar? Pasti akan ketahuan oleh para mata-mata tidak penting itu. Yaa walaupun appa tidak pernah memperhatikan kami dirumah tapi para mata-matanya akan selalu mengawasi kami di luar. Maka dari itu kenapa aku iri pada yonna eonie karena ia bisa bebas dari para mata-mata itu untuk sementara waktu yang tidah ditentukan. Kadang aku berfikir bahwa aku harus lebih rajin belajar agar aku juga bisa mendapatkan beasiswa guna melepaskan diri sejenak dari para mata-mata dan ucapan pedas seseorang.
Aku barjalan kaki menuju halte bis. Sebenarnya appa sudah memberikan kami fasilitas mobil kepada setiap anaknya tetapi aku terlalu malas untuk membawa mobil aku lebih suka menaiki kendaraan umum bersama sooyoung atau menumpang mobil tiffany jesica. Mereka bertiga adalah sahabatku tiffany si centil jika hanya bersama namja cingunya tapi saat diluar dia akan sangat jutek kepada orang lain apa lagi orang yang mengodanya. Jesica seorang gadis pecinta fasion yang selalu didampingi oleh donghae oppa kemanapun ia pergi mereka dijodohkan oleh orangtua mereka tapi ternyata tanpa sepengetahuan orang tua mereka sebenarnya mereka sudah berpacaran dari kelas 1 SHS mengetahui mereka dijodohkan  tentu dengan senang hati menerimanya. Yang terakhir adalah sooyoung dia sama seperti ku tidak memiliki kekasih hanya saja memang dia tidak memikirkan kekasih karena ia inggin fokus terhadap pendidikannya. Ia tidak seberuntung kami bertiga tentang keuangan karena memang ayahnya hanya seorang pegawai negeri sipil dan ibunya memiliki kedai ramen diseberang jalan daerah gangnam. Dia anak tunggal jadi tak heran jika ia sangat terobsesi dengan kesuksesan untuk menaikkan derajat hidupnya. Tapi untuk kasih sayang ia sangatlah lebih beruntung daripada aku walaupun orang tuannya dari kalangan biasa saja tetapi ia selalu ada untuk anaknya apa lagi eommanya ia sangat menyayagi sooyoung melebihi apapun dan itu membuatku iri padanya. Walaupun choi ahjuma sangat sayang padaku dan mengangapku anaknya sendiri tapi tatap saja semua anak pasti ingin diparhatikan juga oleh ibu kandungnya begitu juga denganku.
"Hyunie". Aku menoleh kebelakang
"Youngie". Senyumku merekah melihat sooyoung menghampirikiku ya memang saat ini aku sudah sampai di sekolah." Kemana kau kemarin tidak masuk?"
"Eoh uri halmonie mendadak jatuh sakit jadi aku harus menemani eomma menjenguknya"
"Benarkah? apa beliau sudah sehat sekarang?"
"Ya beliau hanya kecapekan karena mengurus tanamannya, ya hyunie gwencana kenapa wajahmu sembab, kau habis menangis?"
"Anio aku hanya kurang tidur semalam, apakah benar-benar terlihat?"
"Ne sangat terlihat, eoh kyuhyun-ah?" Sooyoung memangil kyuhyun aduh bagaimana ini tenangkan dirimu seo joo hyun semua akan baik-baik saja rilex saja. Kyuhyun berjalan ke arah kami dengan senyum merekah. Memang sooyoung sangat akrab dengan kyuhyun, tiffany dan jesica juga tetapi tidak denganku mungkin karena aku orangnya sangat kaku tidak seperti mereka bertiga yang sangat supel dan mudah berteman. Dan aku aku hanya punya 3 teman mereka saja lainnya hanya sekedar mengenal bukan akrab. Kyuhyun hanya melirikku tanpa menyapaku cih apa aku benar benar transparan hingga ia tak melibatku.
"Dari mana saja kau kemarin? Apa kau bolos?"
"Anio uri halmonie sedang sakit. Bagaimana dengan pertandinganmu hari sabtu apa kau akan mengajak Irine?". Irine? jadi sooyoung juga tau tentangnya apa sedekat itu hubungan mereka.
"Sudah jangan membahasMembahasnya aku sedang tidak mood untuk membahasnya"
"Wae bukankah kau menyukai tunanganmu"
"Siapa bilang aku hanya menuruti apa yang orang tuaku katakan". Memang orangtua kyuhyun orang yang sangat kaya raya jika dibandingkan dengan perusahaan appaku perbandingannya adalah satu dibanding sepuluh Cho corp adalah perusahaan di nomorsatu di negara ini sedangkan perusahaan appaku tidak akan pernah bisa dibandingkan. Sudah telingaku sudah pengag mendengarkan tentang tunangannya.
"Youngie kyuhyun-si aku duluan kekelas anyeong"
"Kau tidak ingin bersama-sama kami"
"Tidak aku harus mampir ke kantin dulu karena aku tidak sempat sarapan".

Kyuhyun prov.
Akhirnya dia pergi kenapa juga dia disini sangatlah tidak peka. Membuat mood ku buruk bertemu dengannya pagi-pagi kalau bukan karena inggin ngobrol dengan sooyoung aku tidak akan mau berjalan menghampiri. Ditambah sooyoung membicarakan tentang Irine membuat moodku bertambah buruk, tidak taukah dia jika aku menyukainya. Ya aku menyukai choi sooyoung gadis manis dari keluarga choi. Walaupun orangtuanya tidak sekaya teman-teman yang lainnya tapi dia tidak pernah minder selalu tetap menunjukkan senyum manisnnya. Ditambah dengan prestasinnya membuatku salut dan mengaguminya. Mengaguminya? bukan tapi lebih tepatnya menyukainya tapi jika ditanya tentang berpacaran dia selalu menjawab bahwa ia lebih inggin konsen kepada sekolahnya. Dan bagaimana dengan Irine aku juga tidak tau yang pasti aku akan melawan perjodohan ini dengan membawa sooyoung kehadapan mereka. Tetang irine yang menyukaiku aku juga tidak peduli.
Author prov.
Saat ini seohyun sedang duduk merenung di bawah pohon taman belakang sekolah memang sekarang masih pagi jadi suasananya masih sepi.
"Benarkan kau memang disini".
"Fany-ah kenapa kau ada disini". Tiba-tiba tiffani muncul duduk disamping seohyun.
"Wae apakah tidak boleh aku menemani sahabatku yang sedang bersedih?".
Seohyun prov.
Lebih baik aku pergi ketaman belakang dari pada mendengarkan apa yang mereka katakan membuat pagi hari ku merasa kacau.
"Benarkan kau memang di sini". Kau kaget tiba-tiba fany datang dan duduk dibangku kosong sebelahku.
"Fany-ah kenapa kau ada disini"
Wae apakah tidak boleh aku menemani sahabatku yang sedang bersedih?". Ya memang dari mereka bertiga hanya tiffany yang tau tentang kyuhyun. Jesica dan sooyoung terlalu sibuk dengan urusan masing-masing hingga membuatku engan untuk bercerita dengan mereka. Sebenarnya bukan bercerita tapi memang tiffany saja yang terlalu peka akan keadaan hingga ia tau.

Flasback on
"Yaa hyunie kenapa dari tadi ku perhatikan kau memandang si evil terus".
"Ne, apa yang kau katakan siapa yang memandangi evil itu aku hanya melihat kondisi kelas". Bagaimana bisa aku kepergok oleh tiffany padahal aku hanya memandangnya sekilas walaupun sering.
"Eoh benarkah apakah kondisi kelas tergambar di wajah evil itu, wae apa kau menyukainya?". Blus. Apa yang tiffany katakan membuat wajahku merah menahan malu. Bagaimana bisa dia menanyakan hal tanpa beban seperti itu.
" Jadi benar kau menyukainya bagaimana bisa bukankah kau membencinya"
"Aku juga tidak tau bagaimana bisa aku menyukainya ini semua tiba-tiba muncul aku mencoba menepisnya tapi semakin besar saja"
"Cih bahasamu seperti novelis saja berhentilah membaca hal-hal tidak penting itu to the point saja kau memang menyukainya"
"Apa yang kau katakan tentang hal tidak penting itu, hal itumembuatku rilex jika aku ada masalah dengan eomma. Dengan membacanya aku akan melupakan masalahku dan lebih fokus kepada alur cerita"
"Iya tapi terlalu banyak membaca novel hidupmu juga semakin rumit seperti novel itu hahahahahah"
"Sialan kau".
Flasback off
"Nde!!, apa yang kau katakan aku hanya mencari tempat sepi sebelum kelas dimulai"
"Alasan kau pikir aku bercaya jika kau tidak bersedih bisa kau jelaskan kemana semangat pagimu menghilang dan kenapa dengan matamu yang semakin sama bengkaknya dengan pipiku ini" sambil mencubil kedua pipiku hingga memerah. Tiffani memang bukan hanya seorang sahabat untukku dia adalah eonie ku eommaku dan keluargaku dia yang selalu ada entah saat aku senang atau Sedih memang tiffany sudah memiliki siwon oppa sebagai namja chingunya tapi itu tidak akan merubah keadaan.
"Mianhae". Tiba-tiba tiffany berbicara setelah kediaman kami beberapa detik.
"Tidak ini bukan salahmu, walau kau tak menanyakannya pun pasti aku juga akan segera tau karena sooyoung pun sudah mengetahuinya. Fany-ah apa aku benar-benar jelek hingga kyuhyun dan eomma membenciku?"
"Mwo apa yang kau katakan kau sangat canti hanya kyuhyun bodoh itu yang tidak memiliki pengelihatan normal dan untuk eomma mu hanya keadaan yang membuat beliau membedakanmu"
"Tapi sampai kapan?. Aku lelah rasanya aku inggin meninggalkan negara ini dan memulai hidup baru tanpa beban. Mungkinkah kelak jika aku tak ada orang-orang akan menangisiku". Tiba-tiba tiffany memelukku dan kurasakan dia menangis karena terasa baju seragam bagian pundakku basah.
"Wae apa yang kau katakan apa kau tega meninggalkan ku yang tidak memiliki saudara ini. Apa kau tak kasian dengan appamu yang selalu memperhatikanmu, sedah hentikan semua omong kosogmu ini". Sesengukan sambil memeluku. Ya aku bersyukur mendapatkan sahabat sebaik dia.
"Sudah ayo kembali kekelas". Tiba-tiba tiffany berdiri mengajak ke kelas.
"Anio". Menariknya duduk kembali di sebelahku.
"Wae kau inggin membolos?"
"Anio apa kau gila, membolos? Para mata-mata itu akan melaporkanku pada appa nanti. Bersihkan dulu air matamu itu aku tidak ingin saat kita berjalan bersama orang mengira dua panda sedang berjalan bersama ,gara-gara mata bengkak ini". Kami kembali kekelas bersama sambil tertawa. Terima kasib Tuhan kau telah menurunkan sahabat seperti malaikat untuk menemaniku.

LIFE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang