Hello, Prilly!

5.6K 349 0
                                    

Hari ini, tepat tanggal 17 juli, orang yang sangat Ali rindukan pulang ke Jakarta. Ali sudah 15 menit menunggu gadis kesayangannya. Ia benar benar tak sabar untuk menemui sahabat yang sudah 11 tahun terpisah olehnya.

"Ali!!!" Teriak seorang gadis cantik nan manis yang memegang koper bermotif doraemon sambil melambai-lambaikan tangannya pada seseorang yang ia kenal.

"Prilly!!!" Balas Ali lalu langsung memeluk erat gadis dihadapannya itu. Ia sangat merindukan Prilly.

"Kamu tidak berubah sejak 11 tahun yang lalu! Aku merindukanmu!" Ucap Prilly dengan logat indonesianya yang kental. Meskipun sudah 11 tahun tinggal di Jerman, lidah Prilly masih hafal dengan bahasa Indonesia.

"Kamu pikir aku tidak merindukanmu? Aku juga sangat rindu padamu, chubby!" Ucap Ali lalu mencubit gemas pipi gembul sahabatnya. 11 tahun di Jerman ternyata tidak membuat Prilly kehilangan lemak dipipinya.

"Kalian tidak hanya berdua disini!" Tegur Vater(sebutan Papa dalam bahasa Jerman). Ali dan Prilly langsung melepas pelukan mereka dan salah tingkah.

"Ah Vater! Aku kan sudah lama sekali tidak memeluk gorila kecilku ini." Bela Prilly.

"Prilly, ini tempat umum. Benar kata Vater, kalian tidak hanya berdua disini." Ucap Mutter(sebutan Mama dalam bahasa Jerman). Prilly menghembuskan napasnya pelan.

"Vater dan Mutter mu tidak pernah berubah, ya." Ucap Papa sambil mengacak pelan rambut sahabat anaknya.

"Iya, Pa. Vater dan Mutter sangat menjaga etika. Memeluk Ali saja masa tidak boleh?" Ujar Prilly.

"Rindu sekali ya kamu dengan Ali? Kamu tau tidak, semenjak kamu di Jerman, Ali jadi anak yang pendiam. Mama sampai bingung." Tambah Mama yang tak lain tak bukan adalah mamanya Ali.

"Yang benar, Ma? Jadi, Alibaba ini sangat terpukul dengan kepergianku ke Jerman." Ucap Prilly sambil mencolek dagu Ali. Ali hanya tersenyum salah tingkah.

"Ali, apa kabar kamu, sayang? Mutter lihat kamu tambah kurus saat ini. Apakah porsi makanmu berkurang?" Tanya Mutter perhatian. Baginya, Ali sudah seperti anaknya sendiri. Begitu juga Mama yang menganggap Prilly seperti anaknya sendiri.

"Sepertinya begitu, Mutter. Tak tau kenapa, Ali jadi tidak nafsu makan akhir-akhir ini." Jawab Ali.

"Dia seperti itu karena tidak ada aku disampingnya, Mutter." Sela Prilly.

"Kamu terlalu percaya diri, chubby!" Ujar Ali.

"Stop panggil aku dengan sebutan chubby!"

"Tidak bisa. Itu adalah panggilan kesayangan untukmu. Kamu juga memanggilku 'alibaba'. Impas kan?"

Vater, Mutter, Mama, dan Papa hanya menggelengkan kepalanya heran. Anak-anaknya ini sangat akrab dengan percekcokan kecil. Baru saja mereka akur tadi.

"Sudah ah! Prilly dan keluarganya ingin pulang ke rumah, Ali. Kalo kalian ngoceh terus, kapan sampai dirumah Prilly?" Tegur Papa yang tak betah di bandara.

"Ok. Prilly, Vater, Mutter, hari ini Ali yang jadi driver kalian. Papa dan Mama juga mau ikut katanya."

"Ali!! Nanti saja kamu bicaranya. Sekarang angkat koper ku ke bagasi mobil. Berat sekali koper yang ku bawa." Sela Prilly. Ali langsung bergegas mengangkat koper milik Prilly disusul dengan koper milik Vater dan Mutter.

Setelah semua masuk ke mobil, Ali langsung menancap gas dan meluncur ke kediaman Prilly di Indonesia.

***

Prilly bukanlah orang Indonesia asli. Ia lahir di Jerman 21 tahun yang lalu. Di umurnya yang baru menginjak 1 tahun, Prilly dibawa keluarganya untuk pindah ke Indonesia. Mereka sekeluarga membeli rumah tepat disamping blok rumah keluarga Ali. Prilly kecil selalu bermain dengan tetangga barunya yaitu Ali. Ali dan Prilly bagai prangko dan surat. Sulit dipisahkan. Kapanpun dan dimanapun, mereka selalu bersama.

Hingga pada suatu hari, Vater Prilly ditugaskan lagi ke negara asalnya. Waktu itu umur Prilly dan Ali masih 10 tahun. Prilly yang tak mengerti hanya bisa menangis sedih ketika pesawat yang ia tumpangi meninggalkan negara yang memberikan banyak kenangan baru untuknya. Apalagi Ali, ia tumbuh menjadi laki-laki pendiam. Tapi Ali anak yang kuat. Ia bisa menahan kerinduannya dengan sahabat kecilnya selama 11 tahun lamanya.

Dan sekarang, mereka dipertemukan kembali di umur mereka yang baru menginjak 21 tahun. Tentu keadaannya sudah berubah. Prilly yang dulu bisa dibilang sangat gemuk, tumbuh menjadi seorang bidadari dengan tubuh yang ideal untuk wanita. Dan Ali, ia berubah menjadi laki-laki tampan dengan bulu mata lentik andalannya. Jika orang lain yang tak tau mereka sahabat, pasti mengiranya mereka adalah sepasang kekasih.

Inilah awal kisah mereka. Kisah yang akan mereka kenang selamanya. Ich Liebe Dich.














Cerita aku yang Music and Love
Dihapus sama abang aku:'( jahat dia emang. Akhirnya aku bikin cerita yg ini. Judulnya aku ambil dari bahasa Jerman. Selamat membaca.. semoga suka ya~

Ich Liebe DichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang