8

4.5K 583 30
                                    

Saat aku mendarat di Seoul, aku langsung pergi ke rumah sakit. Aku ingin melihat anakku. Tolong selamatkan dia, aku tak bisa kehilangan dia, dia adalah segalanya bagiku.

"Apa yang terjadi?" Aku melihat Eomma di luar sedang berbicara dengan Dokter.

"Joohyun." Dia memelukku, "Syukurlah kau cepat kemari, Dokter ingin berbicara denganmu."

"Apa yang harus dibicarakan?"
Aku menatap Dokter, "Sebaiknya kau memberiku kabar baik."

"Transplantasi hati berjalan baik tapi kami menduga bahwa hati yang baru tak bekerja dengan--"

"Apa? Kami membayar sangat mahal untuk operasi tak berguna itu dan sekarang kau memberitahu bahwa itu tak bekerja?"

Aku membuang harga diriku, Menanggung beban melihat Suho dan sekarang inilah yang mereka lakukan? Aku membayar mereka untuk memperpanjang umur anakku.

"Tenang Nyonya Joohyun. Kami sudah berusaha sebaik mungkin. Kami harus menaruh hati lamanya kembali agar lebih baik. Operasi selanjutnya minggu depan."

"Apa? Menaruh kembali hatinya? Bukankah itu sangat berbahaya? Hati lamanya itu cacat!"

"Tapi hati baru akan memperpendek usianya."

Jantungku seperti kehilangan detaknya, Bukan karna kebahagiaan tapi karna rasa sakit dan kesedihan. Mungkin aku tak pernah menjadi Ibu yang baik untuk Minhyun. Mungkin aku tak bisa melakukan yang terbaik untuk melindungi Minhyun, "Jadi tak ada cara lain?" Aku hampir  kehilangan suaraku.

"Ya. Jangan khawatir, kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan anakmu. Aku akan pergi untuk memeriksa pasienku yang lain." Lalu Dokter itu pergi.

Aku menutup mataku dan menenangkan diriku sendiri. Kenapa ini semua terjadi? Dia terlalu muda, dia tak dapat menanggung semua rasa sakitnya. Dia adalah satu-satunya harapan yang kumiliki.

Aku memasuki ruangannya, dia akhirnya dipindahkan di ruang reguler. Aku tak mau Ia terus-terusan di ICU, aku tahu Ia merasa lemah disana. Aku melihat Ia tertidur, saat ini hanya ada satu tabung yang terhubung ke badannya. 

Aku ingin menangis saat duduk di sebelahnya, tapi aku harus kuat untuknya. Ini sangat sulit melihatnya menderita seperti ini, kau tak tahu perihnya hati melihat dia merasakan sakit yang luar biasa. Berapa banyak kali dia hampir kehilangan nyawa, dan berapa banyak hal itu membuatku merasa seperti terbunuh.

Aku menggenggam tangan kecilnya, "Bertahan sebentar lagi ya? Untuk Eomma."

Lalu aku tertidur.

***

Aku terbangun karna aku merasa ia bergerak, dia menatapku, "Ada apa?" Aku tersenyum padanya, "Apa kau butuh sesuatu?"

Dia menggelengkan kepalanya, "Kapan kau kembali Eomma?"

Aku merapikan selimutnya, "Satu jam yang lalu, Eomma sangat rindu padamu karna itu Eomma kembali."

Aku berdiri dan menyiapkan makanan untuknya, "Apa yang kamu lakukan 3 hari lalu Minhyun?"

"Aku tak mau sayuran Eom--" Dia protes tapi aku memotongnya.

"Tidak, kau ingat kan kata Dokter?"

"Baiklah Eomma."

"Jadi apa uang kamu lakukan 3 hari lalu?"

Dia menyalakan televisi dan menonton kartun, "Halmoni dan aku main monopoli, Arabeoji---"

"Apa?" Aku bertanya ulang, "Appa mengunjungimu?"

"Iya Eomma. Dia mengunjungiku setiap malam sehabis kerja."

Appa? Aku pikir dia sedang mengurus bisnisnya di Jepang? Ah. Lupakan.

"Ada yang sakit, Minhyun?" Aku bertanya saat ia menolak suapanku. Aku tertegun dan melihat ke televisi yang ditatap Minhyun.

Mataku melebar saat melihat MV EXO sedang diputar, dan seingatku itu adalah MV Growl.

"Suho hyung itu hebat." Aku kaget mendengar Minhyun berkata seperti itu.

"Apa yang kau katakan?" Mungkin aku salah mendengar. Aku tahu Minhyun tak mungkin mengatakan it--

"Suho hyung itu hebat Eomma."

Tidak. Tidak sekarang Minhyun.

"A-apa kau menyukai EXO, Minhyun?" Aku takut mendengar jawabannya. Aku kira ia tak tahu soal mereka.
Aku kira aku sudah melakukan sebaik mungkin untuk menghindarkan dia dari Suho dan segala hal yang berhubungan dengannya.

"Aku menyukai mereka Eomma, Idolaku adalah Suho Hyung." Dia berkata dengan bangga dan tersenyum padaku.

Ya Tuhan Minhyun, kenapa dari semua member kau memilih dia?
Ada 12 orang disana, kenapa tidak Kris atau Lay atau Chanyeol? Jangan dia.

"Kenapa kau memilih Suho sebagai idolamu?"

"Kenapa tidak Eomma?" Karna Ia menghianatimu dan mengelakmu.

"Dia cerdas dan baik. Tetangga sebelah rumah sering mengatakan bahwa aku dan Suho hyung mirip."

Tentu saja, dia Appa-mu

Ini bukan hal yang kuinginkan. Haruskah aku memberitahu kebenarannya?
Bagaimana jika dia bertanya mengapa Suho tak bersama kami? Apa aku akan memberitahu bahwa Ia menolak Minhyun dan meninggalkan kami demi karirnya?

***

Halmoni : Nenek/Oma
Arabeoji : Kakek/Opa
Hyung : Panggilan seorang lelaki kepada lelaki yang lebih tua. Seperti abang atau bro.


Bad Boy [SuRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang