7

4.9K 597 65
                                    

Flashback

***

Aku akhirnya memutuskan untuk bernegosiasi dengan SM tentang masalahku, agar aku bisa kembali latihan dan tidak harus membayar denda bolos latihan.

"Untung kau datang kemari Joohyun. Aku memiliki berita baik untukmu. Ayo ke ruanganku." Kata Produser.

Aku mengangguk dan mengikuti dia, aku juga harus memberitahu keputusanku.

"Silahkan duduk." Dia menyuruhku duduk didepannya.

Aku duduk dan bertanya, "Apa yang ingin kau beritahukan padaku, Tuan?"

"Ah! Aku hanya ingin kau tahu bahwa semua orang disini bahkan Lee Sooman membicarakanmu dan betapa berbakatnya kau, Aku adalah salah satu sponsor yang menginginkan kau menjadi anggota keenam F(x). Seorang anggota tambahan!"

Apa? Kenapa sekarang? Disaat semua berantakan dan aku tak bisa menerimanya.

"Atau jika kau mau kau bisa menjadi anggota dari girl group berikutnya yang akan debut." Dia tersenyum padaku, "Bukankah itu hebat? Segalanya tentang pemasukan. Kau bisa memilih."

Anggota keenam F(x)? Anggota dari girl group selanjutnya? Aku akan membuang semuanya untuk bayiku. Itu adalah mimpiku semenjak aku mulai jadi trainee.

Kalau aku menerimanya, aku harus menggugurkan kandunganku, atau kalau tidak bayiku akan cacat karena latihan kurang tidur. Aku bertengkar dengan Appa karna bayi ini. Aku diusir dari rumah karna ini.

Jika aku menerima tawaran ini, aku akan hidup lebih baik. Hidup yang selalu ku impikan. Aku bisa tunjukkan pada Junmyeon bahwa dia salah karna memilih putus denganku.

"Mereka sebenarnya ingin kau jadi member ke 10 SNSD tapi kau masih terlalu muda untuk mereka. Kau baru berumur 20 tahun kan? Jadi, apa yang akan kau pilih?"

"Bisakah kau menungguku sampai tahun depan?"

Dia mengernyitkan dahinya, "Kenapa harus tahun depan jika bisa sekarang?"

"A-Aku tak bisa. Aku hamil."

"Apa?" Dia berseru, "Kalau begitu gugurkan saja, SM membolehkan pengguguran."

Bagaimana bisa dia mengatakan hal itu tanpa rasa berdosa?

Aku berdiri, "Aku tak mau melakukan itu. Bayi ini dari rahimku. Dan kau tak berhak atasnya." Aku membuka pintu, "Aku sudah membatalkan kontrak training ku. Terima kasih sudah membimbingku."

Aku meninggalkan gedung itu setelah percakapan tadi. Semua yang mereka pikirkan hanya uang, uang, uang. Aku benci agensi itu. Mereka sangat egois. Mereka tak peduli pada perasaan orang lain.

Ayolah Joohyun, daripada memikirkan mereka, kenapa kau tak mencari kerja di tempat lain saja? Jadi kau bisa mencari uang untukmu dan anakmu.

Benar. Aku menyentuh perutku, Hallo bayiku, kau tak akan meninggalkan Eomma seperti yang dilakukan Appa mu kan? Aku cinta kau bayiku.

***

"Maaf, tapi kita belum merekrut pegawai sekarang, tapi kami akan menghubungimu saat kami butuh. Bisa kau berikan nomormu?" Ucap Manager Restoran.

Aku tersenyum padanya dan tengah mengambil ponselmu kemudian aku teringat bahwa Appa mengambilnya dariku, "Ah. Aku tak punya ponsel sekarang tapi bisakah aku kembali saat aku sudah membelinya?"
Dia tersenyum padaku, "Tentu saja, kapanpun kau bisa."

"Arasseo." Aku tersenyum dan segera pergi.

Ini adalah yang ke-9 kali aku mencoba dan selalu ditolak. Alasannya kalau bukan karna pendidikanku yang rendah, pasti karna aku hamil. Aku salah karna memilih untuk tak meneruskan sekolahku. Paling tidak harusnya aku menyelesaikan SMA ku lalu mengejar mimpiku. Jika aku melakukannya, aku tak akan bernasib seperti sekarang.

Aku memakan ramyun di minimarket lalu pergi. Paling tidak itu yang bisa kutanggung sekarang.

Aku tak menyadari ini sudah sore. Junmyeon pasti sudah pulang. Dia harus tahu kebenaran tentang anak ini. Mungkin dia akan menerimaku dan merubah pikirannya

***

"Apa yang kau inginkan?"

Kami diluar runah Junmyeon, aku tak tahu kenapa aku tak diijinkan masuk. Hatiku berdegup kencang, "Aku hamil."

Aku berharap dia akan tersenyum atau kaget, namun dia malah mengerutkan dahi.

"Berhenti mengarang cerita. Jika Ayahnya tak menerima bayi itu, jangan salahkan aku. Jika tak ada hal lain, aku akan masuk."

Brengsek! Dia merendahkanku seolah aku ini jalang yang dapat diambil oleh pria siapapun di pinggir jalan.
"Tapi ini benar anakmu! Kau tahu itu! Appa mengusirku dari rumah karna ini, aku tak punya tempat tinggal."

"Kalau begitu, kenapa kau tidak mencari pria yang bisa membawamu pulang malam hari? Kau adalah jalang bukan? Kau bisa melakukan itu."

Aku menatap kasar padanya. Dia bukan lagi pria yang kucintai. Aku ingin menangis, bersikap lenah di depannya, tapi aku tak bisa. Aku harus kuat untuk bayiku, "Kau tahu? Kau benar dan aku lupa memberitahu betapa buruknya kau di ranjang."

***

Aku pergi ke tempat yang tenang, rooftop. Ya, siapa juga yang akan disini tengah malam begini? Mereka semua sudah berkumpul dengan keluarganya.

Tak punya pekerjaan, Junmyeon mengataiku jalang, bisakah hari ini menjadi lebih baik? Aku tak punya apa-apa sekarang.

Mungkin segalanya akan lebih baik kalau aku mati. Selamat tinggal dunia. Aku tengah menaiki tembok pembatas, "Apa kau gila? Kenapa kau melakukan itu?" Dia menarikku dan membatalkan rencana bunuh diriku.

"Seunghwan?" Dia adalah Seunghwan, kekasih Chanyeol

Aku memeluknya dan menangis dipelukannya, "Jangan lakukan itu lagi! Hidup itu perjalanan, sekali kau mulai kau tak bisa tinggalkan begitu saja. Bagaimana bisa kau mencapai tujuanmu kalau pergi begitu saja?"

"Ma-Maaf."

"Banyak orang yang sekarat, berharap mereka bisa hidup sehari lagi. Sedangkan kau, sehat tapi malah ingin mati." Dia mencubit pipiku, "Janji padaku kau tak akan melakukan ini lagi, kau akan mengisi hidupmu dengan kebahagiaan, kau akan melanjutkan perjalanan ini dan akan sukses."

"Aku janji, Aku minta maaf. Benar-benar minta maaf."

Berbicara dengannya membuatku merasa terobati. Ini seperti berbicara dengan saudaraku, kami tidak terlalu dekat, tapi sikap hangatnya membuatku nyaman dengannya.

Dia bukan trainee SM. Tapi aku melihat dia berdiri menunggu di depan gedung SM sebelumnya. Aku berbicara padanya dan tahu bahwa Ia adalah sahabat Chanyeol. Kami berdua menunggu Suho dan Chanyeol yang latihan di kelas yang sama. Tapi lihat sekarang, Ia menjadi kekasih Chanyeol.

"Aku akan memanggil Chanyeol dan dia akan memberitahu Junmyeon Oppa kalau kau--"

"Jangan." Aku memotong.

"Kenapa tidak?"

"Kami putus. Jangan beritahu siapapun, Aku.. Aku hamil."

"Apa?"

"Aku hamil. Dan jangan beritahu siapapun."

"Baik, aku tak akan melakukannya."

Setelah itu, kami berpisah. Aku merasa lega setelah membagi apa yang membebaniku. Aku berharap dia tak akan memberitahu siapapun.

Bayiku, aku minta maaf atas apa yang baru aku lakukan. Aku berjanji tak akan melakukannya lagi.

Besok adalah hari baru, hari baru untuk memulai hidup baru.

***

Suka Chanyeol di ship sma siapa? Kalau bisa sma anak SM yah 😆

Bad Boy [SuRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang