Rani's PoV
Aku merapikan semua kardus pakaian yang sudah dibongkar. Aku memastikan pakaian-pakaian ini sudah tertata rapi di walking closet. Aku sering mengeluh sendiri kalau aku ingat aku seorang mahasiswi Teknik Arsitektur dan sekarang aku bekerja sebagai junior manager artis. Berbeda sekali dengan apa yang aku harapkan, tapi toh aku tetap menikmatinya.
Sambil menyesap kopi aku mengamati jadwal idol grup yang aku pegang, lima hari lagi akan ada event di luar negeri, dan nampaknya aku harus ikut. Aku melihat seorang manajer senior melewati dapur, aku segera menyapanya saat ia melihatku.
"Selamat pagi, Sejin Sunbae." sapa ku ringan, dan sedikit membungkuk. Sejin Sunbae adalah manajer senior yang selalu tertangkap kamera saat bersama dengan Bangtan Boys, selain Song Hoboem sunbaenim. Aaah... iya, aku bekerja sebagai junior manajer dari BTS.
"Pagi sekali kau sudah di sini? Kopi gratis lagi?" aku menjawabnya dengan mengangguk senang.
"Oh iya Sunbae, apa untuk jadwal lima hari lagi aku perlu ikut?"
"Tentu saja, disana akan ada pemotretan dengan sebuah brand fashion. Sejak kau menjadi manajer, kau harus selalu ikut kemanapun aku pergi." Catat!
Aku menghela nafas berat perlahan, aku harus lembur menyelesaikan tugas kuliahku sebelum pergi. Lagi. Memang selalu seperti ini, aku masih seorang mahasiswi dan aku juga memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan ini. Bagaimana aku mengatur waktuku? Sebaiknya kalian tidak perlu tahu, karena aku bahkan berharap dalam sehari semalam itu 25 jam.
"Selesaikan tugas kuliahmu dulu sebelum kita berangkat, Rani-ya!" Sunbae ku ini sangat memahami posisiku sebagai mahasiswa, dia selalu memberikanku keringanan saat sedang bekerja. Tapi hanya sebelum aku lulus kuliah, setelah lulus nanti, semua pekerjaanku akan bertambah dua kali lipat katanya.
...
Aku baru saja menginjakkan kaki di Narita Airport, Jepang, sudah banyak fans yang memenuhi bandara. Sejujurnya aku terharu melihat fans BTS, ARMY. Mereka sangat berdedikasi terhadap idol grup ini. Sambutan hangat itu sedikit mempengaruhi emosiku. Aku tidak henti-hentinya tersenyum di balik masker yang aku kenakan. Apa-apaan ini, padahal mereka bukan menyambutku, tapi malah aku yang terharu.
"Kau baik-baik saja, Rani-ssi?" Tanya leader BTS, Kim Nam Joon. Aku hanya mengangguk untuk menjawabnya.
"Aku terharu melihat mereka menyambut kalian seperti ini, mereka tertib sekali" aku melanjutkan jawabanku dengan sedikit berjinjit agar ia mendengarku dengan jelas.
"Apakah ini pertama kalinya kau mengikuti jadwal kami? Kau selalu terharu saat mengalami kejadian yang sama, Rani." Namjoon berkata riang dibalik maskernya, dia melambaikan tangannya ke arah fans. Aku tahu dia tersenyum lebar di balik maskernya ketika melakukan itu.
"Bisakah kau membantuku, Rani?" Min Yoongi salah satu member yang seusia denganku mendekatiku, aku memandangnya dengan tatapan 'Apa yang harus ku bantu?'
"Aku kehilangan ipad ku, bantu aku menemukannya?" suaranya panik, namun wajahnya tetap tenang seperti tidak benar-benar butuh barangnya.
Aku mengambil salah satu tas bertuliskan "BARANG HILANG" (dalam bahasa Indonesia) ditumpukan teratas dari barang-barang bawaan staff. Aku mengeluarkan ipad milik Yoongi dari sana dan memberikannya tanpa berkata apapun. Yoongi menerimanya dengan tanpa suara, matanya membesar saat menerimanya, aku menangkap tatapan itu sebagai 'Ah terimakasih, kau menyimpannya untukku'.
Aku memiliki cara komunikasi khusus dengan Yoongi, aku mampu memahami apa yang ia katakan tanpa suara. Aku satu-satunya manajer yang irit bicara karena kemampuan bahasa Korea ku yang tidak berkembang. Kebiasaanku juga hampir serupa dengannya, Yoongi suka tidur, dan aku juga. Perbedaannya adalah dia suka tidur karena waktu tidurnya terbatas, sedangkan aku suka tidur karena bawaan dari lahir.
Melewati para fans yang masih setia menyambut mereka, para staff dan BTS sudah masuk ke mobil yang akan mengantar kami ke hotel. Aku dan Sejin Sunbae berada dalam satu mobil dengan BTS. Aku benar-benar harus menempel dengan BTS? Bukan, tapi harus menempel dengan Sejin Sunbae. Karena aku masih harus banyak belajar dengannya.
"Noona..." Kim Taehyung yang duduk di depanku menoleh padaku, "Aku penasaran kenapa kau selalu membawa tas besar itu. Apakah isinya begitu penting?" dia menunjuk tas besar bertuliskan "BARANG HILANG" yang ada di pangkuanku.
"Iya, sangat penting Taehyung-Ssi, jika aku tidak membawanya, kalian yang akan kerepotan." jawabku enteng
"Kita? Kenapa bisa begitu?" Jung Hoseok yang duduk di sebelahku mulai tertarik dengan tas ini.
"Apakah kalian benar ingin tahu? Jika aku jadi kalian aku akan malu." Sejin Sunbae menyahuti dari kursi paling depan, membuat mereka semakin penasaran.
Aku membuka tas itu, merogoh isinya dan mengeluarkan topi beanie milik Namjoon, tiga pasang kaos kaki milik Jungkook, tumblr kopi milik Yoongi, earphone milik Jimin, kotak jam tangan milik Seokjin, dan sunglasses milik Taehyung.
"Kalian semua meninggalkan ini di dorm, dan sebelum kalian pergi aku selalu mengecek ulang benda-benda apa yang sudah kalian siapkan tapi lupa dibawa." Aku bisa merasakan mereka melihatku dengan berbagai macam pertanyaan. Aku hanya diam.
"Hahahaha, hanya aku yang tidak meninggalkan barang-barangku, karena aku orang yang selalu siap. Benarkan, Rani-ya?" Hosoek tertawa membanggakan dirinya. J-Hope memanggilku Rani saja karena aku bersikeras menggunakan usia sesuai dengan tahun lahir, yang artinya aku dan dia seumuran jika dia menggunakan usia di Korea. Sepertinya aku melupakan sesuatu, aku kembali merogoh tas dan mengeluarkan sesuatu.
"Ini untuk Si Siap J-Hope!" aku tersenyum kepadanya.
"Oh Hyung, kau meninggalkan ponselmu, hahaha!" Jimin tidak mampu menahan tawanya.
"Aku kira kau memang ingin tidur sepanjang di pesawat, makanya kau tidak mengeluarkan ponselmu sama sekali." Namjoon yang berada di sebelah Hoseok saat di pesawat ikut tertawa.
Lihat? Aku begitu menyukai berada diantara keluarga ini. Mereka semua hangat. Kekeluargaannya benar-benar kuat, walaupun aku baru saja bekerja dengan mereka aku bisa merasakan bahwa kehadiranku diterima.
NB: UPDATE SETIAP HARI!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager of Bangtan (✔)
FanfictionRani, gadis asli Indonesia yang datang ke Korea untuk melanjutkan studi arsitekturnya, dan secara beruntung menjadi manajer dari BTS. Pekerjaan yang menjadikannya kaya mendadak itu menuntutnya harus selalu bersikap profesional, dia harus bisa memba...