Ngak jadi aku privat hehehehehe
Soalnya ada kesalahan 😂😁Awas jebakan typo bertebaran karena aku ngetiknya pakek hp jadi banyak yang salah pencet laptop lagi eror 😓
Happy reading...
Sebuah harapan muncul saat rasa ingin menyerah hingap. Entah hal sekecil apapun yang kau lakukan selalu tidak pernah luput dari mataku. Saat kau tersenyum, tertawa, sedih, tertekan. Seolah kau memang selalu hingap di pelupuk mataku. Hingga saat perhatianmu muncul untuk diriku walau hanya sekecil itu pun seolah membuka jendela baru dalam hidupku. Membuat aku yang akan mulai menyerah ini perlahan-lahan seolah membuka diri lagi.
Seohyun prov.
Aku mulai mengeliat dalam tidurku. Leherku mulai kaku terlalu lama memiringkannya. Perlahan aku membuka mataku. Satu hal yang mulai aku sadari saat ini aku sedang berada di pesawat dan tidur di pundak seseorang. Pundak? Reflek aku langsung menarik kepalaku dan melihat pemilik pundak itu. Pandanganku mengabur aku mulai mencari kacamataku saat menemukanya aku langsung memakainya. Mwo ya? Kyuhyun aku tidur di pundak kyuhyun?. Aku kaget kurasakan wajahku mulai memanas, aish bagaimana bisa aku tidur di pudaknya. Kuamati dia lekat lekat cara tidurnya yang lucu dengan membuka mulutnya. Tiba-tiba tubuhnya mulai mengeliat otomatis ku palingkan wajahku ke jendela.
"Akh badanku sakit semua". Keluhnya pelan dan aku bisa mendengarnya. Mungkin karena kepalaku yang berat tidur di pundaknya sekarang dia merasa pegal. Mian kyuhyun-si dan terima kasih. Tanpa sadar senyumku terbit di kedua sudut bibirku.Kyuhyun prov.
Akh badanku pegal karena tidur di pesawat. Aku mengeliat dan membuka mataku mulai mengeluh tentang keadaanku. Aku baru sadar jika tadi seohyun tidur di pundakku. Dan sekarang dia sudah terbangun menikmati pemandangan di jendela pesawat. Bukankah dia takut naik pesawat tapi kenapa dia malah menghadap jendela.
Suara pramugari mulai terdengar memberitahukan jika pesawat akan segera landing. Kulihat tubuh seohyun mulai menegang, ada apa sebenarnya dengan dirinya saat pesawat akan take off atau landing tubuhnya mulai menegang. Tanpa sadar aku mulai mengengam tangannya seolah menenangkanya semua akan baik baik saja. Reflek dia menolehkan kepalanya padaku, aku hanya memberikan senyumku padanya. Sebenarnya ada apa denganku hari ini apa ini efek jetlag hingga membuatku bersikap baik padanya hari ini atau faktor strees karena perjanjianku dengan appa.Author prov.
Pesawat sudah landing dengan selamat. Satu persatu orang orang mulai turun dan menghirup udara segar. Berbeda dengan seohyun yang turun dengan wajah pucatnya.
"Hyunie gwenchana?". Tanya changmin khawatir melihat wajah pucat seohyun.
"Nde oppa gwenchana". Jawab seohyun lemas. Satu satunya hal yang tidak diketahui oleh changmin tentang seohyun adalah tentang traumanya terhadap pesawat, memang saat liburan itu dia tidak ikut karena bertepatan dengan jadwal orangtua changmin mengunjunginya. Jika changmin tau pasti di awal dia sudah ngotot ingin duduk bersama seohyun agar bisa melindunginya. Nyatanya dia hanya menurut saat tiket di bagikan.
"Tapi wajahmu semakin pucat hyunie". Yaa memang wajahnya lebih pucat dari pada sebelum keberangkatan tadi tentu saja changmi khawatir.
"Anio aku baik baik saja mungkin hanya jetlag". Baru beberapa melangkah tiba-tiba seohyun sudah limbung. Kyuhyun yang berada di belakangnya reflek menagkap tubuh seohyun yang sudah pingsan.
"HYUNIE". Semua panik berteriak.
"Kyu bopong seohyun kami yang akan mengurus barang kalian dan siwon tiffany antar kyuhyun menemukan supir yang menjemput kita dan langsung saja ke vila. Kirim alamat vilanya kepadaku kami akan naik taksi menuju kesana". Semua langsung patuh dengan perintah donghae. Changmin yang mengikuti donghae mengurus koper hanya diam khawatir. Tentu saja khawatir bagaimana tidak jika adiknya sekarang pingsan dan dia yang mengaku tau segalanya tentang seohyun tidak tau apa penyebabnya.
Sementara kyuhyun siwon dan tiffany sedang panik di mobil karena seohyun tidak sadar- sadar dari pingsannya.
"Fany-ah coba cek apa ada alkohol di mobil ini".
"Anio aku sudah mencari dari tadi tidak ada oppa". Semakin panik saat mereka tidak bisa melakukan apapun. Kyuhyun sedang mengosok-gosok lengan seohyun supaya segera sadar.
Sesampai di vila kyuhyun kembali membopong seohyun ke dalam sebuah kamar. Kyuhyun mulai mengoleskan alkohol yang baru saja di dapatnya dari tiffany. Seohyun mulai mengerjapkan matanya, kesadarannya mulai kembali .
"Gwanchana". Suara itu ya suara kyuhyun yang penuh dengan kekhawatiran. Dalam hati seohyun bersyukur karena saat dia bangun kyuhyun orang lertama yang mengkhawatirkanya.
"Nde gwenchana gumawo".
"Eoh hyunie kau sudah sadar? Syukurlah aku sangat khawatir padamu". Tiffany langsung memeluk seohyun.
"Yaa harusnya jika kau takut naik pesawat bilang saja kita bisa naik kapal saja. Merepotkan orang saja". Kyuhyun pergi begitu saja.
"Mian". Seohyun menunduk menyesal.
"Sudah jangan pikirkan perkataannya. Sekarang kau ceritakan padaku sebenarnya kau ini kenapa. Seohyun hanya diam saja sambil mengingat hal tersebut. Ia menceritakanya kepada tiffany dengan detail sambil menangis. Tiffani memeluk seohyin kembali dan mulai menenagkannya.
"Wae mengapa kau tidak mengatakannya dari awal padaku setidaknya jika kau malu mengatakan kepada yang lain aku yang akan membuat alasan".
"Anio aku tau jika kita naik kapal akan memakan waktu yang lebih lama dan itu akan membiut kalian lelah dan tidak bisa menikmati liburan kita. Mian telah membuat kalian semua khawatir". Jelas seohyun yang masih menangis sesengukan di pundak tiffany.
" anio kami semua tidak merasa kerepotan oleh mu". Tiffany menenangkan.
"Tapi kyuhyun....."
"Sudah jangan pikirkan makhluk astral itu lebih baik kita nikmati liburan kita".
"Gumawo chingu". Seohyun tersenyum.
BRAK
Tiba tiba pintu terbuka memperlihatkan changmin yang sangat khawatir.
" hyunie gwenchana mana yang sakit apa ada yang terluka". Panik changmin sambil mengoyang goyangkan tubuh seohyun memutarnya kekiri kanan.
" anio oppa aku baik, mungkin akau burik setelah kau memperlakukan tubuhku seperti ini".
" mian aku lepas kontrol aku terlalu mengkhawatirkanmu". Changmi memeluk seohyun erat, seohyun hanya tersenyum.
"Gumawo oppa, saranghae".
"Naddo. Sudah sebaiknya kau istirahat aku akan menata pakaianku di kamarku jika ada apa apa panggil aku. Dan tiffany si maaf merepotkanmu tapi tolong jaga uri hyunie dengan baik". Pesan changmin pada tiffany
"Oppa tenang saja semua akan baik baik saja".
"Oke kalau begitu aku keluar dulu. Tidur yang nyenyak hyunie". Sebelum keluar changmin mencium puncak kepala seohyun dan berlalu.
" yaa hyunie bagaimana caranya kau bisa memiliki saudara setampan dan sebaik dia". Kata tiffany yang masih melihat punggung changmi menjauh.
" yaa apa yang kau katakan ingat kau sudah punya kuda ponymu itu".
"Tapi jika changmin oppa mau menjadi selingkuhanku aku rela".
"Aish kau ini aku yang tidak akan rela kajja tidur kepalaku mulai pusing mendengar bicaramu". Seohyun mulai menidurkan tubuhnya kembali dan memejamkan mata. Sementara tiffany hanya mengikuti apa yang seohyun lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE (Complete)
FanfictionDia ya dia, dia yang selalu aku sebut namanya saat aku memejamkan mata. Dia yang hingga sekarang masih berada di sebelahku tapi seolah semu, dia yang ada keberadaanya di sampingku tapi pudar akan arti. Dia yang peranannya makin semu pada hidupku. Sa...