LIFE (12)

1.7K 184 14
                                    

Typo bertebaran 😓

Sesakit apapun luka yang di berikan seorang ibu, ibu tetaplah ibu. Beliau yang merawatmu saat masih berada di dalam perut. Beliau yang melahirkanmu walau bertaruh nyawanya sekalipun. Beliau yang mendampinggimu hingga tumbuh menjadi seseorang yang sukses kelak. Walaupun tanpa menampakkan kasih sayangnya seorang ibu tetaplah ibu. Beliau yang akan selalu mendoakan semua hal baik untukmu tanpa sepengetahuanmu. Beliau yang selalu memperhatikan kebiasaan kebiasaan yang bahkan kau sendiri tak menyadarinya. Beliau yang selalu menyebut maaf dalam hati saat melihat wajah lelahmu. Nyatanya tidak ada seorangpun ibu di dunia ini yang benar-benar membenci anaknya tanpa sebuah alasan. Alasan yaa semua pasti memiliki alasan di balik sebuah sikap, entah itu masa lalu yang menyakitkan atau bahkan perbuatan yang melalui batasnya. Nyatannya ibu tetaplah ibu dan bagaimanapun sikapnya kau tetap menghormati dan menyayanginya.

Pengumuman kelulusan sudah di umumkan sepertia harapan seohyun ia mendapatkan nilai yang cukup tinggi. Tapi satu hal yang membuat ia takut adalah pengumuman test untuk universitasnya belum diumumkan harusnya hari ini tapi sampai sekarang belum ada kabar. Yaa diam-diam ia mendaftarkan diri untuk masuk sebuah universitas terkenal di london. Bahkan tiffany pun tidak mengetahui akan hal itu. Rencana jika memang dia lolos dia akan memberikan kejutan untuk para sahabatnya. Dan selama ini pula seohyun semakin dekat dengan kyuhyun dan dia tau soal kyuhyun akan berkuliah di sebuah universitas di paris. Bahkan salama ini pula kyuhyun juga selalu membantunya untuk belajar apa lagi tentang matematika pelajaran kelemahannya. Setelah pulang nanti ia inggin memberikan kejutan kepada appanya bahwa ia berhasil menduduki peringkat kedua teratas setelah kyuhyun dan mengalahkan sooyoung. Tentu dia bangga pada dirinya karena ini memang hasil kerja kerasnya.
Seohyun prov.
Aku berjalan seorang diri melewati koridor, senyum tak lepas dari diriku mengetahui bahwa aku mendapatkan nilai yang sangat memuaskan. Hanya saja satu hal yang menganjal tentang semua ini yaitu pengumunan hasil tesku beberapa bulan lalu, semoga aku bisa lulus. Setidaknya jika aku tidak lulus aku tetap bisa berkuliah di seoul dengan nilai yang ku dapatkan hal itu sangat mudah.
Ponselku berdering pertanda ada chat masuk. Ternyata kyuhyun mengirimku pesan mengajak  bertemu di taman belakang. Ada apa ini? Solma? Dia akan menyatakan perasaannya kepadaku. Aku pesimis tentu saja mengingat semua hal yang telah kami lalui seolah dia memang sangat pengertian kepadaku. Ah lebih baik aku ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membetulkan tatana rambutku agar lebih rapi saat bertemu dengannya.
Aku sudah sampai di taman belakang duduk di sebuah kursi yang memang menjadi tempat favoritku menghilangkan kejenuhanku. Sudah 5 menit aku menunggu kyuhyun tidak kunjung datang apa dia lupa?.
Ku lihat dari kejauhan kyuhyun berlari ke arahku, aku berdiri dari dudukku dan menyambutnya dengan senyum manisku.
"Mian menunggu lama, karena aku harus menyiapkan sesuatu tadi". Jelasnya. Sesuatu? Apa itu semacam kejutan? Apa dia akan memberi kejutan padaku.
"Nde gwenchana".
"Wae? Kenapa kau tersenyum sangat lebar apa kau sedang bahagia. Ah aku lupa tentu saja kau urutan kedua setelahku yaa. Chukae".
"Ne gumawo selamat juga untukmu".
"Ne, em seohyun ak.. aku inggin mengatakan sesuatu kepadamu. Em.... em.... kau tau kan kita cukup dekat?". Oh tuhan rasanya kakiku mulai lemas. Ayo kyuhyun katakan- katakan tentu aku akan mengucapkan iya.
"Nde ara". Jawabku
"Em maukah kau.... em maukah kau membantuku untuk membawa sooyoung ke sebuah tempat yang sudah aku siapkan untuk menyatakan perasaanku padanya".
Jeder bagai di sambar petir aku mendengar ucapannya. Jadi selama ini dia menyikai sooyoung dan memintaku untuk membawa sooyoung ketempat dimana ia akan menyatakan perasaanya. Tubuhku menegang otakku mulai tidak bisa berfikir jernih. Airmataku berlomba minta keluar 'tidak seohyun kau tidak boleh menangis di depan kyuhyun kau harus kuat'. Aku mengepalkan kedua tanganku.
"Nde ah tentu saja aku akan membantumu kyu kau juga sudah banyak membantuku itu adalah hanya sebuah hal kecil dari pada selama ini kau membantuku". Aku memaksakan senyumku dan menyutujui permintaannnya.
"Baiklah kau boleh pergi aku akan mengirimkan pesan padamu dimana lokasinya, gumawo hyunie aku pergi dulu". Sebelum dia pergi menyempatkan untuk mengusap kepalaku, aku mencoba untuk terlihat bahagia.
Setelah kyuhyun menjauh aku mulai memerosotkan diriku menangis sekencang-kencangnnya. Beginilah akhir cinta pertamaku yang berakhir sebelum aku sendiri memulainya. Nyatanya sooyoung lagi yang mendapatkannya di mulai dari keluarga yang begitu aku impikan sekarang dia juga mendapatkan hati namja yang begitu aku dambakan. Apa aku memang tidak pantas untuk bahagia kenapa selalu sooyoung. Kenapa kenapa ia begitu beruntung untuk mendapatkan semua hal tanpa usaha besar. Sedangkan aku usaha sebesar apapun tidak akan berguna walau sekecil apapun.

LIFE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang