LIFE (10)

1.4K 162 9
                                    

Awas typo bertebaran

Seminggu sudah mereka berlibur dan telah kembali ke seoul sekarang mereka sudah mulai di sibukkan dengan beberapa ujian praktik dan tulis untuk persiapan kelulusan nanti. Sekitar 3 bulan lagi. Seohyun semakin giat belajar untuk kelulusannnya bersama fany bahkan sekarang jesica dan sooyoung ikut bergabung dalam kelompok belajar tersebut. Changmin sudah kembali ke jepang untuk melanjutkan studynya. Dan kyuhyun sikapnya mulai berubah semenjak mereka berlibur bersama bahkan jika ada materi yang tidak mereka mengerti kyuhyun akan senantiasa bergabung untuk belajar bersama dengan yang lainnya.

Seohyun prov.
Ah sial kenapa aku harus lupa menggebalikan buku pasti mereka akan memberiku denda. Aku mencoba berlari untuk ke perpustakkaan. Saat aku melewati lorong aku mendengar suara seseorang berbicara. Seperti aku mengenal suaranya.
"Wae?....."
"................."
"Tidak kau tidak boleh ikut"
"..........................."
"Memang apa yang akan kau lakukan kau hanya akan mengangu saja"
".......................................". Berbicara dengan siapa dia kenapa dingin sekali sikapnya. Ah apa urusanku. Lebih baik aku segera mengembalikan buku ini.

Kyuhyun prov.
Aku berjalan menuju kelas setelah dari kantin meninggalkan siwon hyung yang berkencan dengan tiffany.
"Yeoboseo, wae?". Aku mengangkat telfonku yang tiba tiba berdering.
"Oppa apa kau hari ini akan belajar bersama teman-temanmu lagi? Apa aku boleh ikut?"
"Tidak kau tidak boleh ikut"
"Ayolah oppa aku ingin ikut denganmu". Hal inilah yang paling aku benci dari irine sifat manjannya yang sangat memuakkan selalu merekngek jika keinginannya tidak di turuti, jauh berbeda dengan sooyoung yang mandiri.
"Memang apa yang akan kau lakukan kau hanya akan mengangu saja".
"Anio aku tidak akan menggangu aku janji oppa aku, aku hanya ingin berkenalan dengan temanmu". Tunggu jika irine ikut itu bagus bukan aku bisa melihat apalah sooyoung cemburu atau tidak jika aku mengajak tunangannku.
"Baiklah kau boleh ikut aku akan menjemputmu nanti anyeong". Aku tutup telfonku dan mulai berjalan menuju kelas.

Author prov
Istirahat ke dua mereka semua berkumpul seperti biasa.
"Jadi hari ini kita akan ke rumah youngie?". Tanya tiffany
"Ne". Jawab jesica
"Tapi..... rumahku tidak sebagus rumah kalian dan mungkin rumahku sangat sempit untuk kita semua".
"Yaa apakah itu penting kita kesana untuk belajar bukan bermain-main jadi manapun itu tidak masalah".
"Benar kata hyunie".
"Ehem boleh aku mengajak seseorang?". Tanya kyuhyun, tentu dia harum meminta izin kepada pemilik rumah jika inggin mengundang orang lain.
"Siapa?". Tanya siwon.
"Si anak manja itu dia merengek minta ikut dan appa akan memarahiku jika dia sampai mengadu kepada appanya".
"Ne ajak saja kyu rumahku selalu terbuka untuk kalian semua". Tiffany langsung melihat ke arah seohyun. Seohyun hanya membalas dengan senyum seolah berkata dia tidak apa-apa.
"Hyunie nanti kau berangkat bersamaku aku yang akan izin pada eommamu". Kata tiffany
"Yaa kenapa harus kau yang izin padanya aku anaknya aku yang akan pergi jadi aku yang akan izin padanya". Semua terdiam.
"Baiklah aku akan bersama siwon oppa saja".

Jam sudah menunjukan pukul 2 sore karena memang hari ini mereka pulang lebih awal dari biasanya. Seohyun berjalan menuju halte seorang diri. Sebelum berangkat ke rumah sooyoung ia kembali kerumah terlebih dulu untuk berganti baju sekalian berpamitan kepada orangtuannya.

Seohyun prov.
Aku melangkahkan kakiku memasuki rumah.
Prang aku kaget mendengar suara sesuatu pecah yang sepertinya berasal dari kamar eomma. Pintunya terbuka sedikit aku masih memiliki celah untuk melihat apa yang terjadi di dalam dan mendengar semuannya.
"Jadi kau menyalahkanku eoh? Menyalahlanku karena bersikap dingin kepada anak pembawa sial itu?". Eomma berkata kasar kepada appa. Kulihat appa mulai emosi wajahnya memerah tangannnya melayang seolah inggin menampar wajah eomma.
"Mwo? Kau ingin menamparku eoh kau ingin menaparku untuk membela gadis sialan itu?". Teriak eomma sambil engarahkan tangan appa yang mengantung ke wajahnya. Appa hanya diam saja.
"Apa ini salahku? Apa semua ini aku yang memulai eoh?  Jawab jawab aku?". Eomma mulai berteriak, aku sudah tidak sanggup medengarnya selalu seperti ini jika appa menasehati eomma agar tidak dingin terhadapku pasti berakhir dengan pertengkaran.

LIFE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang