○
○
Requested by QuintSilent
○
○"Tobio-chan~ dimana kamu?" Panggilmu dengan riang. Kamu berlari pelan memasuki rumahnya.
"Tobio-chan~" panggilmu sekali lagi. Walaupun sudah dipanggil beberapa kali, kamu tetap tidak bisa menemukannya.
Setelah sekitar 15 menit mencarinya, kamu mendapatkan seisi rumah tersebut kosong. Kamu hanya menemukan kertas yang tertempel di kulkas berbunyi, "Kami akan pergi keluar untuk jalan-jalan. Tolong jaga rumah ya, Tobio."
"Huftt..." kamu melemparkan badanmu ke sofa di depan TV sambil mengusap keringatmu.
Tobio-chan dimana sih? Aku datang dari luar kota abis ada urusan keluarga terus langsung ke rumahmu untuk mengangetkanmu tetapi kamu tidak ada. Belum lagi hari ini ulang tahunku. Kamu bahkan belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Tobio-chan, apa kamu tidak peduli lagi padaku? Pikirmu.
Semakin kamu memikirkannya, semakin membuatmu sedih. Selagi menunggunya pulang, kamu menyalakan TV tetapi akhirnya kamu bosan dan mulai tertidur setelah mematikan TV.
Tap tap tap
Kamu terbangun mendengar suara langkah kaki dari luar rumah.
"Tobio-chan!" Serumu dalam hati.
Kamu segera bangkit berdiri dan berlari menuju pintu. Kamu membuka pintu sedikit dan mengintip keluar.
"Arigatou, Yachi-san. Aku sangat menghargaimu untuk menemaniku pergi." Kageyama membungkukkan badannya 90 derajat.
"A-ah, tidak apa-apa kok, Kageyama-kun. Aku juga senang kamu mengajakku pergi. Aku berharap pilihanku disukainya," ucap Yachi.
"Kalau begitu, sampai ketemu besok, Yachi-san." Yachi melambaikan tangannya dan langsung berbalik berjalan menuju rumahnya. Kageyama juga berbalik dan memasuki rumahnya.
Tapi, sebelum memasuki rumahnya, kamu sudah menerjang Kageyama duluan keluar. "To-tobio. Aku! A-aku benci kamu!!!" Kamu segera berlari keluar dengan air mata mengalir keluar dari kedua matamu.
"E-eh? (F/n)?" Kageyama hanya berdiri terdiam, mencerna kata-katamu dengan perlahan.
"(F/n)! Itu bukan seperti yang kamu pikirkan!" Teriaknya tapi terlambat, kamu sudah keburu pergi sebelum Kageyama menyadarinya.
•••
"Huaaa!!" Kamu menangis keras di pinggir jalanan yang sepi. Kamu pelan-pelan jatuh terduduk sambil menyeka air matamu.
Duarrr! Tik tik tik... dresss!! (Ya gitulah -suara petir sama hujan)
Tetesan air hujan mulai berjatuhan dari langit yang bertambah gelap. Bulan yang tadinya bersinar terang tak lagi bersinar seterang tadi dengan kedatangan hujan ke Bumi ini.
Kamu hanya terduduk di pinggir jalan kebasahan, tidak peduli dengan apapun lagi. Air matamu terus mengalir walaupun kamu sudah berkali-kali menyekanya. Hatimu seakan hancur lebur melihat pemandangan tadi.
Seharusnya aku tidak perlu pergi ke rumahnya. Seharusnya aku tidak perlu pulang sekarang. Tidak, lebih tepatnya, seharusnya dari pertama, aku tidak perlu jatuh cinta padanya sampai jadian dengannya.
Pakaian dan rambutmu mulai basah terkena air hujan yang sekarang mulai deras. Kamu tau kalau kamu akan sakit demam jika kamu terus berada disitu tetapi kamu tidak bergerak sedikitpun dari tempatmu itu.
Duarrr!! Dresss! Duarrr!!
"Eh?" Batinmu.
Kamu... tidak lagi kebasahan. Tidak ada setetes air hujan mengenaimu lagi. Kamu mendongakkan kepala dan mendapati Kageyama memayungimu, sementara pakaiannya mulai basah terkena air hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something [Haikyuu x Reader]
Fanficreq ✖ completed (2017). [black history] [warning ⚠️ a very amateur cringe story] Seperti judulnya, ini adalah oneshot haikyuu!! character x reader. Haikyuu owns by Furudate Haruichi! I do not own Haikyuu!!