LIFE (15)

2.1K 192 13
                                    

Sebelumnya aku mau berterima kasih buat chingudeul yang sudah berkomentar, kalian tau komentar kalian akan membuat author lebih semangat buat nulis.

Gumawo 😚😚😚😚😚

Jangan lupa vote dan komentarnya yaa.

Seperti biasa typo bertebaran

Happy reading 😊

Entah bagaimana takdir memperlakukanku, saat aku pergi kau mencariku tapi saat aku ada didepanmu, bagai kasat mata kau tak pernah melihatku. Apa takdir benar-benar mempermainkanku, atau kau yang telalu lamban untuk menyadarinya.
"Joo kenapa kau melamun dari tadi?".
"Ne? Ah ada satu hal yang menganjal di pikiranku".
"Tentang apa?. Tentang kyuhyun?". Aku hanya diam mendengar ucapan sunny. Yaa memang aku menceritakan semua hal tentang diriku, bagaimana aku hingga bisa terbang ke london tanpa satu orang keluarga yang menghubungi. Tentu saja dia menangis saat aku menceritakannya. Tapi dalam hati aku bersyukur setidaknya satu orang lagi yang peduli kepadaku setelah tiffany dan changnim oppa. Aku jadi ingat saat donghae oppa mengatakan jika tiffany akan menikah satu bulan lagi, apa aku harus kembali ke korea?. Tapi aku belum ada keberanian untuk kembali kesana. Aku belun siap jika harus melihat tatapan eomma kembali, atau bahkan mungkin mendengar kabar jika sooyoung dan kyuhyun sudah menikah dan memiliki anak.
"Sunny-ah apa sudah waktunya aku kembali kesana?".
"Nde?, ah aku sih terserah padamu selama kau sudah siap aku akan mendukungmu".
"Tapi aku takut".
"Sampai kapan kau akan takut?, sampai ternyata kau mengetahui kebenaran bahwa kyuhuun sudah menikah. Hey mana joohyun yang pemberani pantang menyerah eoh?".
"Hahahahahaha". aku hanya tertawa menangapi ucapannya.

Kyuhyun prov.
"Bagaimana rencanamu berikutnya?". Donghae hyung menanyaiku, saat ini kamu sedang makan siang di sebuah cafe.
"Tunggu saja apa yang akan aku lakukan berikutnya yang jelas kalian semua akan berterimakasih padaku karena semua apa yang aku lakukan".
"Kau sudah menberitahu seo ahjushi jika sudah bertemu dengannya?".
"Belum dan aku tak akan memberitahunya aku ingin memberi kejutan kepada semua orang saat dia kembali ke seoul nanti dan untukmu aku mohon untuk tidak membocorkannya kepada istrimu".
"Nde, kau bisa percaya padaku".
"Hyung, sekarang tugasmu sudah selesai kau bisa kembali ke seoul".
"Kau tak ingin kembali bersamaku?".
"Tidak ada beberapa hal yang ingin aku selesaikan terlebih dahulu, salam untuk istrimu yang cantik dan juga keponakanku yang lucu".
"Yak beraninya kau mengoda istri orang di depan suaminya".
"Hahahahahahaha, kau berlebihan hyung".
"Sudah aku pergi jaga dirimu jika ada suatu kabari aku".
"Ne hati-hati hyung, maaf merepotkanmu".
"Ck bicaramu membuatku merinding".
"Yak aku serius".
"Oke aku pergi dulu". Donghae hyung pergi meninggalkanku sendiri di cafe, mungkin dia akan langsung berkemas dan pulang. Ponselku berbunyi ternyata eomma.
"Yeoboseo eomma".
"............................".
"Ne aku baik-baik saja mungkin 3 hari lagi aku akan kembali dengan membawanya".
"..............................".
"Tidak semua baik-baik saja tak ada masalah, tentu saja dia harus mengurus beberapa hal sebelum meninggalkan negara ini".
"..............................".
"Ne nado bogoshipo eomma, sudah dulu aku harus pergi ke suatu tempat aku akan menghubungi eomma lagi nanti, jalja". Huh sepertinya aku harus mulai bergerak sekarang agar bisa menepati janjiku pada eomma. Memang aku menceritakan semua hal tentang seohyun, dan apa yang terjadi eomma tentu marah-marah padaku hingga ia membuatku berjanji jika suatu saat aku harus membawanya pulang dan menjadikannya menantu perempuan eomma sepertinya eomma sungguh menyukainya saat pertama pertemuan mereka.

Flashback on
"Wae kenapa kau bersedih apa ada masalah?, kau tak ingin pergi ke paris?". Tanya eomma padaku saat aku mulai masuk rumah dengan lesu setelah mencari keberadaan seohyun yang entah seolah hilang di telan bumi.
"Ani eomma"
"Lalu?". Aku mulai menceritakan semuanya  kepada eomma.
"Yak apa kau bodoh dan bagaimana bisa kau tak menyadari perasaanmu sendiri".
"Molla, hal itu membuatku benar-benar menyesal eomma".
"Harusnya kau mengikuti kata hatimu".
"Entahlah".
"Boleh eomma tau seperti apa wajahnya hingga membuat anak laki-laki eomma menjadi seperti ini". Aku menunjukan fotonya kepada eomma saat kami berlibur bersama yang diam-diam aku ambil saat dia sedang tersenyum. "Seperti aku pernah melihatnya, ah aku ingat bukankah gadis ini yang.....".
"Ya eomma benar".
"Yak eomma belum selesai bicara".
"Iya aku tau kemana arah pembicaraan eomma, dan eomma tau kenapa dia sampai berjalan seorang diri waktu itu. Itu semua karena aku mengerjainya karena terlalu kesal padanya".
"Yak bodoh bagaimana bisa kau memperlakukan seorang gadis seperti itu". Hah aku rasa hari ini adalah rekor untukku sebagai orang terbanyak yang mendapatkan julukan bodoh dari orang lain.
"Iya tapi setelah itu aku menyesal dan saat aku akan kembali ke sekolah aku sudah melihat dia membantu eomma dan mengantarkannya. Setidaknya hal itu bisa mengurangi rasa bersalahku padanya, dan eomma tau.........". Aku mulai menceritakan tentang kehidupan seohyun bersama keluargannya.
"Malang sekali nasibnya, apa ibunya tidak menyesal kehilangan anak semanis dia. Kyu kau harus berjanji kepada eomna bahwa kelak kau akan membawanya ke hadapan eomma dan eomma akan menjadikannya menantu eomma. Ah beruntungnya aku jika mendapatkan menantu secantik dia untuk anak evilku ini".
"Ne eomma aku berjanji".

Flashback off.

Sejak saat itu aku mulai mencari keberadaan seohyun walah aku tetap konsentrasi dengan kuliahku di paris dan setelah 3 tahun aku kembali ke seoul karena memang aku sudah lulus. Dan semua perjuanganku tidaklah mudah aku harus tetap mencari keberadaan seohyun dan belajar siang malam agar segera menyelesaikan pendidikanku dan kembali ke seoul, karena aku berfikir akan lebih mudah mencari seseorang dimana tempat ia di lahirkan. Dan ternyata setelah aku kembali 3 tahun pun aku belum menemukannya. Hingga saat aku iseng-iseng mengetik nama seohyun di kolom pencarian google munculah namanya dan saat itulah aku tau bahwa dia seorang desainer. Aku mulai memata-matainya dan muncullah sebuah rencana di otakku yang kebetulan aku juga sedang membutuhkannya.

Author prov.
Di seoul nyonya cho sedang menghawatirkan keberadaan anaknya.
"............................".
"Yeobseo chagi, bagaimana keadaanmu. Kapan kau akan pulang?".
"..............................".
"Kenapa lama sekali apa ada masalah?". Tanya nyonya cho mulai khawatir.
"..............................".
"Ah begitu kalau begitu cepat selesaikan, eomma merindukan kalian".
".................................". Kyuhyun sudah menutup telfonnya.
"Yeobo". Panggil nyonya cho kepada suaminya yang sedari tadi membaca koran di sebelahnya.
"Hem".
"Aku takut jika saat seohyun kembali dan dia marah kepada kyuhyun lalu dia tak mau menikah dengan kyuhyun".
"Sebaiknya kau berfikir positif saja yeobo semua akan baik-baik saja".
"Ah kau sama saja dengan kyuhyun terlalu menyepelekan segala hal".
"Tenag aku sudah punya sebuah rencana mereka jika memang seohyun tak mau menerima kyuhyun, jadi kau jangan khawatirkan tentang minpimu yang ingin memiliki menantu sepertinya". Terang tuan cho dengan smirk di wajahnya.
"Jeongmal ah lega rasanya, karena aku tau rencanamu akan lebih berhasil dari pada kyuhyun".
Hahahahahahahahaha nyonya cho dan tuan cho tertawa bersama.

Seohyun prov.
"Tidak, aku tidak akan kembali sekarang sunny-ah. Batalkan saja kontrak itu jika mereka memaksa kita".
"Iya aku tau tapi kita sudah terlanjur menandatanganinya dan kau tau denda yang harus di bayar itu sama saja dengan kita menutup butik kita. Apa kau ingin  semua kerja keras kita selama ini terbuang sia-sia".
"Iya tapi.....".
"Terserah pada mu aku memberimu waktu semalam untuk berfikir dan mereka sudah memesankan tiket pesawat vip untuk kita".
"Bisakah aku melihat surat kontraknya lagi".
"Ne". Sunny menunjukan surat kontraknya padaku. Tapi satu hal yang menganjal pada diriku adalah kenapa tandatangan CEOnya di blur dalam foto itu. Dan memang di sana tertulis bahwa aku bersedia untuk datang ke seoul langsung untuk menyesuaikan rancanganku dengan model dan temannya. Ah bodoh kau seohyun bagaimana bisa kau tidak membaca surat kontrak telebih dahulu. Apa donghae oppa menjebaku tapi kenapa?. Ah rasanya kepalaku ingin pecah memikirkannya.
"Kenapa kau tidak menunjukan perjanjian itu padaku sunny-ah aku yakin kau pasti membacanya terlebih dahulu".
"Yaa, aku berfikir bahwa kau telah menandatanganinya otomatis kau setuju karena kan memang dia temanmu jadi aku juga ikut langsung menandatanganinya. Jadi bagaimana?".
"Mau bagaimana lagi kita harus datang ke seoul lusa nanti. Tapi bagaimana dengan butik kita".
"Kau tenag saja kita bisa menyerahkannya kepada sekertarisku. Lagi pula aku disana hanya akan menemanimu 3 hari setelah itu meninggalkanmu disana yang akan di sana selama 1 bulan sampai projek dan peluncurannya berjalan lancar".
"Ne kalau begitu kita sewa apartemen saja disana".
"Kau tenag saja bahkan perusahaan itu sudah menyiapkan segalanya untuk kita".
"Ah syukurlah jika begitu lusa kita langsung berangkat".
"Ne kalau begitu aku akan kembali dulu untuk berkemas dan kau juga jangan sampai ada sesuatu yang penting yang tertinggal".
"Iya cerewet". See bahkan dengan sahabatnya saja sunny sangat disiplin.
Saat ini kami sudah berada di bandara inturnasional, 15 menit lagi pesawat akan take off dan untuk sekarang traumaku pada pesawat sudah mulai berkurang mungkin karena terlalu sering pergi untuk perjalanan bisnis yang mengharuskanku naik pesawat. Tapi walaupun aku sering pergi perjalanan bisnis jika ada suatu hal yang mengharuskan ke seoul maka hanya sunny saja yang berangkat tapi untuk persoalan ini berbeda hanya karena sebuah selembar kertas yang bisa menghancurkanku jika aku tak pergi. Hah aku benar-benar akan kembali ke seoul baiklah seoul aku akan kembali. Aku mulai memejamkan mataku untuk tidur saat pesawat mulai take off karena perjalanan masih sangat panjang.

Author prov.
Tanpa sehyun sadari kyuhyun sudah berada di belakang kursinya sedari tadi. Dan saat dia beranjak meluhat keadaan seohyun ia tersenyum melihat seohyun tertidur pulas dia tak perlu khawatir tentang trauma seohyun lagi. 'Eomma aku benar-benar menepati janjiku untuk membawanya kembali dan aku akan menepati janjiku yang lain'.

LIFE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang